Kalian yakin mau jadi full time blogger? Apa enggak sayang dengan pekerjaan yang sekarang? Apa enggak sayang merelakan gaji besar yang sudah bikin Anda berada di zona nyaman?
Apa tanggapan orang-orang disekitarmu, istri, mertua, kalau Anda memutuskan meninggalkan pekerjaan yang sudah mapan, hanya untuk menjadi blogger yang profesinya masih seperti dipandang sebelah mata dengan gaji yang belum jelas?
Tapi, hidup itu memang harus berubah agar tidak seperti hamster yang berjalan cepat di roda berputar, tapi tidak kunjung maju selangkahpun.
Eh by the way, saya sendiri juga seorang full time blogger alias blogger yang selalu ngeblog dari pagi hingga sore, bahkan malam hari karena dikejar deadline. Suka duka tentang pekerjaanku sekarang bisa kalian baca di sini.
Ceritaku yang penuh drama ketika memutuskan jadi full time blogger
Dulu sebelum saya benar-benar memutuskan jadi full time blogger, saya adalah kuli kasar di perantauan yang bekerja di bawah terik matahari, namun selalu diliputi rasa galau karena passion saya ini yang begitu besar. Sampai-sampai saya membawa laptop dan ngontrak agar bisa nyaman menulis.
Saya memutuskan ngontrak karena tempat kerja yang rawan akan kriminal, dan saya tidak mau laptop yang saya beli dengan susah payah demi bisa menulis, malah raib diambil orang.
Setelah keluar dari pekerjaan tersebut, saya sempat bingung apakah saya akan bekerja sesuai hobi saya, atau malah tetep jadi kuli?
Akhirnya saya melamar pekerjaan via internet, di job street kalau gak salah, dan ada panggilan wawancara di Jakarta, pada sebuah perusahaan alat olahraga dan saya berharap di terima.
Saya sampai seberani itu melamar di perusahaan yang menurutku cukup besar, padahal waktu itu kemampuan menulis saya masih sangat minim dan tulisan saya masih geli dibaca.
Di Jakarta saya numpang di rumah teman selama hampir satu bulan, sampai badan saya gemuk karena jarang gerak. Rasanya tentu galau campur aduk karena tak kunjung ada panggilan berikutnya setelah wawancara. Apalagi saya numpang di rumah teman jauh.
Saat di kontrakan teman, saya selalu di dalam rumah dan selalu menulis dan menulis. Karena semakin gelisah tak kunjung dapat kerjaan, akhirnya saya putuskan pulang dengan hati yang mantap. Dalam hati saya berkata “saya ingin fokus nulis apapun yang terjadi”.
Saat itu saya bangga dengan diri sendiri karena saya bisa dengan tegas dan mantap memilih jalur ngeblog dari rumah.
3 bulan pertama baru membuahkan hasil, 650 ribu
Jalur blogger saya bukanlah adsense seperti kebanyakan blogger lainnya. Saya kala itu juga bukan lifestyle blogger yang nerima job dari guest post dan job review.
Melainkan saya adalah blogger lomba yang saat itu hanya tahu kalau penghasilan terbesar blog adalah dari lomba blog. Ini di awal 2016, sekitar bulan April.
Saya ikut lomba blog sejak 2012 dan sepertinya sampai 2013, aku lupa, namun karena banyak sekali kalah alias belum ada yang menang satupun, akhirnya vakum. Dan 2015 ikut lagi dan baru menang. Dapet bahan baju dan wadah tisu. Seneng banget rasanya.
Kemudian awal 2016, sepulang dari Jakarta karena tak kunjung dapat kerjaan, akhirnya saya mulai fokus ngelomba. Saya agak tenang karena ada tabungan untuk beli kuota.
Saat awal saya ikut lomba sampai mungkin 10 kali, saya belum juga menang. Rasanya tidak karuan karena tak kunjung membuahkan hasil. Saya berangan-angan, apakah jalanku sudah benar?
Baca Juga : Pengalaman Menulis 1 Artikel Dibayar 100 Dollar, Mau Coba?
Hingga akhirnya saya mengikuti lomba blog dengan total hadiah 45 smartphone windows yang tema-nya tentang inspirasi. Saya mengambil kisah kakak saya yang hanya seorang tamat SD, namun begitu multi talenta.
Akhirnya tibalah pengumuman lomba. Saya scroll–scroll halaman, dan nama saya muncul di urutan 25 dari 45 pemenang. Rasanya luar biasa. Saat itu saya mantap bahwa blog akan menghidupi saya nanti.
Handphone tersebut saya jual ke teman adek saya seharga 650 ribu. Dan itulah gaji saya pertama dari full time blogger yang saya mulai saat itu.
Di kesempatan berikutnya, saya mulai banyak mengikuti lomba. Karena rasa percaya dan yakin saya sudah tinggi, akhirnya saya kembali memenangkan lomba blog.
Di 2016, saya berhasil mendapat dua laptop dalam satu tahun dari lomba blog, sehingga bisa ganti laptop tanpa beli. Asik banget karena bisa ngetik di keyboard yang besar.
Baca Juga : 28 Blogger Terbaik Berbagi Tips Menang Lomba Blog
Di lomba berikutnya, saya juga berhasil mendapatkan hadiah uang tunai dan hadiahnya lainnya yang jika di kurskan setiap bulan selama setahun, mungkin setara dengan gaji teller bank saat itu, mungkin.
Mohon maaf, saya hanya bermaksud menyemangati, bukan riya atau apa. Hingga saat ini, saya masih menekuni blog sebagai ladang penghasilan. Namun saat ini saya merupakan lifestyle blogger, bukan hanya lomba. Kunci utama saya adalah “YAKIN” dan “KERJA KERAS,” tidak peduli orang berkata apa.
Nah, dari pengalaman inilah, di sini saya ingin berbagi tips bagaimana sih persiapan menjadi full time blogger? Atau blogger yang sepenuhnya menekuni dunia blog dari pagi hingga sore sebagai ladang penghasilan, dari kacamata saya seorang pejuang lomba blog dan blogger sponsored.
1. Yakin seyakin yakinnya kalau yang kita lakukan sudah benar
Seperti saya katakan di atas, saya memutuskan jadi full time blogger dengan perasaan yakin seyakin-yakinnya kalau keputusan saya sudah benar. Walaupun hanya berbekal kemenangan lomba beberapa kali, saya bisa begitu yakin saat itu.
Walaupun hanya seorang lulusan STM dengan wawasan seadanya. Sementara hampir semua pesaing saya adalah anak kuliahan yang super smart dan kaya pengalaman.
Kemantapan hati saya semakin besar karena saya begitu menggebu-nggebu dengan dunia menulis, ditambah lamaran kerja yang tidak terima sebelumnya. Saya juga percaya bahwa Tuhan maha adil. Rezeki sudah tertakar dan tidak akan tertukar.
2. Harus sangat bekerja keras agar bisa secepatnya menghasilkan
Ilustasi : pixabay.com/mohamed_hassan
Karena saya pekerja lepas maya yang hasilnya belum jelas, maka saya sangat bekerja keras siang malam. Apalagi setelah kemenangan demi kemenangan saya dapatkan.
Saya mulai kerja biasanya pukul 06.30 pagi sampai malam, dan seringkali lembur sampai pukul 22.00 alias jam 10 malam, kadang malah lebih. Rasanya capek banget, capek pakai banget.
Ya iya dong, namanya aja kepengen punya, harus mau keluar “keringat darah”. Itu saya lakukan hingga beberapa tahun hingga akhirnya saya mulai mengenal apa itu bekerja cerdas. Sekarang saya sudah jarang lembur dan malam hari saya gunakan untuk istirahat.
3. Melihat potensi blog sudah seperti apa? Apakah sudah cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari? Kalau belum, Anda bisa belajar dulu ilmunya
Ilustasi : pixabay.com/mohamed_hassan
Jika kalian ingin benar-benar memutuskan jadi full time blogger, sebaiknya tengok dulu, apakah blog kalian sudah ada potensi penghasilan atau belum? Jika blog kalian adalah blog adsense, kalau memang hasilnya sudah layak untuk hidup sebulan paling tidak, mungkin kalian sudah bisa memutuskan.
Baca Juga : Berkali-Kali Dapat Job Nulis, Ini 5 Marketplace Backlink Yang Membayarku! Pemula Wajib Coba
Namun jika blog masih belum ada potensi, pikirkan lagi apakah benar enggak keputusan yang akan diambil?
Begitu juga jika kalian datang dari jalur blog lifestyle blogger yang penghasilan datang dari sponsore brand, ataupun jalur affiliasi. Jika hasilnya sekiranya sudah mantap, keputusan menjadi full time blogger dapat diambil.
4. Meminta persetujuan orang terdekat
pixabay.com/GulArt
Dulu keputusan saya ambil saat masih lajang dan hidup masih ditanggung orang tua. Sehingga agak tenang dikit. Namun jika saat ini kalian sudah berkeluarga, pikirkan secara matang-matang apakah yakin akan melakukannya. Apalagi jika sudah ada anak.
Saat sudah berkeluarga, setiap hari selalu ada pengeluaran. Sehingga harus ada pemasukkan agar dapur tetap ngebul. Sedangkan jika hasil blog belum jelas, maka akan membayang-bayangi di masa depan.
Tanyakan pada orang tua, suami, istri, anak, mertua, mengenai keputusan yang akan kita ambil. Sudah benar atau belum? Dulu karena saya masih lajang, jadi ya agak ringan walupun ada sedikit drama. Maka dari itu, saat masih muda, perbanyaklah ilmu agar masa depan lebih cemerlang.
5. Ada cadangan tabungan untuk hidup sementara
Ilustrasi : pixabay.com/stevepb
Saat awal-awal jadi full time blogger, kita harus ada cadangan dana untuk hidup sementara. Untuk antisipasi jikalau dalam satu atau beberapa bulan belum juga ada pemasukkan.
Saya pun demikian. Waktu itu saya ada sedikit dana tabungan untuk tenang-tenang hati dan berjaga-jaga jikalau dalam waktu dekat belum juga menghasilkan. Dan memang benar, karena setelah 3 bulan lebih, saya baru bisa mendapatkan hasil.
6. Harus produktif dan konsisten menulis
Ilustasi : pixabay.com/Pexels
Karena selalu terbayang besok apakah bisa cuan atau tidak, maka saya cukup produktif. Saya selalu menulis dan menulis setiap harinya. Dalam satu bulan, mungkin saya bisa ikut 6 lomba sesuai effort dengan kapasitas saya.
Berbekal wawasan seadanya, saya nulis sebisanya, dari pagi hingga malam. Baca-baca artikel pemenang, bahkan saya sampai mencetak artikel salah satu blogger yang sering menang dan saya jadikan bahan bacaan agar ilmunya lebih ngelotok di otak.
Artikel tips menang lomba blog yang saya print untuk dijadikan bahan bacaan. Dokpri.
Untuk blogger jalur adsense, konsisten dan produktif menulis itu harus. Karena penghasilan mereka tergantung dari traffic blog. Semakin banyak traffic, penghasilan pun mengikuti. Maka dari itu, harus konsisten menulis.
Dengan konsisten menulis, maka jumlah traffic akan semakin bertambah dan penghasilan pun mengikuti. Saya pernah membaca artikel seorang full time blogger dengan blog bulenya. Dalam satu bulan, ia bisa mendapatkan 3 juta dengan kunjungan 1000 perhari.
7. Harus mau belajar dan kreatif
Panduan SEO di internet yang saya print agar lebih mudah dibaca. Dokpri
Dalam dunia lomba blog itu terus ada perkembangan. Dulu artikel para pejuang lomba hanya sekedar teks dan gambar dengan template biasa. Paling banter hanya model infografis saja.
Sekarang sudah beda lagi. Mulai banyak blogger yang memanfaatkan landing page blog atau single halaman agar tulisan lebih special. Mereka rela bayar hosting untuk hal tersebut. Sehingga tampilan blog jadi begitu menarik. Belum lagi efek animasinya, kadang bikin geleng-geleng.
Selain itu, tulisan para pejuang lomba juga semakin tinggi saja kualitasnya dan sangat maksimal. Mereka rela riset lapangan panas-panasan dan keluar banyak biaya demi sebuah lomba.
Kemudian untuk unsur pelengkap, banyak dari blogger yang jadi desain grafis hingga video animasi. Sehingga kualitas tulisan jadi semakin tinggi saja. Maka dari itu, sebagai full time blogger, kita harus mau belajar hal baru agar tak ketinggalan update. Dan saya rasa banyak sekali yang melakukannya.
Karena saya termasuk pejuang lomba, saya pun mempelajari hal-hal baru. Seperti untuk desain grafis, saya sudah belajar photosop untuk gambar bitmap. Juga desain vector agar membuat infografis lebih mudah.
Saya pun pernah belajar animasi after effect selama 1,5 tahun demi lomba. Dan saya juga baru saja belajar animasi power point. Selain itu saya juga sedang belajar Bahasa Asing untuk mendukung karir blog dan youtube.
Buat kalian yang ada di jalur adsense atau yang lainnya, tentu juga harus terus belajar hal baru. Misal tentang SEO, seluk beluk adsense, digital marketing, coding, dan sebagainya. Semakin banyak belajar, semakin terupdate lah kita.
Tapi tidak harus semua kita ketahui ya. Karena bisa jadi itu malah akan membuat Anda stress. Pelajari yang sekiranya perlu saja dan jangan ngoyo banget. Santai tapi jalan terus. Karena bekerja cerdas akan membuat kita lebih menikmati hidup.
8. Harus pandai mengatur waktu
Menjadi full time blogger tantangannya banyak. Misal karena kita bekerja di kamar dimana belakanganya mungkin ada kasur, kita malah jadi sering rebahan. Atau karena hobi bermedia sosial, malah jadi sring scroll instagram.
Sebaiknya pandailah mengatur waktu agar list-list kita berhasil diselesaikan tepat waktu. Caranya bisa dengan membuat catatan di dinding seperti madding dan taruh depan laptop agar terlihat. Saat sudah selesai satu list, bisa dicoret dan beralih ke list selanjutnya.
Bila perlu tuliskan juga durasinya dan dipercepat tanggalnya agar “memaksa” kita melakukannya dengan cepat. Misal sekarang tanggal 30 Desember, maka tanggal 2 januari harus sudah selesai job A, padahal deadlinenya tanggal 5. Saya pun demikian. Jadwal saya taruh di depan laptop agar terlihat dan tanggal deadline saya cepatkan.
9. Punya banyak koneksi untuk berbagi kerjaan
Foto ilustrasi : pixabay.com/Buffik
Menjadi blogger yang jalan sendirian tanpa bekal ilmu yang memadai bisa membingungkan. Dulu saat saya masih ngeblog sendirian, tidak ada sama sekali tempat bertanya kecuali google itu sendiri.
Tidak mungkin saya tanya ke teman atau tetangga karena mereka gak ada yang tahu apa itu blog. Jadi semisal segudang pertanyaan tentang menyangkut di benak saya, kadang pusing sendiri dan harus diselesaikan sendiri.
Maka dari itu kita harus berjejaring atau terkoneksi, atau bergabung dengan komunitas blogger. Karena ada banyak manfaat komunitas blogger yang bisa kita dapat.
Selain banyak teman, tentunya kita bisa berbagi pengalaman atau masalah tentang dunia perbloggingan. Di luar sana banyak sekali blogger expert atau suhu blog dengan banyak pengalaman.
Saat kita menemui suatu masalah, kita bisa menanyakan mereka dan mereka yang paham akan menjawabnya. Atau jika masalah kita karena tak kunjung ada kerjaan menghampiri, mereka bisa kasih kita kerjaan karena banyak dari mereka yang merupakan perwakilan agency.
Berkaitan dengan ini, kemarin saya juga sudah bikin artikel tentang 12+ cara agar blog kita dilirik banyak agency. Baca ya.
Kemudian bentuk komunitas itu sendiri ada dalam bentuk grup facebbok atau grup whatssapp. Banyak dari teman-teman blogger yang sudah bergabung dan merasakan manfaatnya. Di sini para blogger bisa berbagi pengalaman ngeblog dari mulai SEO, job blogger, lomba blog, dll. Banyak teman banyak rezeki.
10. Harus sabar karena Anda bukan lagi karyawan dengan gaji bulanan
Ilustrasi : pixabay.com/anncapictures
Karena menjadi blogger lepas itu tidak jelas kapan akan gajian, terlebih bagi yang baru melakukannya, jadi harus sabar menjalaninya. Maka dari itu, perlu kerja keras lebih agar secepatnya bisa menghasilkan.
Banyak berdoa dan berusaha dan lakukan sebaik mungkin, niscaya Tuhan akan berikan yang terbaik. Bagi yang muslim, sedekah shubuh dipercaya melapangkan dan menambah rezeki walaupun hanya 500 perak.
11. Jaga Kesehatan
Menjadi full time blogger harus peduli kesehatan. Dokpri
Resiko yang tak kalah menantang bagi full time blogger adalah kesehatan. Karena dituntut usaha ekstra, membuat seorang full time blogger bisa menatap layar komputer selama berpuluh-puluh jam dari pagi hingga malam dan jarang gerak.
Dan tentu saja itu tidak baik karena dapat berpengaruh ke kesehatan karena jadi jarang gerak. Apalagi jika di bawah AC yang dingin. Hidup itu seimbang agar semua berjalan lancar.
Ada waktu kerja, ada waktu untuk memberi asupan tubuh dengan aktivitas fisik seperti olahraga, ada waktu untuk self reward (bepergian atau piknik) untuk menjaga kewarasan, ada waktu untuk keluarga, bersosialisasi, dll.
Saya sendiri selalu menyempatkan gerak badan setiap pagi. Misal dengan peregangan walau cuma 30 menit, jalan kaki, naik sepeda, ataupun melakukan aktivitas fisik lainnya.
Intinya jangan duduk terus karena itu tidak baik. Perbanyak juga minum air putih karena sering duduk. Karena tanpa tubuh sehat, hampir semua hal sulit atau bahkan tidak bisa dilakukan.
Akhirnya, itulah 11 tips yang bisa kita ketahui dulu sebelum memutuskan jadi full time blogger. Pikirkan dan pahami kembali semua tips di atas agar keputusan yang Anda ambil memang sudah yakin dan benar.
Hidup itu memang harus berubah. Semua tergantung masing-masing. Zona nyaman memang bikin hidup dalam kenyamanan. Namun mereka yang berani keluar dari zona nyaman, biasanya akan mendapatkan double kenyamanan setelah berhasil melewati tantangan.
Sumber referensi artikel dari pengalaman pribadi dan baca-baca banyak artikel, diantaranya
1] https://belalangcerewet.com/2020/01/28/ingat-9-hal-ini-sebelum-memutuskan-jadi-fulltime-blogger/
2] https://bacalagers.com/full-time-blogger/
3] www.indoworx.com/full-time-blogger/
4] https://www.iphil.net/tips-menjadi-full-time-blogger/
5] https://www.ewafebri.com/2018/12/how-to-be-full-time-blogger.html?m=1
6] https://www.klikmania.net/menjadi-full-time-blogger/
Kadang dilema antara hobby dan kebutuhan hidup. Semua orang pasti ingin bekerja yang mereka suka tapi kadang kebutuhan memaksa untuk bertahan dipekerjaan lama.
Tulisan yang bagus. Keren.
Btw, untuk “Nomor 2” tidak ada. Dari 1 langsung ke 3. 🙂
Salam,
Wevelope
Maka dari itulah, pikirkan kembali matang-matang. Persiapan yang matang dapat membuat seseorang mudah memutuskan sesuatu.
Btw terima kasih koreksinya. Sampai lupa kalau nomor 2 gak dicantumin wkwkwk
kang Amir mantap pol
berani keluar dari zona nyaman
memang perlu banyak pertimbangan ketika ingin menjadi full time blogger
Pengalaman keren Mas.
Saya meski sudah sejak SMA nge-blog, tapi belum bisa menjadi full-time blogger.
Nge blog masih menjadi sambilan, hobi yang sesekali menghasilkan..
Mantap lah, konsistensinya patut ditiru.
Semoga bermanfaat Mas. Tetap semangat.