Hai guys, pernah dengar istilah hosting, domain, atau SSL, tapi masih bingung apa maksudnya? Tenang, kamu nggak sendirianko, ada aku di sini.

Dunia website dan hosting memang punya banyak istilah teknis yang bikin pusing kalau baru pertama kali denger. Tapi sebenarnya kalau dijelasin dengan bahasa santai, semuanya bisa jadi lebih gampang dipahami.

Nah, di sini aku bakal jelasin 45 istilah penting dalam hosting dan website dengan cara yang simpel dan fleksibel, biar kamu nggak bingung lagi. Yuk, langsung aja kita bahas satu per satu!

Oke, siap! Aku akan jelasin setiap istilah dengan 

1. Website

Website itu kayak rumah digital yang bisa diakses lewat internet. Isinya bisa macam-macam, mulai dari tulisan, gambar, video, sampai aplikasi interaktif. Contohnya blog pribadi, toko online, atau portal berita.

Setiap website punya alamat unik yang disebut domain (misalnya, namakamu.com). Website bisa dibuat pakai berbagai platform, seperti WordPress, Joomla, atau dari nol pakai HTML, CSS, dan JavaScript.

Untuk bisa diakses secara online, website harus disimpan di hosting. Tanpa hosting, website ibarat rumah tanpa tanah—ada bangunannya, tapi nggak bisa dikunjungi orang lain.

2. WordPress Hosting

Ini adalah layanan hosting yang khusus dioptimalkan untuk WordPress. Jadi, kalau kamu bikin website pakai WordPress, hosting ini bisa bikin website lebih cepat dan stabil.

Biasanya, WordPress hosting sudah dilengkapi fitur seperti auto-update, keamanan ekstra, dan caching bawaan biar loading lebih ngebut.

Ada dua jenis WordPress hosting: shared WordPress hosting (lebih murah, berbagi server dengan orang lain) dan managed WordPress hosting (lebih mahal, tapi semuanya diurusin). Cocok buat blogger, toko online, atau website bisnis yang ingin performa optimal tanpa ribet ngurus teknis server.

3. Hosting

Apa itu hosting? Hosting adalah tempat buat nyimpen semua file website, termasuk gambar, teks, kode, dan database. Ibarat rumah untuk website kamu. Kalau tanpa hosting, website nggak bisa diakses orang lain.

Ada berbagai jenis hosting, seperti shared hosting (lebih murah, tapi berbagi dengan pengguna lain), VPS hosting (lebih eksklusif, tapi tetap berbagi sumber daya), dedicated hosting (server khusus buat satu pengguna), dan cloud hosting (lebih fleksibel karena pakai banyak server sekaligus).

Pilih hosting sesuai kebutuhan. Kalau website kecil, cukup shared hosting. Kalau butuh performa tinggi, bisa coba VPS atau dedicated.

4. Cloud Hosting

Cloud hosting adalah hosting yang pakai banyak server sekaligus, jadi kalau satu server bermasalah, website kamu tetap bisa jalan karena ada backup server lain.

Ini bikin website lebih stabil dan jarang down. Cocok buat website yang butuh kecepatan dan fleksibilitas tinggi, kayak toko online atau situs dengan banyak pengunjung.

Dibanding shared hosting yang satu server dipakai bareng-bareng, cloud hosting lebih aman dan cepat.

Biayanya fleksibel juga, karena kamu cuma bayar sesuai penggunaan. Jadi, kalau trafik website naik turun, cloud hosting bisa menyesuaikan tanpa bikin website lemot.

5. Shared Hosting

Shared hosting adalah jenis hosting yang paling murah dan populer, karena satu server dipakai bareng-bareng sama banyak pengguna lain.

Ibaratnya kayak ngekos di apartemen, kamu punya kamar sendiri, tapi fasilitasnya (air, listrik, WiFi) dipakai rame-rame. Cocok buat pemula yang baru bikin website, kayak blog, portofolio, atau bisnis kecil.

Tapi, karena sumber dayanya dibagi, kalau ada pengguna lain yang pakai terlalu banyak resource, website kamu bisa jadi lambat.

Makanya, shared hosting bagus buat website yang nggak butuh banyak tenaga, tapi kalau websitenya makin gede, mungkin harus upgrade ke VPS atau cloud hosting.

6. Dedicated Hosting

Kalau shared hosting itu ibarat kos-kosan, dedicated hosting adalah hosting yang ibaratnya kayak punya rumah sendiri.

Satu server full buat kamu sendiri, nggak perlu berbagi dengan orang lain. Keuntungannya adalah karena Performa lebih stabil, lebih aman, dan bisa diatur sesuka hati.

Tapi harganya juga lebih mahal, karena kamu sewa satu server penuh. Biasanya ini dipakai sama website besar yang butuh banyak tenaga, kayak marketplace, portal berita, atau aplikasi dengan banyak pengguna.

Kalau butuh kontrol penuh atas server dan nggak mau ribet berbagi resource, dedicated hosting ini pilihan terbaik.

7. VPS Hosting

VPS (Virtual Private Server) hosting adalah jalan tengah antara shared hosting dan dedicated hosting. Satu server fisik dibagi jadi beberapa bagian virtual yang masing-masing punya sumber daya sendiri.

Jadi, meskipun masih berbagi server dengan pengguna lain, kamu tetap punya “ruang pribadi” yang nggak terganggu.

VPS cocok buat website yang butuh performa lebih dari shared hosting, tapi belum butuh dedicated server. Cocok buat website bisnis, toko online, atau aplikasi yang mulai berkembang. Plus, kamu bisa bebas mengatur servernya sendiri kalau butuh kustomisasi khusus.

8. Server

Server itu komputer khusus yang berfungsi menyimpan dan mengelola data website, sehingga bisa diakses kapan pun dari internet.

Ibaratnya kayak pusat kendali yang nyediain layanan buat website, aplikasi, atau database.

Ada server fisik (hardware beneran yang ada di data center) dan server virtual (yang dibuat dalam cloud atau VPS).

Semakin bagus servernya, semakin cepat dan stabil website kamu. Server juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan, apakah untuk website sederhana, aplikasi berat, atau layanan streaming.

9. Backup

Backup itu salinan data website yang disimpan sebagai cadangan kalau terjadi masalah, seperti website kena hack, error, atau file terhapus.

Tanpa backup, kalau website kena musibah, kamu bisa kehilangan semuanya. Kayak dulu yang pernah aku alami, artikelku hilang beberapa karena masalah server.

Makanya, penting buat rajin backup data. Biasanya, ada tiga jenis backup: manual backup (kamu simpan sendiri), automatic backup (dilakukan oleh hosting), dan cloud backup (disimpan di layanan cloud kayak Google Drive atau Dropbox).

Pastikan backup dilakukan secara rutin biar kalau terjadi sesuatu, kamu bisa cepat mengembalikan website ke kondisi normal.

10. Disk Space

Disk space adalah kapasitas penyimpanan yang kamu dapat di hosting, biasanya dihitung dalam GB (gigabyte). Ibaratnya kayak memori di HP atau laptop kamu.

Semakin besar disk space, semakin banyak file, gambar, dan database yang bisa kamu simpan di website.

Kalau website kamu isinya cuma teks dan gambar ringan, disk space kecil udah cukup. Tapi kalau punya banyak video, file besar, atau database kompleks, kamu butuh disk space lebih besar.

Ada juga disk space SSD yang lebih cepat dibanding HDD biasa, bikin website lebih responsif. Kalau rekomendasi saya sih mending pilih yang SSD karena lebih ngebut. Tapi saya pakai domainesia yang shared hosting juga ngebut. 

11. URL atau Link

URL (Uniform Resource Locator) adalah alamat lengkap yang digunakan buat mengakses website atau halaman tertentu di internet.

Misalnya, https://www.kangamir.com itu URL dari website kamu. URL terdiri dari beberapa bagian, seperti domain (serbaserbihotel.com), protocol (https://), dan path (/produk).

Link atau tautan adalah istilah lain yang lebih umum buat menyebut URL, biasanya dalam bentuk teks atau tombol yang bisa diklik untuk menuju ke halaman lain.

Link bisa internal (ke halaman lain dalam website yang sama) atau eksternal (ke website lain).

12. Domain

Domain adalah nama unik yang digunakan untuk mengakses website, contohnya google.com atau facebook.com.

Domain itu ibarat alamat rumah di internet, biar orang gampang nemuin website kamu tanpa harus hafal angka IP.

Ada banyak jenis domain, seperti .com, .id, .net, .org dan sebagainya. Domain juga bisa ada subdomain, misalnya blog.namakamu.com. Domain harus didaftarkan dan diperpanjang setiap tahun.

Kalau nama domain yang kamu mau sudah dipakai orang lain, berarti kamu harus cari alternatif atau beli dari pemiliknya.

13. Inodes

Inodes itu jumlah file dan folder yang bisa disimpan dalam hosting. Jadi, walaupun disk space kamu masih banyak, kalau batas inodes sudah tercapai, kamu tetap nggak bisa upload file baru.

Ibaratnya kayak punya rak buku besar, tapi jumlah slot bukunya terbatas. Inodes termasuk semua jenis file: gambar, skrip, email, bahkan file cache kecil.

Kalau inodes penuh, website bisa melambat atau malah nggak bisa upload file baru. Jadi, selain lihat kapasitas disk space, cek juga batas inodes saat pilih hosting.

14. Addon Domain

Addon domain itu fitur yang memungkinkan kamu menambahkan domain lain ke dalam satu akun hosting. Jadi, dengan satu paket hosting, kamu bisa punya beberapa website dengan domain berbeda.

Misalnya, kamu punya hosting dengan domain utama tokokue.com, lalu kamu tambah addon domain bakingclass.com.

Keduanya bisa punya website sendiri-sendiri, meskipun pakai hosting yang sama. Cocok buat kamu yang mau hemat biaya hosting tapi punya banyak proyek website.

15. Parked Domain

Parked domain adalah domain tambahan yang diarahkan ke website utama. Jadi, kalau orang ketik domain itu, mereka tetap diarahkan ke website utama kamu.

Misalnya, kamu punya namabisnis.com, lalu beli namabisnis.net dan park domain-nya ke yang utama.

Jadi, kalau ada yang salah ketik atau pakai ekstensi berbeda, mereka tetap sampai ke website kamu. Ini berguna buat branding dan menghindari orang lain mengambil nama domain mirip milikmu.

16. cPanel

cPanel adalah panel kontrol buat mengelola hosting dengan tampilan yang user-friendly.

Dengan cPanel, kamu bisa atur file website, database, email, domain, backup, dan masih banyak lagi tanpa harus ribet pakai perintah kode.

Ibaratnya kayak dashboard mobil, semua tombol pengaturan ada di satu tempat. Biasanya, hosting yang pakai cPanel lebih gampang digunakan buat pemula karena tinggal klik sana-sini.

Tapi kalau hosting kamu nggak pakai cPanel, biasanya pakai panel lain seperti Plesk atau DirectAdmin. Sebagai pengelola website, paling tidak kamu harus paham cpanel ya.

17. FTP (File Transfer Protocol)

FTP adalah cara buat upload dan download file dari komputer ke server hosting. Jadi, kalau kamu mau ngedit website atau pindahin banyak file sekaligus, FTP lebih praktis daripada lewat cPanel.

Buat akses FTP, biasanya pakai software seperti FileZilla atau Cyberduck. FTP punya versi lebih aman namanya SFTP (Secure FTP) yang enkripsi datanya supaya lebih aman dari hacker. Jadi, kalau sering upload file besar ke website, mending pakai FTP biar lebih cepat dan praktis.

20. DNS (Domain Name System)

DNS adalah sistem yang mengubah alamat domain jadi alamat IP biar komputer bisa ngerti. Misalnya, kalau kamu ketik google.com, DNS akan cari tahu IP server Google dan ngarahin kamu ke sana.

Ibaratnya kayak buku telepon yang nyimpen nomor-nomor orang. Kalau DNS lambat atau bermasalah, website kamu bisa jadi nggak bisa diakses. Ada juga DNS Propagation, yaitu waktu yang dibutuhkan buat DNS memperbarui perubahan domain, biasanya sekitar 24 jam.

21. SSL (Secure Sockets Layer)

SSL adalah teknologi yang bikin koneksi antara browser dan server lebih aman dengan enkripsi data.

Kalau website kamu pakai SSL, URL-nya pakai https:// dan ada ikon gembok di address bar. Ini penting buat keamanan, apalagi kalau website kamu punya data sensitif seperti login user atau pembayaran.

Google juga lebih suka website yang pakai SSL, jadi bisa bantu SEO. Sekarang banyak hosting yang kasih SSL gratis pakai Let’s Encrypt, jadi nggak ada alasan buat nggak pakai SSL!

Baca Juga : 7 Manfaaat SSL Untuk Keamanan Transaksi di Internet, Pemilik Website Wajib Tahu

22. Nameserver

Nameserver adalah bagian dari DNS yang menghubungkan domain dengan hosting. Jadi, kalau kamu beli domain di satu tempat dan hosting di tempat lain, kamu harus atur nameserver-nya supaya domain tahu harus ke server mana.

Biasanya bentuknya kayak ns1.namahosting.com dan ns2.namahosting.com. Nameserver ini penting buat memastikan website kamu bisa diakses dengan benar.

23. MX Record

MX Record (Mail Exchange Record) adalah pengaturan di DNS yang menentukan ke mana email dari domain kamu harus dikirim.

Misalnya, kalau kamu pakai email hosting dari Google Workspace, kamu harus ubah MX Record supaya email dikirim ke server Google.

Tanpa MX Record yang benar, email kamu bisa gagal masuk atau malah nyasar ke spam. Jadi, kalau ada masalah email nggak sampai, cek dulu pengaturan MX Record di DNS hosting kamu.

23. Bandwidth

Bandwidth adalah jumlah data yang bisa ditransfer dari server ke pengunjung dalam periode tertentu. Ibaratnya kayak kuota internet, kalau bandwidth website kamu habis, pengunjung bisa kesulitan akses.

Website dengan gambar atau video besar butuh bandwidth lebih besar dibanding website yang cuma teks.

Beberapa hosting kasih bandwidth unlimited, tapi tetap ada batasan penggunaan wajar. Kalau website kamu sering kehabisan bandwidth, mungkin perlu upgrade ke paket lebih tinggi.

24. RAM dalam Cloud Hosting

RAM (Random Access Memory) di cloud hosting berfungsi buat nyimpen data sementara biar website bisa loading lebih cepat.

Semakin besar RAM, semakin banyak data yang bisa diakses dengan cepat tanpa harus baca ulang dari hard disk.

Kalau RAM kecil, website bisa lemot atau malah error saat ada banyak pengunjung. Jadi, kalau website kamu butuh performa tinggi, pastikan RAM di hosting kamu cukup besar.

26. Drupal

Drupal adalah salah satu CMS yang lebih powerful tapi juga lebih kompleks dibanding WordPress. Cocok buat website besar dengan banyak fitur kustom.

Banyak website pemerintahan dan perusahaan besar pakai Drupal karena lebih fleksibel dan aman. Tapi, kalau kamu pemula, mungkin lebih gampang pakai WordPress dulu sebelum coba Drupal.

27. MySQL

MySQL adalah sistem database yang paling sering dipakai buat website, terutama yang pakai WordPress.

Database ini nyimpen semua data website, mulai dari artikel, komentar, sampai data user. MySQL pakai bahasa SQL buat mengatur data. Kalau database MySQL bermasalah, website bisa error atau nggak bisa diakses.

28. Database

Database adalah tempat penyimpanan data website yang bisa diakses dan diolah secara sistematis.

Ibaratnya kayak lemari arsip buat nyimpen semua informasi website, mulai dari konten, user, hingga konfigurasi. Semakin besar dan kompleks website kamu, semakin penting optimasi database biar nggak bikin website lemot.

29. Softaculous

Softaculous adalah auto-installer yang ada di cPanel buat install aplikasi web seperti WordPress, Joomla, atau Laravel dalam beberapa klik.

Jadi, kamu nggak perlu install secara manual. Ini mempermudah banget buat pemula yang mau bikin website dengan cepat.

30. Data Center

Data center adalah tempat fisik tempat server hosting disimpan. Biasanya, data center punya pendingin, keamanan ketat, dan listrik cadangan biar server tetap berjalan 24/7.

Lokasi data center bisa mempengaruhi kecepatan website. Kalau pengunjung website kamu kebanyakan dari Indonesia, sebaiknya pilih hosting dengan data center di Indonesia atau Singapura biar aksesnya lebih cepat.

31. Uptime

Uptime adalah persentase waktu website bisa diakses tanpa gangguan. Hosting yang bagus biasanya punya uptime 99,9%, artinya website jarang down.

Kalau uptime rendah, website bisa sering error dan pengunjung jadi malas balik lagi. Pastikan hosting kamu punya uptime tinggi biar nggak rugi.

32. IP Address

IP Address adalah alamat unik buat setiap perangkat yang terhubung ke internet, termasuk server hosting. Ibaratnya kayak alamat rumah di dunia nyata.

Ada IP statis (tetap) dan IP dinamis (bisa berubah). Website biasanya pakai IP publik biar bisa diakses dari mana aja.

Kalau kamu pakai shared hosting, satu IP bisa dipakai banyak website. Tapi kalau pakai dedicated IP, cuma website kamu yang pakai alamat itu, lebih aman buat transaksi online.

33. Apache

Apache adalah salah satu software server web yang tugasnya menangani permintaan dari browser dan menampilkan halaman website.

Ibaratnya kayak pelayan di restoran yang nganterin pesanan ke meja pelanggan. Apache populer karena fleksibel dan bisa dikustomisasi dengan modul tambahan.

Tapi buat performa tinggi, banyak hosting sekarang lebih suka pakai LiteSpeed karena lebih cepat dan hemat resource.

34. FTP (File Transfer Protocol)

Sebenarnya tadi udah dibahas, tapi kita ulang biar lebih jelas. FTP adalah protokol buat transfer file antara komputer kamu dan server hosting.

Kalau mau upload banyak file ke website, pakai FTP jauh lebih cepat dibanding lewat cPanel. Kamu butuh software seperti FileZilla buat konek ke server. Kalau pengen lebih aman, pakai SFTP yang enkripsi datanya biar nggak gampang diretas.

Baca Juga : File Transfer Protocol (FTP): Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

35. SSD Storage

SSD Storage adalah jenis penyimpanan server yang jauh lebih cepat dibanding hard disk biasa (HDD).

Hosting yang pakai SSD biasanya punya loading website lebih cepat karena akses datanya lebih cepat. Jadi kalau kamu lihat hosting dengan SSD, itu pertanda bagus buat performa website.

36. LiteSpeed

LiteSpeed adalah software server web yang lebih cepat dan ringan dibanding Apache. Ibaratnya kayak Apache versi turbo.

Hosting yang pakai LiteSpeed biasanya punya kecepatan loading lebih baik, terutama buat website WordPress. Plus, LiteSpeed juga lebih hemat resource, jadi server nggak gampang overload.

37. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

SMTP adalah protokol yang digunakan buat ngirim email dari server. Kalau kamu pakai email dengan domain sendiri (misal nama@domainkamu.com), SMTP yang ngatur pengirimannya. Kalau ada masalah email nggak terkirim, bisa jadi SMTP-nya bermasalah atau perlu diatur ulang.

38. Plugin

Plugin adalah tambahan fitur buat website yang pakai CMS seperti WordPress. Ibaratnya kayak aplikasi di smartphone, plugin bisa nambahin fungsionalitas website tanpa perlu coding.

Misalnya, ada plugin buat SEO rankmath atau yoast seo, keamanan, galeri foto, atau bahkan toko online woocommerce. Tapi jangan kebanyakan install plugin, karena bisa bikin website jadi berat.

39. Template

Template atau tema adalah desain tampilan website yang bisa langsung dipakai tanpa perlu buat dari nol.

Kalau pakai WordPress, kamu bisa pilih ribuan template gratis atau berbayar. Template yang bagus harus responsive (cocok buat tampilan HP dan desktop) dan cepat loading-nya.

40. Framework

Framework adalah kumpulan kode dasar buat mempercepat proses pembuatan website atau aplikasi.

Kalau CMS kayak WordPress itu siap pakai, framework kayak Laravel atau CodeIgniter lebih fleksibel buat developer yang mau bikin website dari nol dengan struktur yang rapi.

41. PHP

PHP adalah bahasa pemrograman yang paling banyak dipakai buat website dinamis. WordPress, Joomla, dan Drupal semuanya dibangun pakai PHP. Kalau hosting kamu support PHP, berarti bisa jalanin berbagai CMS dan aplikasi web berbasis PHP.

42. JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang bikin website lebih interaktif. Misalnya, kalau ada animasi, pop-up, atau efek dinamis, itu biasanya pakai JavaScript. Sekarang makin canggih dengan framework seperti React dan Vue.js yang bikin website lebih modern.

43. HTML (HyperText Markup Language)

HTML adalah bahasa dasar buat bikin struktur halaman website. Semua website pasti punya kode HTML di balik tampilannya. Ibaratnya kayak kerangka rumah sebelum dihias dengan CSS (styling) dan JavaScript (interaktif).

44. CSS (Cascading Style Sheets)

CSS adalah kode yang mengatur tampilan website, seperti warna, font, dan tata letak. Kalau HTML ibarat kerangka rumah, CSS itu dekorasi dan catnya. Website yang keren pasti punya CSS yang rapi biar tampilannya enak dilihat.

45. JSON (JavaScript Object Notation)

JSON adalah format penyimpanan dan pertukaran data yang sering dipakai di aplikasi web. Dibanding XML, JSON lebih simpel dan ringan.

Banyak API modern pakai JSON buat komunikasi antar sistem, misalnya kalau kamu ambil data dari layanan lain seperti Google Maps atau OpenAI.

Penutup

Nah, itu dia 45 istilah penting dalam dunia hosting dan website yang sering dipakai. Sekarang kamu udah punya gambaran yang lebih jelas, kan?

Dengan paham istilah-istilah ini, kamu bakal lebih siap kalau mau bikin website sendiri atau ngobrol soal hosting tanpa bingung.

Kalau masih ada yang kurang jelas atau ada istilah lain yang bikin penasaran, langsung aja tanya ya! Semoga bermanfaat dan selamat belajar dunia website! 

Oh ya….jika kamu ingin buat website, berikut rekomendasi produk atau jasa yang bisa kalian pakai.