Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Hai, kalian pernah terpikirkan gak sih kalau cuaca yang selalu berubah-ubah sekarang ini adalah dampak perubahan iklim? Kadang ada suatu hari dimana cuacanya sangat panas berlebih sampai keringat bercucuran.

Dan saat musim hujan, banjir terjadi dimana-mana. Sedangkan saat kemarau seperti beberapa tahun lalu, berlangsung cukup lama dan begitu kering.

Di tempat saya dulu pernah terjadi banjir, tapi tidak sesering sekarang. Sekarang saat banjir, jalan utama desa bisa sampai selutut orang dewasa. Bahkan sampai merusak beberapa jembatan. Padahal sebelumnya ini jarang atau bahkan belum pernah terjadi.

banjir di Ayah Kebumen

Foto : Endang Umi Kulsum via facebook

Musibah banjir yang cukup menjadi sorotan adalah banjir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 2021 lalu. Selama lebih dari 50 tahun, Banjarmasin belum pernah mengalami hal tersebut. Namun menjadi heboh karena banjir yang melanda.

Menurut berbagai sumber, banjir di Kalsel ini akibat curah hujan yang tinggi dan naiknya gelombang laut yang berpengaruh ke daratan. Namun tentu saja, curah hujan yang tinggi atau kemarau panjang juga dapat dikaitkan dengan perubahan iklim.

Baca Juga : 5 Hal Yang Akan Terjadi saat Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat di Awal 2030

Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jika ini terus terjadi? Apakah manusia dan makhluk hidup lain dapat bertahan dengan kondisi seperti ini? Maka dari itu, perlu perubahan untuk menjaga bumi agar tetap lestari.

Dari mulai hal kecil saja, karena biarpun kecil, tapi jika dilakukan bersama-sama, efeknya akan terasa. Berikut 7 cara seru dari hari Senin-Minggu untuk menjaga kelestarian bumi.

1. Hari Senin – tidak membeli makanan atau minuman kemasan

 tidak-membeli-minuman-kemasan

Seringkali saya merasa prihatin dengan orang-orang yang suka buang sampah sembarangan. Apalagi jika hal itu dilakukan disebuah tempat yang bersih seperti taman atau ruang publik. Taman yang tadinya indah, jadi rusak seketika karena sampah.

Orang-orang tersebut duduk bersantai sambil membawa makanan, dan kemudian sampah terebut ditinggalkan begitu saja. Padahal tempat sampah banyak tersedia disekelilingnya.

Mereka bukan hanya orang yang kurang pendidikan, karena yang intelektual pun sepertinya masih banyak yang melakukannya. Ya soalnya saya pernah menyaksikannya sendiri.

Ingin sekali saya berkata “maaf, jangan buang sampah sembarangan” tapi khawatirnya malah orang itu enggak terima dan berkata “ya biarin aja, ngapain ngurusin hidup orang”. Atau “kan udah ada petugasnya yang bersihin”.

Baca Juga : Stop Buang Sampah Sisa Sayuran dan Makanan dengan Mengubahnya jadi Pupuk Kompos Tanpa Bau ! Begini Caranya

Nah, di challenge hari Senin ini, kita bisa melakukannya dengan tidak membeli makanan atau minuman dalam kemasan. Misalnya minuman botolan.

Jika memang berniat membelinya, bisa membawa wadah sendiri. Semisal botol atau gelas, atau tempat makan yang kita bawa dari rumah.

Rada malu? Ya enggaklah, berani aja. Kalau kita mencuri atau berbuat salah, baru malu.

Saya pernah melihat aksi ini yang dilakukan oleh seorang rekan blogger dalam sebuah video di instagram, dimana ia membawa wadah dan botol minuman saat membeli makanan. Ini cukup menarik dan mendidik untuk mengurangi jumlah sampah, terutama sampah plastik.

2. Hari Selasa – mengurangi penggunaan listrik selama 2 jam

mematikan listrik

Selain panas dari penggunaan kendaraan, suhu panas bumi juga diakibatkan oleh listrik yang kita gunakan sehari-hari. Seperti lampu, setrika listrik, kulkas, bahkan smartphone sekalipun.

Di hari Selasa ini, kita bisa dong menghemat penggunaan listrik 2 jam saja. Enggak berat ko, pastinya. Karena kan cuma sebentar.

Misal dengan mematikan televesi, mematikan lampu neon, tidak menyetrika dulu, tidak pakai hair dyer dulu, dan sebagainya. Saya sendiri akan coba sih, pasti bisa.

3. Hari Rabu- tidak makan daging merah

daging merah

Gambar oleh RitaE dari Pixabay

Apa kaitannya antara konsumsi daging merah dengan pemanasan global? Menurut sumber yang saya baca di sains.kompas.com, daging merah dalam hal ini daging sapi dan kambing, merupakan salah satu penyumbang pemanasan global karena berasal dari peternakan.

Peternakan merupakan salah satu penyumbang perubahan iklim, karena kotoran dari hewan ternak dapat menyumbang gas metana.Gas metana ini seperti sampah yang menjadi salah satu penyebab efek rumah kaca.

Baca Juga : Menimba Ilmu Pentingnya Melindungi Hutan demi Stop Perubahan Iklim Lewat Acara Eco Squad Blogger Gathering

Peternakan juga dikatakan mengurangi penyerapan karbon karena biasanya peternak akan membuka lahan untuk peternakan.

Namun bukan berarti kita harus mengurangi daging merah secara drastic, karena tentu saja boleh mengkonsumsinya. Karena misal untuk penderita anemia juga dianjurkan untuk konsumsi daging merah. Lagian tingkat konsumsi daging merah di Indonesia juga tergolong rendah.

Di challenge hari Rabu ini, kita bisa mengurangi atau menjeda dulu konsumsi daging merah buat yang suka mengkonsumsinya, dan digantikan dengan hari lain. Tentu bisa dong ya.

4. Hari Kamis – tidak menggunakan tissue

tisu

Gambar oleh 13276418 dari Pixabay

Mungkin kita sering menggunakan tisu untuk mengelap wajah atau setelah makan. Namun tahukah kalian jika satu gulung tisu isi 20 sheet, terbuat dari satu batang pohon berusia 6 tahun. Sementara jumlah hutan di Indonesia semakin berkurang.

Jika semisal satu orang menggunakan setengah atau 10 sheet tisu setiap harinya, artinya dalam satu bulan (30 hari) akan hilang 15 pohon. Dikalikan jumlah rakyat Indonesia yang 200 juta, dalam satu bulan akan hilang 15 pohon dikalikan 200 juta. Yaitu 600 juta pohon. Wah, berapa ribu hektar pohon itu pohon yang hilang?

Baca Juga : Pentingnya Menjaga Hutan Sebagai Sumber Pangan 

Sebagai penggantinya, mungkin kita bisa menggunakan kain atau sapu tangan. Atau bisa dengan cuci muka langsung supaya bersih sekalian. Untuk challenge ini, saya memang tidak memang tidak menggunakan tisu. Jadi saya memang sudah berhasil melakukannya.

5. Hari Jumat – tidak naik kendaraan berbahan bakar bensin

Indonesia adalah negara dengan jumlah pemotor sangat banyak. Dimana-mana ada motor karena memang lebih cepat sampai. Bahkan untuk jalan 10 meter saja naik motor.

Di challenge hari Jumat ini, kita bisa melakukannya dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor, baik itu roda dua atau roda empat, atau bahkan angkutan umum. Kita bisa melakukannya dengan naik sepeda, atau bahkan jalan kaki.

Jalan kaki atau naik sepeda selain menyehatkan karena bisa sekalian olahraga, juga mengurangi polusi kendaraan karena tidak menggunakan bensin.

Saya sendiri suka sekali bersepeda karena lebih sehat dan hemat. Saya yakin kalian bisa melakukannya. Yuk, ganti kendaraanmu di hari Jumat dengan tidak menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin.

6. Hari Sabtu, tidak menyalakan TV

televisi

Seperti yang saya singgung pada point 1 di atas tentang penggunaan listrik, di hari Sabtu ini kita bisa menjeda dulu untuk tidak menyalakan televisi karena dapat mengeluarkan energi panas. Sebagai gantinya, tentu kita masih bisa melakukannya di hari lainnya.

Walaupun hanya TV, tapi tentu berkontribusi besar jika dilakukan bersama-sama. Misal dalam satu komplek ada 40 rumah dengan 40 televisi. Jika semuanya tidak menyala di hari tersebut, jika dilakukan rutin dan bersama-sama maka efeknya akan terasa.

Untuk saya sendiri karena memang tidak ada TV, ya tidak nonton TV. Eh by the way, kapan terakhir kali kalian nonton TV?

 7. Hari Minggu – tidak menghasilkan sampah makanan

sampah makanan

Gambar oleh congerdesign dari Pixabay

Pada 2019 lalu, Indonesia menyandang predikat penghasil sampah makanan terbesar ke-2 di dunia setelah Arab Saudi.

Sampah makanan mengandung gas metana yang lebih tinggi ketimbang karbondioksida, yang dapat memicu percepatan pemanasana global. Oleh karenanya, ini adalah isu yang serius dan segera ditangani bersama.

Selain itu, sampah juga dapat menimbulkan bencana seperti tragedi longsornya gunungan sampah di TPA Leuwi Gajah pada 21 Februari 2005 lalu, yang memakan 147 korban jiwa dan menghapus 2 desa karena tertimbun sampah.

Sungguh miris sekali, bukan?

Melalui challenge tidak membuang sampah di hari Minggu ini, tentu kita bisa melakukannya. Yaitu dengan menghabiskan makanan yang kita makan agar tidak menyisakan sampah makanan.

Untuk saya sendiri, sisa makanan biasanya saya taruh dalam sebuah komposter untuk diubah jadi pupuk lindi. Sehingga tidak terbuang begitu saja. Atau kadang saya kasihkan ke pakan ternak.

Nah, melalui 7 cara sederhana dari hari Senin sampai Minggu di atas, kita bisa membuat bumi kita lebih baik. Jika dilakukan bersama-sama, tentu efeknya akan terasa.

Oiya, kalian yang ingin mengikuti challenge ini juga bisa ikutan di https://teamupforimpact.org/ karena ada 7 challenge yang bisa kalian ikuti, seperti yang diatas saya tuliskan. Kunjungi link ini untuk menuju websitenya di  https://teamupforimpact.org/team-up-everyday

challenge 7 hari cinta bumi

By the way, dari 7 challenge di atas, manakah yang sudah atau akan kalian coba?

Sumber referensi artikel :
https://www.yayasanhadjikalla.co.id/umum/sadari-penggunaan-tisu-berlebih-yayasanhadjikalla-co-id/
https://www.suara.com/health/2019/10/05/050000/tinggi-gas-metana-sampah-makanan-berisiko-picu-perubahan-iklim