Curug Bajing Petungkriyono. Dokpri

2017 lalu saya berkunjung ke Pekalongan Jawa Tengah dalam rangka acara prmosi potensi wisata Pekalongan. Objek wisata yang akan kita eksplor yaitu Petungkriyono. Sebuah kecamatan di tengah hutan namn memiliki keindahan tiada tara.

Ada banyak wisata yang kami kunjungi disana. Jika di Batu Malang ada air terjun coban rondo, dan di Kebumen ada Curug Silangit, maka di Petungkriyono Pekalongan ada Curug Bajing yang tak kalah menarik pemandangannya. Dan semua keindahanya saya deskripsikan dari A-Z.

A : Alami

Untuk di ketahui, bahwa hutan alam satu satunya di Jawa Tengah yang masih tersisa dan terjaga kelestarianya terletak di Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah. Saya benar benar takjub saat masuk di pintu gerbangnya, karena disambut oleh elang yang meliuk liuk terbang di udara. Jarang sekali lho ada elang hidup bebas di Pulau Jawa.

Udara disini pun sangat sejuk. Tidak heran jika hutan disini di jadikan laboratorium alam oleh pihak terkait, karena bukan hanya cocok untuk dijadikan tempat penelitian, tapi wisata dan religi.

Yang menarik lagi adalah karena masyrakatnya begitu sadar akan kelestarian hutan dengan menjaganya dengan baik, seperti tidak di perbolehkan menebang pohon, perburuan hewan dan lain sebagainya. Ada banyak sekali pohon pohon besar dengan akar akarnya yang menggantung, yang menandakan bahwa hutan ini benar benar alami.

Tarian Pesona Petung Kriyono. Tarian yang menggambarkan pesona wisata petungkriyono. Lokasi : gapura wisata petungkriyono #1

Pintu gerbang wisata Petungkriyono. Dokpri

B : Bersih

Yang paling menjadi dilema banyak orang saat berada di sebuah tempat wisata biasanya adalah karena banyaknya sampah yang berserakan dimana mana. Padahal tujuan dari sebuah acara wisata adalah membombongkan (menyegarkan) pikiran dari rutinitas harian yang padat.

Namun karena tempat wisata yang di kunjungi kondisi lingkunganya kurang bersih, menikmati liburan pun menjadi kurang menyenangkan.

Tapi hal itu tidak terjadi di Taman Nasional Petungkriyono. Dari semua tempat wisata yang saya kunjungi, suasana lingkunganya cukup bersih. Tempat sampah pun tersedia dimana mana.

Toilet pun juga sudah di sediakan, sehingga acara liburan pun menjadi lebih menyenangkan. Apalagi di curug bajing, tempatnya bersih, kamar mandinya pun bersih dan gratis. Namun walaupun gratis, kita tetap harus menjaganya ya, oke ?

C : Curugnya banyak dan keren keren

Di Taman Nasional Petungkriyono ini banyak terdapat curug atau air terjunnya. Dan penjabaranya akan saya terangkan dalam poin poin berikut ini

1. Curug bajing

Curug curug di sini itu keren keren, tapi yang paling membuat saya takjub yaitu curug bajing. Kenapa ? itu karena air terjunya tinggi banget sampai 50 meteran. Sudah gitu curugnya berundak undak dan ada jembatanya.

Jika kalian menoleh ke arah timurnya (timur atau barat ya saya kurang paham) kalian bisa melihat view rumah rumah penduduk dari ketinggian, keren banget pokonya. Dan airnya itu jernih banget.

Buat yang suka selfie, disini juga ada love-lovean buat selfie. Buat yang pengin istirahat, disini ada gazebo juga. Dan rencana kedepan, bakal ada wahana permainan seperti flying fox, dan wahana pendidikan pertanian bagi anak anak.

Untuk warung makan banyak ko, dan murah sangat oy. Gorengan aja cuma gope alias 500 an. Teh manis cuma 1500. Udah pemandangnya keren, makananya murah, cocok dah pokonya.

Dan saya juga punya cerita unik tentang curug bajing yang juga akan membuat kalian akan lebih takjub lagi, apa itu ? jangan kemana mana, baca terus ya, oke ?

Curug bajing dengan ketinggian sekitar 50 meter. Lokasi wisata : Curug Bajing di Desa Tlogo Pakis
Pemandangan dari curug bajing, indah banget. Lokasi di desa telogo pakis kec. petungkriyono

Pesona Curug Bajing. Dokpri

Curug bajing dari kejauhan. Indah banget. Lokasi : desa tlogo pakis kec. petungkriyono

2. Curug Sibedug

Curug sibedug ini letaknya persis di pinggir jalan. Makanya banyak orang berhenti untuk sekedar berfoto atau bersantai. Air terjunya ada 2. Dan pas saya masuk, airnya sangat jernih dan jernih. Dan yang pasti lingkunganya bersih. Toilet di sini juga sudah disediakan. Warung pun ada di sampingnya jika missal lapar atau ingin minum kopi.

Curug sibedug dekat dengan jalan. Lokasi desa kayupuring #1
Curug sibedug dekat dengan jalan. Lokasi desa kayupuring #2

Curug Bedug, letaknya persis di tepi jalan. Dokpri

Bukan hanya itu saja, disepanjang perjalanan saya juga banyak menemui curug curug kecil hingga sedang yang tak kalah menarik untuk dinikmati keindahanya. Namun karena sekarang musim kemarau, debit airnya kecil dan ada yang kering pula. Dan pastinya akan lebih indah lagi saat dimusim hujan.

D : Damai

Saya tahu bagaimana mengatasi masalah dalam hidup yang seringkali menimpa diri kita. Caranya ? datang saja ke curug bajing lalu berselfie ria. Kenapa saya bilang begitu ? karena disitu ada plang bertuliskan papan anti galau, wkwkwkwk…bener lho. Kalau kalian kesana, dijamin galau kalian akan hilang, minimal 1 % lah hihihihi…

E : Ekowisata pilihan

Dari sekian banyak Ekowisata yang ada di Pulau Jawa, saya merekomendasikan Taman Nasional Petungkriyono karena menyajikan pemandangan yang menyejukan mata. Tidak heran jika turis mancangera seperti pada point F di bawah pun datang ke Ecowisata ini untuk berlibur.

F : Favorit sampai orang bule

Bukan hanya turis lokal saja yang datang ke Petungkriyono untuk berwisata, orang bule pun suka datang kesini. Awal Januari 2016 lalu ada beberapa turis dari USA berlibur dan bermain tube rafting di sungai welo. Itu membuktikan bahwa keberadaan Ecowisata Petungkriyono sudah tersebar sampai Amerika sana. Kalau orang bule saja sudah mencobanya, masa kita yang turis local belum ?

Baca Juga : Pengalaman Seru Berlibur ke 4 Wisata Terhits di Banjarnegera

G : Gak nyesel datang ke Petungkriyono

Ah pokonya gak nyesel deh datang ke Petungkriyono. Tempat wisatanya banyak, biayanya juga murah. Untuk masuk ke curug bajing saja kita hanya dikenakan Rp 7.000,- sudah termasuk biaya parkir motor. Selain itu juga pemandanganya indah dan udaranya sangat sejuk. Dan yang penting yaitu karena lingkunganya yang bersih.

H : Habitatnya satwa langka

Dari sekian banyak tempat wisata yang pernah saya kunjungi, hanya di Wisata Alam Taman Nasional Petungkriyono lah saya dapat menemukan binatang liar yang masih terjaga keberadaanya.

Seperti saat di Sungai Welo, saya menjumpai ada empat monyet ekor panjang yang sedang mencari makanan di pepohonan. Dan juga elang saat ada di tugu gapura taman nasional petungkriyono.

Teman saya yang fotografer juga pernah menjumpai macam kumbang di jalan. Ih ngeri. Katanya kalau berpapasan dengan hewan ini, kita harus diam saja membiarkan sang macan lewat, baru kita pergi.

Karena jika kita langsung pergi, maka sang macan bisa marah dan bisa terjadi hal hal yang tidak di inginkan, wak waoww…hiiii serem. Temen saya yang cewe pun pernah menjumpai ular besar dijalan. Ah bener bener habitatnya satwa langka disini.

Selain itu, disini juga hidup owa jawa yang punya kehidupan yang sangat unik karena memiliki sifat yang sangat setia kepada pasanganya.

Menurut seorang teman yang orang pekalongan, owa ini hidup berkeluarga, ada ayah, ibu dan anak. Jika sang ibu meninggal, maka ia akan hidup sendiri selamanya karena konsisten dengan pendirianya. 

I : Inspiratif

Bukan hanya tempat wisatanya yang keren, tapi disini ada tokoh masayarakat yang begitu menginspirasi karena kepedulianya terhadap keselamatan hutan Petungkriyono yang sekaligus CEO kopi Owa Jawa. Beliau adalah Bapak Tasuri.

Karena jasanya lah, kini hutan petungkriyono terjaga keasrianya sekaligus sebagai penyelamat habitat Owa Jawa beserta flora dan faunanya. Bukan hanya itu, beliau juga sukses menggandeng 40 keluarga untuk menjadi petani kopi hutan, sehingga ekonominya pun terangkat.

Kopi karya Pak Tasuri #1
Pak tasuri sedang menjawab pertanyaan tentang kopi yang di ajukan oleh wartawan dan blogger di hutan sokokembang

Kopi Petungkriyono karya Pak Tasri. Dokpri

Untuk di ketahui, petani kopi hutan itu mengambil buah kopinya dari pohon kopi liar yang ada di hutan, bukan kopi yang di tanam sengaja dalam sebuah lahan sehingga harus ada pembukaan lahan.

Untuk Anda pecinta kopi, disini Anda bisa menikmati kopi owa jawa karya Bapak Tasuri yang pastinya memiliki citarasa khas karena terbuat dari kopi yang tumbuh liar di hutan. Sayapun sudah mencobanya dan rasanya khas sekali.

Baca Juga : Pentingnya Menjaga Hutan Sebagai Sumber Pangan

Selain itu Bapak Tasuri juga menciptakan kopi luwak dari binatang luwak yang hidup liar di hutan ? Dan pastinya rasanya beda dengan kopi luwak hasil tangkaran. Harga kopi bubuknya 2.5 juta /kg. Inspiratif sekali bukan ? Jika Anda kira Bapak Tasuri adalah orang berpendidikan tinggi, maka Anda salah. Beliau hanya tamat kelas 4 SD saja ko..

Dan yang paling keren lagi adalah karena karya milik Beliau sudah mendunia sampai ke Singapura, India, dan beberapa Negara lainya. Begitulah tutur Beliau saat bercerita kepada kami kemarin.

K : Konservatif

Seperti yang sudah saya singgung diatas, dari sekian banyak wisata alam yang ada di Pulau Jawa, saya merekomendasikan Taman Nasional Petungkriyono karena menyajikan konsep konservasi.

Di sini kita bukan hanya bisa menikmati wisatanya, tapi mengajarkan kita untuk menjaga dan mencintai alam agar tetap lestari. Secara kan hutan wisata ini merupakan hutan lindung satu satunya yang tersisa di Jawa Tengah.

L : Lokasinya mudah di jangkau

Buat Anda yang ingin ke pekalongan, dari arah Jakarta bisa menggunakan kereta api dan turun di stasiun pekalongan. Untuk Anda yang dari Surabaya pun sama. Kemudian bisa naik taksi atau angkot ke terminal Doro lalu naik angkutan umum bernama anggun paris ( angkutan gunung pariwisata ) sampai ke tujuan.

Tarifnya cukup murah ko, kata tour guidenya kemaren, 1 mobil bayarnya 500 ribu berisi 12 orang. Menurut saya pas mengingat jarak yang ditempuh lumayan jauh dan berkelok kelok.

Kalau saya yang dari kebumen, saya bisa lewat Banjarnegara via Karangkobar lalu ke pekalongan. Tapi kudu siap siaga karena lewat tengah hutan dan jalanya naik turun. Udah gitu dingin banget sampai menggigil, jadi harus pake jaket tebal.

Dan kendaraan harus sudah oke serta bensinnya penuh karena di tengah jalan jarang banget yang jual bensin. Dan gak boleh lewat tengah malam ya, menakutkan soalnya. Kalau siang sih gak apa apa karena banyak orang lewat.

M : Mempesona

Untuk saya sendiri paling suka suka dengan pemandangan dari curug bajing yang memesona. Ketinggian yang mencapai 50 meter seperti diatas saya terangkan memberikan sensasi yang berbeda bagi siapapun yang melihatnya.

Airnya pun sangat jernih dan bersih. Selain itu saya juga suka dengan view dari rumah pohon di hutan yang ada di curug bajing. Mengapa saya katakan memesona ? karena tingginya itu bener bener tinggi banget. Jadi saya hampir berada di puncaknya, ngeliat ke sekitar itu berasa tinggi banget. Bener !

Baca Juga : Bukit Pentulu Indah Memang Beneran Indah! Penasaran? Datengin Aja Dulu

O : Oh My God keren banget

Perjalanan jauh dari rumah saya di Kebumen ke Pekalongan terbayar sudah dengan indahnya Ecowisata Petungkriyono. Rasa lelah terbayar sudah setelah berbagai macam tempat wisata yang ada taman nasional ini.

P : Penginapan tersedia

Untuk Anda yang ingin menginap, di Kecamatan Petungkriyono tersedia penginapan. Harganya pas kemaren saya tanya ke seorang warga per malamnya 180 ribu. Dan untuk soal listrik tak usah khawatir, karena pas di curug bajing, saya tanya ke seorang ibu warung , listriknya berasal dari tenaga kincir air, jadi tak kuatir soal pemadaman. Dan kemaren waktu saya ngecarger hape, boleh banget sama ibunya dan gratis tis. Jadi tak perlu kuatir kehabisan daya.

Q : Queen of tempat wisata dan

Rajanya tempat wisata di Pekalongan

S : Selfieable

Dari sekian banyak gaya selfie yang kalian punya, apa gaya yang paling kalian suka ? terutama buat para cewek cewek atau emak emak nih yang hobi selfie. Apa gaya selfie kalian ? bibir di ciutin, sambil ketawa, atau sambil melirik lirik ?

Dan pastinya dengan background kece di belakangnya yah, terutama di curug bajingnya ^_^. Sedikit masukan dari saya : baiknya pohon selfienya di kasih pagar biar aman, terutama untuk yang welo asri. Saya kemaren gemeter sekali karena gak ada pagarnya.

T : Terawat

Untuk di ketahui, bahwa masyarakat sekitar tempat wisata begitu sadar akan keberadaan kawasan Petungkriyono, terutama untuk area wisatanya. Mereka paham bahwa kelestarian hutan juga akan memberikan dampa positif dan memberikan penghidupan bagi warganya.

Hal ini sejalan dengan program pemerintah setempat baru baru ini dalam sector pariwisata dengan menggelontorkan dana 41 milyar rupiah untuk pengembangan kawasan wisata Petungkriyono. Jadi untuk kedepanya, fasilitas dan infrastruktur di kawasan wisata ini akan semakin lengkap. Terutama untuk akses jalan menuju lokasi.

U : Unik

Nah, ini nih yang paling di tunggu tunggu, karena ternyata ada cerita unik di salah satu spot wisata petungkriyono, yaitu di curug bajing.

Jadi pas kemaren saya makan di warung yang lokasinya pas di bawah curug bajing tersebut, saya sempat berincang bincang dengan ibu warung yang saya lupa tanya namanya siapa. Dan sepertinya ibu tersebut tau dan dekat dengan juru kuncinya.

Menurut penuturan ibu tersebut, jadi curug bajing ini nama sebenernya bukan curug bajing. Beliau sudah mengatakan ke saya nama curugnya apa, tapi saya lupa namanya.

Jadi curug bajing ini dulunya adalah petilasan. Ibut itu bilang kalau disini tidak boleh berkata kasar, buang hajat, dan melakukan hal hal yang tidak terpuji.

Karena jika sampai melanggar, bisa terjadi hal hal yang tidak di inginkan. Tidak mau kan ? makanya harus selalu bertindak sopan kapan saja dimana saja, ya ?

Di situ kalian bisa melihat kolam teratai. Itulah letak utama petilasanya. Jadi air kolam tersebut itu ada tembusanya di ujung gunung. Dan airnya mengalir ke kolam teratai tersebut.

Kata ibu tersebut, dulu sering ada orang sakit dan datang kesini dengan sebelumnya meminta bantuan sang juru kunci, dan kebanyakan sih cocok.

Tapi ibu itu juga bilang kalau juru kunci hanya sebagai perantara, dan Tuhan Yang Maha kuasa adalah segala galanya, agar kita tidak musyrik. Saat waktu kunjungan selesai sekitar jam 5 sore, sang Ibu menutup pintu pagar curug yang terbuat dari kayu, dan ibu pun pulang kerumahnya di perkampungan yang ada di bawahnya.

Karena ini petilasan, ibu tersebut pun tidak berani menjual makanan mahal mahal. Karena katanya, hidup itu hanya sementara, dan kita sebagai manusia harus bisa saling memudahkan antar satu dengan yang lainya.

V : Variatif

Seperti diatas saya tuliskan, di Petungkriyono banyak wisata menariknya. Seperti curug bajing yang super tinggi, curug sibedug yang letaknya deket dari jalan, curug welo, curug lawe, hutan sokokembang, jembatan sipingit, yang kesemuanya menawarkan keindahannya masing masing.

W : Welo rivernya bikin nggak tahan pengin nyebur

Di Taman Nasional Petungkriyono, kita bisa mendapatkan banyak pengalaman menyenangkan. Seperti bermain river tubing di sungai welo contohnya.

Di welo river ini kita bisa bermain river tubing atau berhanyut di atas ban mobil yang sudah dikasih alat sedemikian rupa agar aman.

Namun kita di anjurkan untuk menyewa paket river tubing dengan harga 75 ribu per orang dan minimal 5 orang agar bermain main di air ada yang mengawasi.

Di welo river ini juga ada spot rumah pohonya. Jadi rumah pohon ini berupa pohon yang besar dan banyak akarnya dan di kasih tangga.

Di bagian atasnya dikasih amben atau gardu pandang buat berfoto foto, wah keren banget pokonya. Disini juga ada rumah pohon bentuk love dan bentuk sandal jepit, unik ya ?

Welo river petungkriyono, asik banget buat mandi
Rumah akar, diatasnya ada gardu pandangnya. Lokasi welo river
Jembatan sipingit, lokasi sebelum sungai welo
Welo river dari ketingggian. Keren banget pokonya

Welo river. Dokpri

X : exotis

Mmmm eksotis atau exotis ya ? sepertinya hampir sama dan itu hanya versiku saja sebagai blogger dengan gaya kepenulisan popular. Dan hubunganya dengan Ecowisata petungkriyono yaitu karena ragam wisatanya memberikan panorama yang eksotis, exotic, terlihat biasa namun memiliki daya tarik untuk melihatnya. Contohnya curug bajing dengan sejarahnya dan kisah inspiratif dari Pak Tasuri yang memberikan kita pelajaran.

Y : Yakin gak mau ke Petungkriyono?

tar nyesel loh. secara kan Ecowisata Petungkriyono itu

Z : Zamrudnya hutan di Jawa Tengah

Nah, itulah berbagai macam keindahan di Wisata Alam Taman Nasional Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah dari A – Z versi saya. Dan kita sebagai manusia wajib menjaga hutan agar tetap lestari, agar bumi kita tetap adem, dan agar ekonomi masyarakat Petungkriyono meningkat, sampai jumpah yah….dadah….

Note : saat menulis artikel ini, saya hanya tidur 1 jam dari 24 jam di karenakan penyelenggaraan yang kacau dan saya terlantar di jalan pantura. Untung di tolong temen, kalau enggak saya bisa tergeletak di jalanan. Dan kami sangat kecewa. Semoga tidak terulang lagi kejadian serupa.