Halo guys…
Organisasi kepedulian lingkungan, WMO (World Meteorological Organization) mengabarkan, bahwasanya di akhir tahun 2027 nanti atau 5 tahun dari sekarang, bakal terjadi kenaikan suhu bumi di angka 1,5 derajat celcius.
Kenaikan ini menjadi ambang batas sesuai perjanjian Paris 2015 lalu. Jika sampai hal itu terjadi, rekor terpanas bumi bisa pecah.
PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menjelaskan bahwasanya gabungan antara efek rumah kaca dengan el nino yang akan meningkatkan suhu bumi 1,5 derajat celcius sampai 2027 nanti.
El nino adalah kondisi dimana suhu permukaan laut di lautan Samudera Pasifik atau daerah tropis menjadi hangat.
Karena el nino, angin pasat menjadi bergerak lambat melewati Asia dan Australia yang menyebabkan beberapa negara di Australia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk kepulauan Indonesia, mengalami panas hingga kemarau ekstrem.
Lalu, apa sih yang bakal terjadi jika suhu bumi naik 1,5 derajat celcius? Kelihatannya memang kecil banget angkanya, tapi karena bumi ini luas, jadi tentu saja ada.
Misalnya seperti kemarau panjang, permukaan air laut akan naik, orang jadi lebih gampang sakit, dan sebagainya.
Maka dari itu, blog ini pun banyak menuliskan artikel tentang lingkungan yang bisa kalian baca di kategori lingkungan. Nah, untuk hal yang paling mudah menjaga lingkungan adalah dengan TIDAK BUANG SAMPAH SEMBARANGAN.
Membuang sampah sembarangan adalah perkara sepele yang berujung kerusakan fatal, namun masih terus dilakukan orang-orang kita.
Baca Juga : 4 Aksi Nyata Jaga Lingkungan saat Ramadhan, Mau Coba yang Mana?
Padahal membuang sampah pada tempatnya adalah perkara mudah. Jika misal kita sedang di luar dan harus membeli makanan atau minuman kemasan, sampah plastiknya jangan dibuang sembarangan.
Kita bisa simpan dulu dan baru buang jika sudah nemu tempat sampah. Atau bawa bekal sendiri dari rumah biar tak menghasilkan sampah kemasan.
“Ya kan sudah ada petugas kebersihannya yang dibayar”
Ya kalau mindsetnya gitu, itu artinya suka buang sampah sembarangan dong! Wah gak baik itu.
Oh ya, terkait kebiasaan baik menjaga lingkunga dalam upaya pencegahan perubahan iklim, 6 hal tak terduga berikut sudah saya lakukan dalam aksi nyata, yang ternyata ini mudah sekali kita lakukan. Apa saja? Ini pembahasannya :
1. Berkunjung ke ekowisata
Jika kalian sering berkunjung ke tempat wisata non alam, cobalah untuk berkunjung ke ekowisata atau tempat wisata yang berbasis alam atau lingkungan, yang konsepnya pelestarian lingkungan. Karena sekarang kan banyak tempat-tempat seperti ini.
Dengan berkunjung ke wisata alam, berarti kita mendukung pengelolanya untuk terus menjaga lingkungan. Seperti yang saya lakukan, liburan lebaran kemarin saya berkunjung ke wisata alam Wadasmalang Semali deket rumah.
Wisata ini adalah wisata alam yang konsepnya melestarikan hutan pinus dekat sungai. Oleh pengelolanya, wisata ini benar-benar terurus dan terawat.
Tidak heran jika pengunjungnya lumayan banyak. Dengan berkunjung, berarti kita mendukung pelestarian alam.
2. Habiskan makanan di piring
Kadang saya heran dengan orang yang kalau makan gak dihabiskan. Lebih parahnya lagi ini dijadikan kebiasaan karena mungkin gengsi atau khawatir dikatain teman atau circlenya.
Stop, ini tidak benar karena makanan akan mubazir terbuang sia-sia. Di luar sana masih banyak sekali yang makan sehari sekali saja kesusahan. Ini malah disia-siakan.
Lagian dengan menyisakan makanan, akan menjadi sampah makanan yang akhirnya akan merusak lingkungan.
Gas metana dari sampah makanan akan naik ke atmosfer dan cukup berperan dalam laju pemanasan global.
3. Belajar cara menyimpan makanan agar tak cepat layu
Sayuran yang layu atau menguning biasanya akan dibuang. Misalnya kangkung yang jika didiamkan sehari saja, maka bagian pangkalnya akan layu.
Namun beda lagi jika kita merendam batang atau bonggolnya di air, kangkung akan lebih awet hijaunya bahkan hingga 3 hari. Begitu juga dengan daun bawang atau bayam.
Dengan cara penyimpanan yang benar, maka produk sampah makanan dapat ditekan.
4. Makan makanan tidak bersampah
Makan makanan tidak bersampah juga hal sepele. Misalnya telur atau tempe. Kulit telur dapat hancur dengan tanah atau bisa dijadikan pupuk.
Sedangkan pada tempe, pilih yang bungkusnya daun, bukan yang plastik. Selain rasanya tentunya lebih nikmat, bungkus daunnya juga bisa hancur dengan tanah dan tak mengotori lingkungan.
5. Hapus email dan sampah digital
Pasti kalian tidak menyangka jika menghapus email mendukung aksi lawan perubahan iklim.
Ini dikarenakan email yang masih disimpan di sebuah server, akan memakan energi dalam jumlah banyak karena berjalan penuh 24 jam sehari.
Satu buah email punya size rata-rata 230 kilobyte atau senilah 7,4 Wh dalam setahun.
Jadi semisal kita menghapus email 30 saja dalam sehari, dalam setahun kita bisa menghemat energi sebesar 222 Wh.
Saya pun sudah melakukannya. Email yang jumlahnya ribuan sudah tak hapusin.
Selain email, menghapus sampah digital juga berperan menekan laju perubahan iklim.
Alasannya karena data atau file-file yang tersimpan di data center sama atau setara dengan 2% emisi global dan jumlahnya diperkirakan dapat terus naik.
6. Download bukan streaming
Saat menonton youtube, saya lebih suka mendownload agar dapat diputar kembali walaupun data nol atau mode pesawat.
Dan mungkin belum banyak yang tahu jika streaming atau menonton secara online selama 30 menit, akan memproduksi 1,6 kg karbondioksida atau CO2, atau setara 6,28km laju kendaraan.
Cukup jauh, bukan?
Nah, dengan kita mendowload, maka akan menghemat energi dan tidak mengeluarkan karbon.
Dan sebenarnya, aksi lawan perubahan iklim itu sangat banyak jika kita mau melakukannya. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan saja, itu sudah berdampak besar bagi lingkungan.
Karena yang paling kentara di sekitar kita adalah sampah yang berserakan dimana-mana. Coba kalian perhatikan sekitar tempat kalian berdiri, semisal lagi ada di luar. Bisa dipastikan ada sampah berserakan, terutama sampah plastik.
Cuma alasannya, kenapa orang-orang masih saja buang sampah sembarangan, padahal buang ditempatnya itu perkara gampang sekali.
Challenge Jaga Lingkungan bersama Teamupforimpact
Oh ya, challenge #bersamabergerakberdaya tentang linkungan ini juga bisa kalian ikuti di website teamupforimpact.org, dan akan ada hadiah menariknya.
Di sini ada banyak challenge mengejutkan dan tak terduga yang belum kalian ketahui sebelumnya, namun berdampak baik bagi lingkungan karena melawan laju perubahan iklim.
Ada enam kategori yang tersedia, mulai dari sampah, makanan, digital, energi, bisnis hijau, hingga aktivisme, yang setiap kategorinya ada banyak sub-subnya.
Saya sendiri sudah melakukan beberapa aksi nyata. Selain yang di atas, saya juga sudah melakukan 4 aksi lain di artikel ini.
Akhirnya, itulah beberapa hal yang bisa saya lakukan untuk jaga lingkungan demi mencegah laju perubahan iklim yang semakin buruk.
Mengingatkan lagi dari sekarang bahwa masa depan bumi ditentukan dari orang-orang hidup di zaman sekarang.
Jika kita melakukan hal baik, maka kedepan akan semakin baik. Jika kita berbuat buruk, maka kedepan pun akan buruk.
Ingat pesan ini..
Menjaga bumi bukan sekedar menyelamatkan bumi saja, tapi menyelamatkan manusia itu sendiri.
Jadi kalau kita memang masih sayang dengan mereka, anak, istri, orang tua, keluarga, menyelamatkan bumi sama dengan menjaga mereka semua.
Sumber referensi artikel :
https://teamupforimpact.org/team-up-everyday/play
https://nationalgeographic.grid.id/read/133778198/apa-itu-el-nino-bagaimana-mekanisme-iklim-panas-dingin-ini-bekerja
https://www.cariaku.com/bumi/23664246/gawat-kenaikan-suhu-bumi-15-derajat-celsius-bakal-terjadi-jelang-2027