Halo guys, pernahkah kalian saat makan di sebuah cafe, warung, restoran, atau tempat makan lainnya, melihat ada makanan yang gak habis dimakan oleh pengunjung. Dan kadang sisanya itu masih banyak karena hanya dimakan sedikit saja.

Saya pernah sih dan itu sering. Bahkan pernah ngalamin, pas lagi makan di warung makan dan makanan saya habiskan dong ya karena udah bayar, eh malah dibisikin jutek gitu sama dua orang disebelahku. Dikatain rakus malah. Dan mereka sendiri malah gak ngabisin makanannya.

Pemandangan seperti ini sering saya temui. Bahkan sampai ada nyisainnya banyak banget tapi sudah ditinggal. Miris banget sih dengan mindset seperti ini. Apakah imagenya jadi turun gitu, di lingkaran pertemanannya? Dan kalau di rumah, apakah mereka gitu juga? Diomelin emaknya pasti, buang-buang rezeki.

Dulu pas kerja di restoran, pemandangan kayak gini juga jadi kebiasaan tamu. Mereka banyak menyisakan makanan di piringnya, padahal itu harganya cukup mahal. Misalnya untuk satu ekor gurame saja, hanya diambil secuil dan sisanya gak dimakan? Padahal ya, masih banyak banget orang disekitar kita yang hidup dalam kemiskinan, makan sekali sehari saja kesusahan.

Dan uniknya, Indonesia menempati urutan ketiga di Asia Tenggara untuk kasus kelaparan di tahun 2021 lalu. Tapi orang-orangnya masih suka berperilaku seperti ini. Jadi guys, jangan suka menyisakan makanan ya. Mending kalau gak habis, beli atau ambil secukupnya saja. Atau beli lebih buat dikasihkan ke orang yang gak mampu biar jadi amal jariyah.

Karena sampah makanan, pastinya akan lebih merepotkan restoran tempat bekerja. Dulu kalau buang sampah makanan, dalam semalam itu bisa sampai sekantong plastik yang gede itu. Dan baunya itu tidak sedap. Lalu bagaimana sih cara mengatasi sampah organik sisa makanan agar tak mengotori lingkungan? Berikut ulasannya

1. Membuat komposter untuk mengubahnya jadi kompos

Sisa sayuran atau makanan organik dibuang ke komposter dan akan diubah jadi pupuk

Komposter milik pribadi di rumah. Dokpri

Di rumah, saya punya komposter yang saya pakai untuk mengubah sampah makanan atau sisa sayuran agar tak terbuang ke TPA (tempat pembuangan akhir). Komposter ini mudah cara membuatnya, bisa kalian tonton videonya di youtube, ada banyak. Bahan-bahannya hanya pakai ember dan keran saja.

Karena komposter ini, saya jadi jarang buang sampah karena terurai di sini. Komposter ini juga menghasilkan pupuk cair lindi yang bisa saya pakai untuk menyiram tanaman.

Komposter ini bisa jadi cara mengatasi sampah organik yang dianjurkan karena cepat terurai. Apalagi jika ditambahkan molase atau tetes tebu agar sampah cepat membusuk.

Baca Juga :

Pentingnya Penggunaan Energi Terbarukan Untuk Cegah Perubahan Iklim

2. Membuat kandang magot

larva-lalat-maggot

Tetangga saya punya kandang magot atau lalat magot yang pakannya dari sisa makanan (fotonya di atas). Jadi di setiap waktunya, teman saya ini selalu mengambil sisa makanan dari restoran atau warung makan dekat ia tinggal. Kadang juga sisa makanan dari rumah. Magot ini akan cepat memproses sisa makanan. Selain sisa makanan, sisa sayuran pun dia doyan banget.

Dan pastinya, telur atau larva magot ini punya nilai jual yang tinggi. Magot ini biasanya dipakai untuk pakan unggas, ikan, atau taburan saat akan mancing ikan.

3. Jangan buang sisa sayuran yang masih bisa ditanam

Dari berbagai jenis sayuran, ada beberapa jenis sayuran yang bisa ditanam kembali. Misalnya seperti daun bawang. Potongan bonggol daun bawang bisa ditanam kembali sehingga tak menjadi sampah. Atau wortel pun bisa. Kangkung atau bayam juga bisa. Dengan menanam kembali, kita pun jadi punya tanaman sendiri sehingga dapat menghemat pengeluaran.

4. Sayuran bentuk tidak sempurna jangan dibuang

ugly-produce

Dulu pernah pas belanja di pasar, beli wortel harganya murah karena bentuknya tidak bagus tapi masih baru. Cuma bentuknya saja yang gak sesuai kodratnya, tapi nutrisi dan kandungannya pastinya tetap sama. Nah, kalau misal kalian kebetulan nemu sayuran kayak gini, baiknya jangan dibuang selagi ia gak busuk. Karena pastinya nilai gizinya sama dengan yang bentuknya baik.

Buat mereka yang perfeksionis, mungkin hal ini bisa dipertimbangkan sebagai salah satu cara cara menanggulangi sampah organik agar tak semakin banyak terbuang ke TPA.

5. Jangan buang potongan sayuran yang masih bagus, jadikan acar saja

Biasanya nih ya, kita suka memotong sayuran untuk diambil potongan yang bagusnya saja dan yang gak bagus dibuang. Buat orang perfeksionis, mungkin akan memilih potongan yang bagus saja. Misalnya kayak ujung atau pangkal ketimun, atau potongan wortel atau kol yang gak beraturan. Nah, potongan yang gak berarutan ini bisa dijadikan olahan acar untuk menambah cita rasa sebagai teman makan makanan dirumah.

6. Jangan buang kulit buah atau sayur, karena bisa dijadikan eco enzym

eco enzyme

Foto : https://www.orami.co.id/magazine/eco-enzyme

Eco Enzym adalah cairan yang bisa dimanfaatkan untuk membersihkan rumah seperti mengepel lantai atau membersihkan kamar mandi. Bahan-bakannya yaitu dari kulit buah atau sisa sayuran yang masih bagus dan tidak keras. Tambahkan juga molase (E4) atau gula merah juga bisa untuk fermentasinya. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi jumlah sampah makanan tanpa harus membuagnya ke tempat sampah. Cara buatnya bisa kalian tonton di youtube agar lebih jelas.

7. Jangan buang ampas kopimu, bisa dijadikan pupuk

Tahukah kamu, jika ampas kopi pun bisa dijadikan pupuk. Caranya hanya dengan menaburkannya saja di atas tanaman. Cairkan dengan air sebelum dituangkan agar tidak menggumpal. Karena pastinya masih banyak orang yang membuang ampas kopi begitu saja dan menjadi sampah.

8. Sisa tulang bisa dijadikan kaldu

Jangan buang tulang dari daging, karena bisa dijadikan kaldu. Misal tulang ayam atau tulang daging sapi, sehingga tak perlu beli kaldu. Kalau dibuang hanya akan menjadikannya sampah. Caranya mudah, yaitu hanya dengan merendam tulang selama 24-48 jam, dan bisa ditambahkan bahan lain seperti tomat, wortel, bawang, dan lainnya. Kaldu ini bisa dinikmati saat cuaca hujan sehingga lebih nikmat.

9. Menjadikannya crouton

Kalau kamu punya roti tawar di rumah yang mendekati kadaluarsa, jangan buang dulu. Karena kamu bisa menjadikannya menjadi crouton. Caranya hanya dengan memotong roti bentuk dadu, kemudian campurkan minyak zaitun dan bumbu seperti bawang putih bubu, lada, atau rosemary. Kemudian panggang roti tersebut selama kurang lebih 15 menit hingga matang. Crouton ini bisa dijadikan toping untuk salad atau sup.

10. Minyak jelantah juga bisa didaur ulang

Kalau kalian punya minyak jelantah di rumah, sebaiknya jangan dibuang langsung agar tak menjadi sampah. Misalnya dengan menyumbangkannya ke pengolahan minyak jelantah untuk diolah menjadi energi terbarukan seperti biodiesel, kalau di kota-kota kan banyak tuh usaha kayak ginian. Minyak jelantah jika masuk ke tanah, maka ia dapat mencemari lingkungan.

Nah, guys, itu dia cara menangani sampah makanan di rumah agar tak terbuang ke TPA. Sampah makanan ini akan menimbulkan bau tak sedap jika dibiarkan membusuk. Bagi petugas kebersihan, mengatasi sampah organik tentu lebih repot ketimbang sampah anorganik.

Jadi dengan kita bijak mengelolanya, tentu beban mereka akan lebih ringan. Apalagi kan ya, sampah organik menimbulkan gas metana penyebab lajur perubahan iklim makin naik.