Belakangan ini musibah banjir sering terjadi dimana-mana. Bukan hanya Jakarta saja yang jadi langganan, tapi kota-kota kecil lain pun mengalaminya. Misalnya di kota saya Kebumen pun yang notabene masih terbilang hijau, selalu banjir saat musim hujan. Padahal dulu hampir tak pernah ada. Bukan hanya banjir, bencana lain seperti tanah longsor pun kerap terjadi.
Jika diselami lebih dalam, musibah ini terjadi karena efek perubahan iklim. Jumlah kendaraan motor yang sangat banyak, perilaku masyarakat yang suka buang sampah sembarangan yang kalau ditegur “ya kan ada tukang sampahnya” atau “ya biarin aja ngapain sih bukan urusanmu” atau jawaban lainnya, berkontribusi pada perubahan iklim. Mereka yang buang sampah sembarangan tapi banyak orang lain ikut ngerasain kebiasaan buruknya.
Dulu di tempat saya, anak-anak sekolah usia SMP-SMA hanya beberapa saja yang naik motor saat ke sekolah. Sekarang sebaliknya, hanya beberapa saja yang naik sepeda.
Bukan hanya beresiko karena mereka kalau naik motor ngebutnya kebangetan karena masih labil, tapi penggunaan bahan bakar bensin yang semakin tinggi. Saat ini banyak sekali pom mini yang berdiri di pinggir jalan.
Jadi, penggunaan bahan fosil begitu berpotensi terhadap penebalan polusi di angkasa dan membentuk gas rumah kaca, yang menjadi penyebab perubahan iklim.
Baca Juga : 5 Hal Yang Akan Terjadi saat Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat di Awal 2030
Peran energi terbarukan dalam mencegah perubahan iklim
Energi terbarukan adalah energi yang bersumber dari bahan alami dan berkelanjutan serta tidak menimbulkan efek samping, namun justru berperan dalam mencegah perubahan iklim karena tidak menimbulkan polusi. Beberapa contoh energi terbarukan di antaranya seperti :
1. Tenaga air
Di tempat saya ada dua waduk sebagai sumber pembangkit listrik. Yaitu waduk sempor di Gombong, dan juga waduk wadaslintang di Kebumen Timur. Aliran air dari kedua waduk ini digunakan sebagai pembangkit listrik ke desa-desa. Pembangkit listrik tenaga air ini tentu saja ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi.
2. Panas bumi
Bumi kita memiliki suhu panas sekitar 5.500 derajat celcius yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Untuk mendapatkan energi panas ini, biasanya akan dilakukan penggalian hingga ke kedalaman tertentu.
Berikutnya panas bumi akan dialirkan melalui sebuah turbin yang bergerak untuk diubah menjadi tenaga listrik. Untuk di Indonesia, lokasinya ada di Lembang, Bandung, dengan memanfaatkan panas gunung berapi.
3. Biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Seperti tanaman, sampah, kotoran hewan, tinja, limbah, minyak jelantah, dan sebagainya.
Biomassa ini mengandung gas metana dan nantinya dapat diubah menjadi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Kalau kalian tahu biogas, itu adalah salah satu contoh energi terbarukan. Artikel tentang biofuel juga bisa kalian baca di sini.
Bio gas ini berada dalam sebuah tabung besar yang kemudian dialirkan ke kompor gas. Tentu ini sangat menarik karena dapat menekan penggunaan konsumsi gas pada tabung gas yang berasal dari energi fosil.
By the way dulu pernah pernah menyaksikan sendiri sih bio gas ini saat berkunjung ke Purwokerto. Dan uniknya bio gas ini tidak berbau dan apinya berwarna biru.
Contoh lain energi terbarukan dari biomassa ini seperti di misal seperti di Makassar, Bali, dan juga di Jogjakarta. Minyak jelantah ini dikumpulkan dari warga untuk kemudian diolah menjadi energi ramah lingkungan.
4. Panas matahari
Kalau kalian pernah melihat benda kotak bertiang terpasang di pinggir jalan, itulah panel surya. Panel surya ini dapat menyerap panas matahari untuk diubah menjadi tenaga listrik. Dengan panel surya ini, tidak ada gas buang sehingga ramah lingkungan.
Seperti yang di Katakan Budi Panghegar saat webinar #ecoblogger squad kemarin, menggunakan panel surya ini juga dapat menghemat listrik hingga 30%. Lumayan banget kan? Panel surya ini juga dijual secara online jika kalian ingin memilikinya. Namun untuk melakukan pemasangan, perlu dikoordinasikan dulu dengan pihak PLN.
5. Tenaga angin
Kalau kalian tahu kincir angin, itu adalah salah satu jenis energi terbarukan. Baling-baling pada kincir angin ini berfungsi sebagai generator yang akan diubah menjadi tenaga menjadi listrik.
Salah satu kincir angin di Indonesia sebagai sumber energi terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PTLB) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Energi angin ini tentu ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi. Yang dibutuhkan hanya area yang luas yang tidak banyak pepohonan dan banyak angin.
Dikatakan oleh Fariz Panghegar, PLTB ini tidak mengganggu lingkungan karena letak baling-baling berada di atas. Dan penggunaan lahan hanya untuk menancapkan tiang saja. Bahkan di daerah tersebut sampai dibuatkan semacam tempat wisata dan mendatangkan penghasilan oleh warganya.
6. Arus dalam laut
Di dalam laut terdapat suhu yang berbeda, ada yang dingin ada juga yang panas. Jika kedua arus tersebut bertemu, maka akan menimbulkan arus yang cukup kencang, dan jika dipasang turbin akan memutarkan dan bisa dibuat pembangkit listrik.
7. Energi ombak
Selain energi arus dalam laut, ada juga energi ombak. Energi ombak ini juga dapat diubah menjadi energi listrik. Namun energi ini membutuhkan infrastruktur dengan biaya yang relatif mahal.
Dari uraian di atas, ada begitu banyak energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan. Namun begitu yang termudah terkait biomassa karena mudah didapatkan. Misalnya dari minyak jelantah atau dari kotoran hewan.
Untuk mengubah minyak jelantah ini, biasanya ada tempat-tempat tertentu seperti di jelaskan di atas. Para warga bisa mengumpulkan minyak jelantah agar dapat diolah menjadi energi terbarukan. Jangan malah langsung dibuang karena dapat mencemari lingkungan. Atau jika kalian kreatif, bisa juga dengan membuat biogas dari kotoran hewan misalnya.
Baca Juga : 7 Cara Seru dari Senin – Minggu dalam Menjaga Kelestarian Bumi, Mau Coba yang Mana?
Apa yang bisa kita lakukan dan apa saja manfaat dari renewable energy ini?
Merealisasikan hal seperti ini mungkin sulit karena bukan hal kecil. Namun tentu saja kita bisa mendukung gerakan cinta lingkungan dengan bijak memanfaatkan energi. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan kendaraan dengan bijak agar tidak boros bahan bakar, mengolah limbah semampunya, dan sebagainya. Karena tujuan utamanya hanya satu yaitu peduli lingkungan.
Karena semakin banyak polusi yang dihasilkan dari pembakaran energi fosil, polusi tersebut akan menebal di angkasa membentuk selimut bernama gas rumah kaca, yang menjadi penyebab pemanasan global. Jadi, bijak memanfaatkan energi itu penting.
Kembali lagi ke energi terbarukan, apa saja sih manfaat dari renewable energy ini?
1. Ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan
Karena tidak menimbulkan polusi, maka energi terbarukan baik untuk kesehatan dan ramah lingkungan. Tenaga air, tenaga surya, tenaga angin, dan lainnya, sama sekali tidak menimbulkan polusi.
Sehingga hal ini sejalan dengan tujuan dibuatnya energi terbarukan, yaitu mencegah penebalan gas rumah kaca di angkasa. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang menimbulkan asap, terutama yang industri besar seperti pabrik-pabrik.
2. Hemat biaya
Energi terbarukan berasal dari alam. Air, angin, panas matahari, semuanya gratis dari alam yang diberikan Tuhan, yang tentu saja tidak mengeluarkan biaya besar. Sementara penggalian tanah untuk mendapatkan minyak bumi untuk membuat bahan bakar, dibutuhkan biaya yang cukup besar.
3. Menciptakan lapangan pekerjaan
Pembangkit listrik tenaga matahari, tenaga angin, tenaga surya, dan yang lainnya, membutuhkan mereka yang ahli di bidangnya. Dengan begitu akan menciptakan lapangan kerja.
Misalnya pada di 2016 saja, industri energi angin di negara Amerika Serikat telah memperkerjakan 100 ribu lebih karyawan. Dan lebih dari 500 pabrik telah memproduksi turbin angin hingga menghasilkan investasi sebanyak 13 milyar dollar.
4. Mudah didapat
Energi terbarukan mudah didapat. Misalnya seperti minyak jelantah yang setiap rumah pasti ada. Atau limbah rumah tangga seperti sampah, kotoran hewan, dan sebagainya, semuanya mudah didapat. Sehingga proses menghasilkan energi terbarukan pun lebih mudah dilakukan.
Kesimpulan
Energi terbarukan adalah solusi mencegah laju pemanasan global yang terus naik. Untuk merealisasikannya mungkin butuh effort yang besar karena hal seperti itu bukan hal kecil.
Namun tentu saja kita bisa melakukannya hal sederhana dan semampunya, misal dengan mengumpulkan minyak jelantah ke pengolahan limbah jika ada. Atau paling tidak dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Dan tentu saja, sadar dan bijak menggunakan energi fosil karena jumlahnya terus berkurang, itu adalah hal luar biasanya. Tujuannya tidak lain untuk menghambat laju pemanasan global.
Makasih sharingnya. Energi yang tak bisa dioerbaharui semakin habis jadi perlu upaya ya
Energi terbarukan bikin alam kita tidak kehabisan kekayaan alam dan kita juga jadi peduli lingkungan
7 ALTERNATIF ENERGI TERBARUKAN DI ATAS CUKUP MUDAH DIDAPATKAN. DEKAT DENGAN KITA. SEMOGA BISA BENAR-BENAR DIMANFAATKAN KARENA KITA BUTUH ENERGI YANG TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN
Semua orang memang harus sadar dan peduli lingkungan ya. Salah satunya enggak membuang sampah sembarangan ya. Bergerak bersama juga untuk beralih ke energi terbarukan, walau itu butuh proses dan biayanya enggak sedikit ya.
Hal kecil yang bisa kita lakukan dengan mengumpulkan minyak jelantah ya, untuk diolah jadi biodiesel. Siip Mas infonya
Tentunya kita berharap semoga kedepannya penggunaan teknologi energi terbarukan semakin massive digalakkan masyarakat di Indonesia.
Setuju sih kalau kita bisa melakukannya dari hal-hal terkecil seperti mengumpulkan minyak jelantah untuk dijadikan biodiesel, ikut patungan dalam membangun teknologi mikro hydro di daerah2, dan semisalnya.