Setiap orang memang punya jalannya tersendiri dan tidak bisa disamakan dengan yang lain. Rezeki, jodoh, maut, semua ada di tangan Tuhan. Kita hanya bisa berusaha, dan Tuhan yang menentukan takdirnya. Agar dapat merubah takdir, manusia perlu melakukan yang terbaik dan berdoa itu sebuah keharusan.

Berbicara soal rezeki, saya punya pengalaman unik saat mencari kerja dulu setelah lulus sekolah di tahun 2006. Bukan kuliah pastinya, karena saya hanya lulusan SMK. Setelah lulus dulu, banyak lulusan terutama SMK berbondong-bondong cari kerja walaupun dengan keahlian yang minim. Target mereka tidak lain yaitu perusahaan-perusahaan besar di Jabodetabek ataupun luar pulau.

Ada banyak lowongan kerja di Kebumen yang disebarkan. Biasanya mereka mencarinya di depnaker (departemen tenaga kerja), atau lewat bursa kerja di sekolah mereka berasal. Internet masih jarang waktu itu.

Pengalaman kerja di PHP-in

Saya termasuk yang mencari lowongan kerja lewat keduanya. Awal pertama kali mencari kerja yaitu di sebuah perusahaan di Jawa Barat yang saya dapat lewat bursa kerja, yang infonya saya dapat di sebuah sekolah di tempat saya.

Saya dan banyak teman pun tertarik mendaftar dan kemudian ada panggilan untuk berangkat. Namun kami harus membayar sejumlah uang dan kami semua menyanggupinya.

Baca Juga : Pengalaman Menulis 1 Artikel Dibayar 100 Dollar, Mau Coba?

Saat itu adalah pertama kalinya saya ke kota. Dan ternyata Ibukota itu diluar ekspektasi saya yang kebanyakan kumuh dan kotor, sampah dimana-mana. Saat pertama kali sampai, saya disambut dengan pemandangan yang sumpek. Dan, saya kaget saat melihat ada tikus got yang begitu besar lewat depan saya karena itu tidak ada di tempat saya di kampung.

“Ternyata begini ya” pikir saya waktu itu.

Sesampainya di sana, kami dijanjikan akan dipekerjakan di sebuah perusahaan elektronik. Namun ternyata tidak. Di sana kami ditampung sekitar 2 atau 3 mingguan (saya agak lupa), disebuah rumah kos ukuran 3×3 meter, dan setiap kamar di isi hingga 8 orang. Sumpek dan panas, banyak nyamuk pula. Lingkungan pun kotor.

Orang yang didaulat dari sekolah kami untuk mencarikan pekerjaan pun hanya iya-iya saja memberikan janji. Hingga pada akhirnya sebagian dari kami dikirim ke sebuah perusahaan vermak levis di Jawa Barat untuk bekerja. Saya termasuk yang ikut.

Sesampainya di sana, kami berkunjung ke tempat kerjanya, dan kami sempat ngobrol dengan para pekerjanya. Setelah tahu seluk beluknya, akhirnya kami merasa tidak cocok karena tidak sesuai perjanjian awal. Dan kami pun memutuskan untuk pulang kampung.

Sebagian teman yang lain yang katanya juga akan dipekerjakan di perusahaan elektronik pun, nyatanya tidak ada apa-apa. Akhirnya kami pun pulang kampung dengan biaya sendiri. Kami pulang secara terpisah-pisah.

Di kampung, kami kembali mengunjungi bursa kerja di sekolah tersebut untuk meminta uang kami. Dibayarkan sih tapi sebagian ada potongan.

Saya kadang merasa iri pada teman-teman atau orang lain yang sehabis lulus bisa dengan mudahnya dapat kerja dengan gaji menggiurkan. Sementara saya sulit sekali. Bahkan mereka yang termasuk nakal di sekolah pun bisa dengan mudahnya dapat kerjaan bagus.

Sementara saya, bahkan saya tidak pernah sekalipun bekerja di sebuah perusahaan. Palingan saya hanya bisa bekerja di sebuah rumah makan selama beberapa bulan dengan gaji yang kecil dan jam kerja yang panjang.

Pengalaman mencari kerja hingga 10 bulan tak kunjung dapat

Oh ya, dulu, saya pernah punya pengalaman mencari kerja 10 bulan tak kunjung dapat. Rasanya stress sekali. Saban harinya selalu disibukkan dengan membuat lamaran kerja, tapi tak kunjung diterima. Bahkan melamar untuk sebuah posisi tukang bersih-bersih di sebuah mall aja gak keterima.

10 bulan itu waktu yang cukup lama dan melelahkan. Sementara teman-teman lain sudah bekerja dengan gaji berjuta-juta, yang bagiku hanya sebuah mimpi.

Jadi kuli hingga akhirnya memutuskan ngeblog secara penuh 

Dari tahun 2008, saya mulai mengenal internet dan blog. Hampir setiap hari saya selalu ke warnet untuk belajar. Waktu itu saya bekerja di sebuah usaha lokal di tempat saya dengan gaji yang kecil. Dan uang hasil kerja tersebut banyak saya gunakan untuk main warnet sampai lupa waktu, bahkan hingga larut malam. Saya mulai terobsesi untuk sukses dari internet karena potensinya cukup menggiurkan di masa depan.

Suatu waktu setelah sekian lama nganggur, saya ditawari pekerjaan di Jakarta, di sebuah UKM kecil. Dari situ hobi membaca saya mulai tersalurkan. Saya mulai banyak membeli buku-buku yang saya beli di emperan pasar senen. Hingga akhirnya saya mengikuti kursus komputer dan diajarkan pula membuat blog.

Baca Juga : Gimana Sih Cara Meningkatkan Rate (Upah) Blogger? Ini 6 Tipsnya

Setelah berhenti kerja karena sakit, akhirnya saya pulkam alias pulang kampung untuk beberapa tahun, hingga akhirnya kembali lagi ke Ibukota sebagai kuli. Di sana saya mulai mengenal lomba blog dan menang untuk pertama kalinya. Rasanya luar biasa karena dikerjakan dari warnet.

Namun ada kegelisahan di hati saya karena saya begitu senang dengan aktivitas menulis. Dan akhirnya saya kembali menang lomba lagi. Saat itu ngepasin bulan ramadhan, dan akhirnya saya pulang kampung.

Di kampung saya berubah pikiran, apakah saya akan merantau lagi? Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya saya tidak kembali lagi dan memutuskan menetap di rumah. Apalagi karena saya punya laptop sendiri yang saya beli dari hasil kerja setelah nabung 1 tahun. Ya, saya sengaja nabung agar bisa leluasa ngeblog dengan laptop sendiri.

Aktivitas negblog saya memang berawal dari lomba, jadi enggak heran kalau banyak blogger mengenal saya karena sering ikut lomba. Sampai sekarang sudah 7 tahun berjalan pun masih sering ikut lomba.

Baca Juga : Yakin Mau Jadi Full Time Blogger Kayak Saya? Pahami Dulu 10+ Hal Ini 

Jika dari dulu saya main SEO atau adsense, mungkin lebih menggiurkan lagi kali ya? Dan apakah kedepan saya akan berhenti ngelomba? Entahlah karena ngelomba itu seru dan hadiahnya menggiurkan. Tapi ya itu, ngelomba itu capek banget. Nguras energi dan waktu. Kedepan sih saya pengin ada penghasilan tetap namun yang tak perlu menguras energi.

Nah, buat yang lagi cari kerja terutama di area Kebumen, lowongan kerja Kebumen di Jooble ada banyak. Di Jooble, kalian bisa menemukan banyak lowongan kerja yang dimuat diberbagai situs.

Aliasnya Jooble adalah situs mesin pencari lowongan kerja yang mengumpulkan berbagai jenis lowongan kerja di Indonesia. Tinggal ketikkan saja kata kunci dan lokasi, maka hasilnya akan muncul. Jenis lowongan kerja dari A-Z ada di sini.  Sekarang mencari kerja lebih mudah. Tidak perlu membuat surat lamaran kerja dengan kertas karena bisa apply CV via online.

Itu saja cerita saya, semoga menghibur.