Rumahku yang dibangun pada 2018 lalu. Dokpri
Memiliki rumah sendiri adalah dambaan semua orang. Terutama mereka yang sudah menikah, dan sudah memiliki anak. Jika kita punya rumah sendiri, kita mau salto atau kayang kayang pun tidak ada yang negur, hehe.
Mau makan sehari 7x asalkan kuat perutnya juga tidak masalah. Mau bangun kesiangan juga tidak ada yang ngomong, kecuali mungkin istri kita sendiri. Bebas deh pokoknya kalau di rumah sendiri.
Beda lagi jika tinggal di rumah orang tua atau mertua. Mau bangun kesiangan pasti ada rasa rikuh dan ewuh (rasa gak enakkan) walaupun mungkin semalam kita habis lembur.
Mau bermalas-malasan walaupun saat week end pun sepertinya juga agak enggak enak gitu ya rasanya. Kalau di rumah sendiri, semua lebih fleksibel kita lakukan. Tapi tentunya harus pakai aturan dong layaknya orang pada umumnya. Bukan semaunya sendiri tanpa aturan.
Nah, kebetulan saya sendiri sangat bersyukur. Karena sebelum menikah, saya sudah berhasil bangun rumah sendiri. Ceritanya habis ditolak pujaan hati dua kali dan rasa hati ini sangat remuk. Hingga kemudian saya membalasnya dengan yang saya lakukan ini.
Baca Juga : Belajar dari Penyesalan dan Pengalaman, Ini 9 Tips Pribadi Sebelum Bangun Rumah
Semoga mereka enggak menyesal dan saya juga tak berharap lagi karena saya sudah bahagia dengan dengan hidupku yang sekarang. By the way, Mohon maaf karena saya hanya ingin memotivasi kalian yang sedang berjuang. Bukan lagi pamer atau riya. Karena saya yakin, mungkin ada dari kalian yang pernah mengalaminya.
Ingatlah satu pesan, “balaslah mantan dengan pencapaian agar mereka menyesal kalau sebenarnya kamu itu sangat keren, hehe”. Dan inilah Tips Punya Rumah Sendiri Sebelum Menikah ala saya buat kalian agar makin semangat memiliki rumah sendiri sebelum menikah.
Investasi perhiasan dan menabung adalah cara saya agar masa depan lebih baik. Dokpri
Saya sangat gemar menabung dan investasi. Baik itu di bank, ataupun celengan plastik. Awal-awal ngeblog tahun 2016 lalu, saya mulai gemar menabung karena cuan dari blog mulai mengalir. Selain bank konvensional milik pemerintah, saya juga menabung di bank daerah yaitu bank kecamatan.
Saya memilih bank kecamatan karena tidak ada fasilitas ATM. Sehingga uang lebih mudah terkumpul dan tak diambil-ambil. Hingga akhirnya dana terkumpul cukup dan bisa saya gunakan untuk membeli material bangunan.
Di celengan plastik pun saya juga menabung. Setelah terkumpul cukup, saya tabungkan di bank. Kemudian saya juga investasi perhiasan. Dulu saya masih investasi perhiasan dalam bentuk barang. Setelah terkumpul, saya jual kembali untuk dana bangun rumah.
Namun sekarang sekarang saya lebih memilih investasi emas digital karena lebih menjanjikan dan lebih aman. Buat kalian yang masih muda, investasi akan sangat membantumu di masa depan.
Baca Juga : Untung 180rb/gram Dalam18 Bulan, Ini Pengalamanku Nabung Emas Digital di Pegadaian
2. Pikirkan bahwa tinggal dirumah sendiri lebih nikmat segala-galanya
Ilustrasi foto : pixabay.com
Seperti saya katakan di atas, tinggal di rumah sendiri lebih nikmat rasanya. Privasi lebih terjaga dan membuat kita lebih mandiri dan tidak lagi bergantung dengan orang lain. Ibarat makan cuma pakai salty fish alias ikan asin, kalau tinggal di rumah sendiri pasti lebih nikmat rasanya.
Tidak masalah biarpun rumah berantakkan kayak kapal pecah, kalau di rumah sendiri tidak ada yang komplain. Dulu saya bilangin gini saya ortu “kamu mau nikah dulu atau bikin rumah dulu?” Saya jawab mau bikin rumah dulu agar lebih mapan. Cari jodoh juga pasti lebih gampang kalau udah mapan.
Bahkan ada tetangga yang bilang gini “sama anakku saja kamu, Mir”. Dan Cuma tak senyumin saja sih karena saat itu saya udah ada “planning”. Jadi buat kamu yang masih punya banyak waktu dan kesempatan, dan lagi cari jodoh, pikirkan hal ini supaya jadi MIM alias jadi menantu idaman mertua. Wanita dan calon mertua mana yang enggak suka suka dengan pria mapan?
3. Bekerja keraslah karena kehidupan yang sebenarnya adalah setelah menikah
Bekerja keras dan bekerja cerdas agar masa depanmu lebih baik. Dokpri
Saat sudah menikah, apalagi jika sudah punya anak, akan ada banyak hal yang kamu alami. Kamu tidak lagi bebas seperti saat bujang dulu. Waktu pun banyak dialokasikan untuk keluarga. Seperti mengurus anak, lebih sibuk bekerja, dll.
Pengeluaran pun pastinya lebih banyak karena ada keluarga yang harus ditanggungjawabi. Kebutuhan sehari-hari seperti belanja, kondangan, jajan anak, biaya anak sekolah, harus dipenuhi sebagi bentuk tanggung jawab.
Maka dari itu, bekerja keraslah selagi muda dan rajin-rajinlah menabung agar mimpimu memiliki rumah sebelum menikah tercapai. Dulu saya juga sangat bekerja keras. Dari pagi sampai malam. Namun karena berlebihan, akhirnya saya menyesal sendiri.
Baca Juga : Bekerjalah Sewajarnya – Terlalu Ngoyo Hanya Akan Membuatmu Menderita
Bekerja keras itu harus, tapi bekerja cerdas juga wajib agar lebih menikmati hidup. Kalau sudah capek, istirahatlah karena mesin saja butuh istirahat agar dapat terus berfungsi normal.
4. Self reward boleh, tapi jangan keseringan karena bisa bikin bangkrut
Foto saat sedang di Malioboro, Yogyakarta, saat sedang ada keperluan sekaligus refreshing. Dokpri.
Self reward adalah istilah untuk mengapresiasi diri karena sudah bekerja keras. Misal dengan berkunjung ke suatu tempat yang menyenangkan agar pikiran tetap fresh. Dan ini penting dilakukan untuk menjaga kewarasan kita.
Tapi, tentu tidak baik untuk keuangan kita jika terlalu sering dilakukan. Lebih baik dananya dipakai untuk mengambil kursus atau kelas untuk upgrade skill yang berguna bagi masa depan.
Saya sendiri jarang melakukan ini, paling hanya sekali-kali saja. Itupun biasanya sembari bekerja karena kadang ada kerjaan yang menuntut saya untuk berkunjung ke suatu tempat.
Saya lebih memikirkan bahwa masa depan jauh lebih penting ketimbang sesuatu yang hilang sesaat. Self reward memang penting, tapi saya lebih memilih menabung untuk membangun rumah agar lebih mapan dan lebih gampang cari jodoh.
Jangan beralasan “masa muda hanya sesaat dan tak akan kembali”. Iya betul, masa muda memang hanya sesaat, jadi pergunakan waktu sebaik mungkin untuk hal-hal lebih bermanfaat di masa depan.
Seperti misal tidak perlu menuruti gaya hidup demi menuruti keinginan. Karena kebutuhan jauh lebih penting.
Berbicara soal rumah idaman, saya sendiri mendambakan rumah seperti Sutera Winona di daerah alam di Alam Sutera di daerah Tangerang dengan pengembang ternama yaitu Alam Sutera. Hunian prestisius dengan lingkungan asri dan tenang ini memiliki view yang cantik karena letaknya yang berada di tepi danau.
Bersender di jendela sambil menikmati suasana udara luar, pasti akan sangat menyenangkan. Berasa menginap di villa setiap hari dan cocok sekali untuk kumpul bareng keluarga.
Salah satu koleksi bagian dalam rumah type Luciola di Sutera Winona. Dok. Sutera Winona.
Di sini, kalian bisa menemukan rumah megah dengan gaya American Classic yang dilengkapi berbagai fasilitas ekslusif di dalam clusternya untuk menunjang gaya hidup.
Seperti pedestrian walk untuk sekedar berjalan-jalan, sepedaan di bike lane, atau menjalani aktivitas kebugaran di sport lounge. Dan semua itu bisa dilakukan di lingkungan yang asri di antara taman-taman yang hijau.
Nah, itu dia 4 tips punya rumah sendiri sebelum menikah yang saya lakukan. Saya yakin jika kalian berjuang keras mengusahakannya, mimpi kalian akan cepat terwujud.
Yang perlu kalian lakukan hanyalah mengubah mindset kalian dan lakukan ke-4 tips di atas agar mimpi kalian lekas terwujud. Yang artinya, jodoh pun akan semakin dekat.
Dan seperti saya katakana di atas, karena pria yang mapan akan lebih diidam-idamkan, baik oleh sang calon atau calon mertua. Iya enggak?
Bener mas, gaya hidup kita otomatis akan berubah 180 derajat setelah menikah 🙂
Makasih kang amir, bisa jd inspirasi buat aku nih. Krn skrg kondisi masih ngontrak pula.
Kalau sudah menikah apalagi ada anak, kebutuhan tak terduga sering muncul. Walau rezeki tak terduga juga sering ada, tapi memang lebih bijak menabung sejak masih single.
Bener banget itu, Mas. Mister setuju, sebisa mungkin kerja keras dan menabung saat masih belum menikah, syukur-syukur bisa punya rumah sendiri.
Bener kang amir, pengalaman memiliki rumah sendiri memang lebih menyenangkan dan lebih enak dan bebas. Sepakat sekali. Saat ini juga saya juga fokus lagi untuk bisa membangun rumah sendiri lagi, karena rumah sebelumnya harus dijual untuk menutup hutang bank karena bisnis utama bangkrut. Semoga sukses terus. Pesennya sih satu “jangan pakai hutang bank”….He..he..pengalaman pribadi soalnya.
Ternyata ada value lebih setelah ditolak cinta sampe dua kali,haha
Briliant kang. Nice sharing dari pada gabut putus harapan pasca ditolak mending baca artikel ini. For me this is mood booster. Bravo kang.
Betul, masa muda hanya sekali karenanya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Mumpung tenaga masih menumpuk, kerja sekeras-kerasnya…setidaknya buat nambah pengalaman.
Kan pengalaman itu mendewasakan. Bukan begitu kang?