Web Hosting

Image by Shad0wfall from Pixabay

2020 adalah tahun yang cukup menggerus hati bagi saya. Selain karena pandemi corona yang cukup menggerus materi dan spiritual, juga karena masalah kesehatan yang begitu menggerus badan dan pikiran.

Namun saya merasa sangat bersyukur dan terus bersyukur. Karena di luar sana masih banyak orang yang jauh kurang beruntung dari saya. Saya masih bisa bernapas, ada pakaian, makanan, rumah, orang tua, dsb. Nikmat Tuhan mana yang aku dustakan.

Saya juga semakin merasa bersyukur manakala melihat langsung kekurang beruntungan yang dialami orang lain. Baik itu di jalan ataupun di mana saja.

Misal seperti beberapa waktu lalu. Saya melihat postingan di IG tentang seseorang yang kehilangan kedua kakinya, namun tidak berputus asa dan tetap semangat bekerja.

Atau rekan seprofesi yang kehilangan sebelah kakinya dan harus berjalan dengan tongkat. Dari situ saya merasa bahwa saya jauh lebih beruntung dan harus tetap bahagia.

 

Tips hidup bahagia

1. Jangan memandang ke atas, menunduklah ke bawah

Image by Free-Photos from Pixabay

Orang paling bahagia adalah mereka yang pandai bersyukur. Dengan bersyukur, hati akan lebih mudah menerima semua keadaan dan membuat hidup lebih tenang.

Saat kita mengeluh tidak punya ini itu, ingatlah bahwa tubuh kita masih sehat dan masih bisa bekerja. Bukannya itu sudah cukup bikin bahagia, bukan?

Bayangkan, betapa banyak dari kita yang untuk makan sehari sekali saja kesulitan. Atau mereka yang hartanya melimpah, namun hanya bisa duduk di kursi roda. Tentu kita yang merasa sehat akan merasa lebih beruntung, bukan?

Ingat ya, seringkali yang kita keluhkan sekarang adalah yang orang-orang impikan.

Baca Juga : Bekerjalah Sewajarnya – Terlalu Ngoyo Hanya Akan Membuatmu Menderita

Jangan mengeluh saat gaji kita pas-pasan. Karena di luar sana masih banyak pengangguran. Jangan mengeluh karena hanphone kita jelek. Karena di luar sana masih banyak yang belum punya. Jadi, lihat ke bawah, bukan ke atas. Agar tidak menimbulkan rasa iri yang membuat hidup tidak tenang.

2. Bersedekah

Image by Pexels from Pixabay

Bersedekah atau mengeluarkan zakat dapat membuat kita bahagia. Kalau saya pribadi, ada kebahagiaan batin tersendiri yang bisa saya rasakan saat bersedekah. Apapun itu dan berapapun nilainya. Terlebih jika tepat sasaran.

Bahkan banyak kesembuhan penyakit berawal dari sedekah. Contoh seperti kisah nyata dari seorang ibu di Arab Saudi yang sembuh dari penyakit kanker ganas karena bersedekah.

Alkisah ada seorang TKW asal Indonesia yang terpaksa merantau ke Arab Saudi. Saat itu kondisi sang TKW baru saja melahirkan anaknya yang masih berusia 2 bulan dan harus ditinggal bekerja.

Saat di tempat kerja, sang majikan sering mendengar rintihan tangis ART-nya di kamar mandi setiap 2 jam sekali. Saat ditanya kenapa, ia pun menjawab bahwa ia harus membuang air susunya. Karena jika tidak, akan terasa sakit.

Mendengar jawabannya, sang majikan yang saat itu menderita kanker ganas dan divonis umurnya hanya sisa sebentar, memberikan gajinya untuk 2 tahun kedepan dan menyuruh ia pulang menyusui anaknya.

Semenjak saat itu, sang majikan selalu diliputi rasa bahagia, hingga akhirnya waktu operasi pun tiba. Namun setelah di cek oleh dokternya, ternyata penyakit kanker di tubuhnya hilang total. Dan sang pasien (majikan) pun bercerita ke dokternya atas apa yang sudah di alaminya. Subhanalloh.

 3. Berolahraga

Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwasanya olahraga dapat menimbulkan rasa bahagia. Ya ! Itu karena saat berolahraga, semisal berlari, melakukan peregangan, dan sebagainya, tubuh akan melepaskan senyawa dopamin yang dapat menimbulkan rasa bahagia ke dalam otak.

Baca Juga : 7 Cara Menghilangkan Sifat Pemalu Agar Hidup Lebih Bahagia

Selain itu, kadar serotonin yang juga merupakan hormon stress juga akan berkurang dengan berolahraga. Sehingga olahraga merupakan cara paling aman untuk menghilangkan stress. Bukan hanya itu, olahraga juga membuat tidur lebih nyenyak saat malam hari.

4. Bersosialisasi dengan orang lain

Image by urbazon from istockphoto

Selain olahraga, bersosial dengan mengunjungi teman atau saudara, akan membuat hati merasa gembira. Canda tawa saat percakapan terjadi membuat perasaan negatif seseorang seakan hilang dan muncul rasa bahagia. Kalau saya perhatikan, orang yang pandai bergaul, humoris, dan suka tertawa, wajahnya memang terlihat lebih muda.

5. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain, terima kekurangan diri sendiri

Image by Rudy and Peter Skitterians from Pixabay

Pepatah jawa mengatakan “urip iku sawang sinawang”. Artinya, orang yang dianggap hidupnya lebih beruntung dari kita, belum tentu benar. Dan orang pun berpandangan yang sama ke kita. Saling beranggapan kalau hidup orang lebih enak, padahal orang lain pun beranggapan sama ke kita.

Kalau tulisan di tutup bak truk sih begini.

“Semarang kaline banjir, penak nyawang timbang sing mikir”

Setiap orang berjalan dengan kecepatan masing-masing. Jika seseorang berhasil meraih kesuksesannya, tentunya ada jerih payah yang sebelumnya dilakukan. Karena pastinya tidak ada kesuksesan instan. Semua butuh usaha dan kerja keras. Dan jika orang bisa, kita pun bisa.

Jadi jika kamu merasa tidak seberuntung orang lain, terima dan syukuri apa yang kita miliki. Karena mungkin saja, apa yang kamu keluhkan adalah yang orang-orang impikan.

Orang bijak berkata, kesuksesan bukan hanya tentang uang. Tubuh yang sehat adalah kesuksesan. Hati yang tenang dan bahagia adalah kesukesan. Rumah tangga harmonis adalah kesukesan.

6. Stop Negatif Thinking dan Overthinkking

Image by Gerd Altmann from Pixabay

Saat kita berpikiran negatif, pikiran pun jadi tidak karuan. Hati pun menjadi gelap dan berpikir yang tidak-tidak. Padahal yang kita pikirkan belum tentu benar adanya.

Kalau menurut buku tentang positif thinking yang saya baca, pikiran negatif itu 99% tidak terjadi. Dan itu memang benar. Beberapa hal yang mulanya saya pikir negatif, ternyata sama sekali tidak terjadi.

7. Sempatkan me-time

Image by Alexas_Fotos from Pixabay

Me-time yang erat kaitannya dengan emak-emak blogger ini, adalah istilah untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri. Aliasnya memanjakan diri dari rutinitas harian kita.

Memanfaakan me-time akan membuat hati merasa puas karena hal yang diinginkan bisa tercapai. Misal dengan makan di cafe favorit, berwisata, nonton, dan sebagainya. Asal jangan hidup sendirian ya. #Eh

8. Hidup itu harus seimbang. Karena hidup bukan hanya tentang mengejar dunia

Image by ElisaRiva from pixabay

Kerja keras memang harus agar impian lekas terwujud. Namun kerja cerdas lebih penting agar waktu yang digunakan lebih efektif dan produktif. Lebih baik 5 jam kerja produktif dan menghasilkan, daripada 8 jam tapi banyak main-mainnya dan akhirnya malah lembur.

Namun kerja terus juga bikin stress dan hidup juga harus seimbang. Ada waktunya bekerja, ada juga waktu untuk istirahat atau melepas penat. Misal dengan pergi berlibur di akhir pekan bersama teman atau keluarga. Atau bisa juga dengan mengistirahatkan badan agar tubuh lebih segar untuk kembali bekerja keesokan harinya.

Baca Juga : Bekerjalah Sewajarnya – Terlalu Ngoyo Hanya Akan Membuatmu Menderita

Buat kamu yang freelance, mentang-mentang jadi bos untuk diri sendiri kemudian bisa bekerja semaunya, sepertinya itu tidak baik. Untuk pekerja di kategori ini, manajemen waktu yang baik sangat penting agar “benar-benar” bisa menjadi bos untuk diri sendiri.

Akhirnya, dari ke-8 alasan di atas, tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Bahagia itu dari diri kita sendiri dan kita yang menciptakan. Dan kerja keras memang harus. Tapi kerja cerdas lebih penting dari segalanya.