Kadang, saya merasa iri dengan orang-orang yang bekerja secara konvensional, pergi pagi dan pulang sore. Dimana di tempat kerjanya, mereka bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang. Yang tentunya hal itu dapat mencairkan suasana dan membuat hidup lebih berwarna.
Bertemu dengan banyak orang dan saling bertukar pikiran dapat menghindarkan seseorang dari stress. Saat ada unek-unek yang mengganjal, mereka bisa bercerita dengan rekan kerja atau teman yang tentunya dapat mengurangi beban di hati.
Berbeda dengan seorang freelancer seperti saya yang bekerja dari rumah dan jarang bertemu orang. Apalagi saat sudah berkeluarga, teman-teman juga sudah pada mandiri dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sehingga hari-hari menjadi semakin sunyi dan timbul rasa kesepian.
Maka dari itu, seorang freelancer harus pintar-pintar menjaga kesehatan mental agar tetap sehat secara mental dan fisik. Karena jika mental terganggu, dapat berpengaruh ke fisik. Beberapa masalah yang sering dihadapi freelancer terkait dengan kesehatan mental dan pernah saya alami diantaranya :
Jarang keluar rumah membuat hidup terasa sepi, apalagi bagi introvert
Saat pekerjaan lagi banyak, seorang freelancer harus fokus dengan pekerjaannya. Pintu kamar kerja ditutup dan tak boleh ada yang menggangu. Berhari-hari hingga bertahun-tahun menjalani hidup seperti ini, rasanya teramat jenuh dan rentan stress.
Apalagi buat mereka yang sudah berkeluarga dan punya tanggung jawab, yang ada dipikiran hanya kerja dan kerja karena kebutuhan hidup makin banyak. Akibatnya jadi jarang keluar rumah untuk bersosialisasi.
Baca Juga : Bekerjalah Sewajarnya, Terlalu Ngoyo Hanya Akan Membuatmu Menderita
Nah, buat mereka yang penyendiri atau introvert, bekerja dalam kesendirian memang mengasyikkan, tapi tak sadar jika itu lebih beresiko ke kesehatan mental. Apalagi seorang introvert biasanya hanya punya sedikit teman, suka menyendiri dan pendiam. Dan saat sudah menikah, jumlah teman akan semakin sedikit dimana hal itu akan membuatnya makin kesepian, apalagi setelah berumah tangga.
Saya sedang bekerja di kamar kerjaku. Dokpri.
Gaji yang tak pasti dan kompensasi yang tidak adil, hingga pekerjaan yang tidak dibayar
Seorang freelacer blogger seperti saya tidak punya gaji yang pasti. Kadang lumayan, habis itu sepiiiii sekali, misal saat awal tahun dan idul fitri. Saking sepinya, kadang sampai pinjam sana-sini untuk kebutuhan sehari-hari. Lomba-lomba menulis pun biasanya masih jarang. Sementara kebutuhan harus tercukupi setiap harinya. Freelancer itu tidak seperti karyawan yang punya gaji bulanan tetap.
Yang kadang bikin ngenes adalah saat jasa kita dihargai murah. Rasanya seperti tidak adil, tidak sebanding dengan usaha yang lakukan. Dan yang lebih parah adalah saat hak kita tidak dibayarkan. Sementara blogger tentu punya kebutuhan. Buat bayar internet, domain dan hosting yang tidak sedikit, dan kebutuhan lainnya, tapi hak kita tidak dibayar. Tentu pahit banget rasanya.
Dikejar deadline
Dikejar deadline bukan hal asing lagi bagi freelancer dan kadang membuat cukup tertekan. Saat sedang banyak-banyaknya pekerjaan, deadline di tanggal tertentu harus segera diselesaikan agar klien tak kecewa. Dan tentu saja, bekerja diburu waktu tentu gak karuan rasanya dan bisa bikin stress. Agar tak tertinggal deadline, kadang harus kerja lembur hingga malam.
Belajar otodidak yang tak tentu arah
Freelancer dituntut harus bisa banyak hal. Bagi seorang blogger, mereka seperti diwajibkan paham SEO, desain grafis, personal branding, cara menarik klien, pengetahuan bahasa asing, memahami riset, dan banyak lagi yang lainnya.
Tentu ini memusingkan karena cara belajar otodidak yang dari berbagai sumber, arahnya tak jelas dan bingung dimulainya dari mana? Buat yang pernah ngalami, pasti tahu rasanya bagaimana. Belajar otodidak seringnya mengalami kebingungan karena salah arah.
Jam kerja berlebihan yang berakibat ke masalah kesehatan
Freelancer punya jadwal kerja yang tidak pasti karena bisa mulai kapan saja dan dimana saja. Semua hari adalah hari kerja dan semua hari adalah hari libur. Jika tidak pandai mengatur waktu, maka jadwal akan berantakan.
Misalnya karena dulu saya sering kerja dari pagi hingga malam hari. Sehari bisa 14 jam saya bekerja di depan laptop. Jadwal yang berantakan seperti ini membuat kesehatan terganggu. Bahkan, saya pernah sampai harus dioperasi karena rutinitas yang buruk.
Data pribadi disalahgunakan orang
Dulu saya pernah mengalami kejadian apes karena NPWP saya disalahgunakan orang jahat untuk impor barang dari China senilai 3 milyar. Kemudian saya dipanggil orang pajak untuk klarifikasi. Prosesnya memakan waktu dua minggu hingga masalah selesai. Artikelnya bisa baca di sini.
Bukan hanya itu, beberapa hari yang lalu, ada orang TNI dan pegawai desa datang ke rumah saya terkait KTP saya yang dipalsukan dan disalahgunakan orang.
Jadi ceritanya, saya dikira menjual tokek, dan penjualnya pakai data KTP saya, tapi fotonya beda. Saya cukup kaget karena yang datang aparat keamanan? Apa yang saya lakukan? Perasaan saya tak pernah berbuat salah apapun. Dan ternyata KTP saya disalahgunakan orang. Ngenes banget pokoknya.
Kenapa bisa disalahgunakan? Mungkin karena saya sering kasih data diri saat terjadi transaksi kerjasama kepenulisan atau saat menang giveaway. Namun sekarang setiap kali saya dimintai data pribadi seperti ini, selalu tak tutup bagian data pentingnya dan lebih berhati-hati kedepannya.
Baca Juga : 17 Jenis Kejahatan Siber Penguras Rekening dan Cara Mencegahnya, Bapak-Bapak Wajib Tahu
Nah, itulah sekelumit permasalahan dalam dunia freelancer yang bisa bikin stress. Freelancer harus bisa memanajamen sebaik mungkin agar terhindari dari hal tersebut. Stress bukan hanya berakibat buruk pada mental, tapi fisik juga.
Mengetahui jika pekerjaan freelancer juga rentan terhadap stress, beberapa hal yang bisa dilakukan, dan pernah saya lakukan, diantaranya seperti dibawah ini :
1. Olahraga terbukti mengilangkan bad mood
Bad mood atau perasaan tidak nyaman dalam tubuh dapat berpengaruh buruk ke mental seseorang. Saat bad mood menyerang, rasanya jadi ingin marah-marah dan munculperasaaan negatif lainnya. Tapi tak perlu khawatir karena cara terbaik dan termudah untuk menghilangkan bad mood yaitu dengan olahraga.
Bad mood ini seringkali saya alami, tapi begitu saya olahraga, perasaaan buruk itu hilang dan berubah menjadi lebih nyaman dan tenang. Saat badan pegal-pegal dan kaku, hati dan fikiran pun jadi gak nyaman. Nah, dengan olahraga, otot-otot yang kaku kembali rileks dan badan kembali segar. Pikiran pun jadi lebih senang. Coba deh lakukan karena ini memang terbukti saya lakukan.
Olahraga terbukti menghilangkan bad mood. Ini saya lakukan dari rumah. Dokpri.
2. Menyegarkan pikiran dengan berjalan-jalan sekitar rumah
Setiap selesai kerja, biasanya saya merilekskan pikiran dengan jalan-jalan ringan sekitar rumah. Misal ke taman kecil dekat stasiun sambil menikmati indahnya pemandangan kereta lewat. Atau ke alun-alun terdekat sambil menikmati indahnya matahari terbenam. Ternyata aktivitas ini cukup menyegarkan pikiran dan dapat menghindarkan kita dari stress.
3. Atur jadwal kerja biar biar gak pusing mau ngerjain apa, dan jangan lebih dari 8 jam sehari
Mengatur jadwal kerja itu penting. Ini dilakukan agar kita tidak menemui kebingungan mau mengerjakan apa? Biasanya saya mencatatnya di buku kecil yang saya tempel di tembok. Lalu saya tulis daftar pekerjaan apa saja yang harus diselesaikan di hari itu. Jika satu tugas selesai, saya akan mencoretnya dan lanjut ke tugas berikutnya.
Oh ya, dulu saya sering kerja hingga 14 jam sehari bahkan lebih. Tapi sekarang enggak lagi. Paling hanya 6-8 jam sehari. Kalaupun lembur, paling mentok pukul 9 malam dan itu pun jarang sekali.
Istirahat cukup itu penting. Dengan istirahat cukup, pikiran tetap fresh dan mudah dibawa kerja. Mata pun jadi lebih segar. Sebaliknya, kurang istirahat membuat hari jadi berantakan dan dapat memicu stress. Kepala terasa pusing dan sulit untuk berpikir.
4. Bersosialisasi dengan orang lain
Kerja dari rumah dan menyendiri di kamar kerja dapat membuat kita penat. Apalagi jika pekerjaan yang kita lakukan cukup sulit. Maka dari itu, kita perlu memecah keheningan dengan bertemu orang untuk sekedar mencairkan suasana hati agar lebih ceria. Misalkan dengan main ke rumah teman atau saudara.
Kalau saya sendiri biasanya berkunjung ke rumah saudara agar bisa bertemu banyak orang. Dengan begitu suasana hati menjadi lebih ceria lewat percakapan dan tukar pikiran yang saya lakukan.
5. Menjalani hobi, seperti memancing, fotografi, berkebun, dll
Menjalani sebuah hobi memang mengasyikan dan dapat menghindarkan kita dari stress. Buat yang hobi memancing, saat umpan disambar akan mendatangkan keseruan tersendiri. Buat yang hobi bersepeda, mengayuh sepeda sambil menikmati indahnya pemandangan sekeliling dapat menyegarkan pikiran dan menyehatkan badan.
Untuk saya sendiri, biasanya sehabis kerja, menyempatkan diri untuk bersepeda keliling sekitar rumah sambil menikmati indahnya matahari terbenam. Atau berkebun di samping rumah, cukup bikin hati dan pikiran rileks.
Foto saya sedang berkebun di sela-sela kesibukan. Dokpri.
6. Istirahatkan mata 5 menit setiap setengah jam, dan jangan lupa istirahat siang
Terlalu lama menatap layar komputer tentu tidak baik untuk kesehatan mata. Selain itu, paparan layar komputer atau handphone juga dapat mengganggu tidur. Ini seringkali saya alami saat terlalu banyak menatap layar gadget tersebut, tidur jadi sulit.
Sebaiknya memang harus ada jeda. Misal setiap 30 menit sekali, kita bisa berhenti dulu menatap layar. Sebaliknya, kita bisa berjalan-jalan sekitar rumah untuk mengistirahatkan mata paling tidak 5 menit agar mata tetap sehat.
Nah, selain itu kita juga harus ada jeda untuk istirahat untuk makan siang atau beribadah. Jangan mentang-mentang kita freelancer yang bebas waktu, terus bisa bekerja semaunya. Kesehatan tubuh juga harus diperhatikan.
7. Bekerja di luar, misal di cafe agar ada suasana baru
Buat yang tinggal dekat perkotaan, biasanya ada banyak cafe kekinian dengan suasana menarik dan mendukung wifi. Nah, bisa itu dimanfaatkan. Karena pastinya, suasana kerja yang mendukung akan menambah mood seseorang dalam bekerja. Ditambah makanan atau minuman favorit dari cafe yang kita pesan, tentu aktivitas bekerja jadi makin menyenangkan.
8. Mendengarkan musik favorit
Beban pekerjaan yang menumpuk seringkali membuat pikiran pusing dan meimcu stress. Maka dari itu, mendengarkan musik favorit bisa jadi pilihan agar hati lebih senang dan terhibur. Karena perasaan yang bahagia dapat menghindarkan kita dari stress.
Nah, selain 8 tips di atas, sebenarnya ada banyak tips kesehatan mental yang bisa kalian baca di situs blog Dear Senja dengan alamatnya di blog.dearsenja.com. Tapi selain blog, website utamanya juga tersedia di https://www.dearsenja.com/
Di blog dear senja, berbagai tips kesehatan mentarl mulai dari kesehatan mental bagi anak-anak hingga orang dewasa bisa kalian baca dan pahami.
Beberapa kategori yang tersedia pun beragan, seperti Family, Gangguan Kepribadian, Gangguan Mental, Isu Sosial, Kata-Kata Bijak, Kesehatan Mental, Kesehatan Mental Anak, Komunitas Dear Senja, Mental Health, Pacaran, Parenting, Pengembangan Diri, Pernikahan, Pertemanan, Quotes, Relationship, dan Serba-serbi.
Saya sendiri sudah coba baca-baca artikel di dalamnya dan cukup memberikan pencerahan mengenai kesehatan mental. Artikel bukan hanya mengedukasi, tapi menawarkan solusi dan membuat hati jadi plong. Misalnya seperti apa itu overthingking dan cara mengatasinya. Menurutku artikel ini cukup mencerahkan buat saya yang suka overthingking.
Ada juga artikel tentang cara berdamai dengan diri sendiri yang setelah saya baca, juga ada rasa lega di hati karena memberikan solusi. Saya suka blog dear senja ini karena hanya membahas seputar kesehatan mental. Kesehatan mental adalah awal dari segalanya. Sebesar apapun mimpi kita, kalau mental down dan lemah, maka akan sulit menggapainya.
Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi menulis #DearSenjaBlogCompetition
Makanya aku salut sebenernya Ama temen2 yang berani kerja freelance. Terkadang sekalinya dapat proyek, bisa aja bernilai besar, seperti salah satu temenku.
Tapi setelah baca ini, iya sih mas, resiko freelancer terkena mental health juga tinggi, karena ketidakpastian income tadi. Tapi kalo ada yang bisa bertahan dan memang mendapatkan banyak rezeki dari kerjaan sebagai freelance, hebat sih 👍👍
Naah olahraga itu obat strees paling ampuh. Aku sendiri buktiin. Sejak rutin olahraga, berasa banget mood jadi membaik. Awal2 memang terasa males. Tapi setelah dilakukan, apalagi kalo selesai mengerjakan dalam waktu 1 jam aja, rasanya cuma happy. 👍❤️
Ga heran kalo banyak orang yang bilang jadi kecanduan olahraga, karena yg aku rasain juga sama.
Iya mbak, jadi freelancer itu banyak suka dukanya. Kalau lagi beruntung ya lumayan, tapi kalau lagi sepi ya kadang harus bersabar. Olahraga bisa jadi cara terbaik buat ningkatin mood, saya pun begitu.
Setelah oensiun jadi lebih banyak di rumah. Cari kegiatan dan sering silaturahmi ke temen2 yang sudah pensiun juga . Ternyata mereka senang dikunjungi karena manusia itu butuh bicara.
Iya betul, ketemu orang-orang untuk berbagi rasa bikin hati lebih tenang dan plong.
Menjaga kesehatan mental itu sangat perlu sekali. Agar kita semua tidak menjadi terganggu. Ada perlunya juga menjaga kesehatan mental.
Jadi freelance itu harus kuat mental ya Mas, harus pandai-pandai ngatur keuangan juga.
Pengelolaan mentalnya keren juga ini, Mas. Bisa dipraktikkan nih ya, supaya freelance tetap semangat dan terhindar dari gangguan mental.
Harus tetap menjaga semangat memang kalau seorang freelancaer macam begini. Tapi justru di sinilah tawakkal ke Allah jadi tinggi karena tidak ada penghasilan rutin macam pegawai, kerja atau tidak, sama saja dapat.
Selain itu, kesehatan mental sangat penting dan tidak bisa dianggap remeh. Sebab, efeknya ngeri jika tidak diperhatikan. Kejadian sampai bunuh diri itu jelas karena kesehatan mental yang terganggu. Nauzubillah min dzalik.
Aku salfok ama jadwal di tembok. Itu jadwal update artikel kah? Perlu belajar nih untuk bikin jadwal kayak gitu.
Aku pun kagum dengan para freelancer sebagai jalan untuk berprofesi. Manajemen keuangan rumah tangganya kudu pinter banget deh.
Kepoin aah…webnya dearsenja, siapa tahu banyak info kesehatan mental. Makasih Mas…
sepakat, kesehatan mental harus tetap dijaga. apalgi di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu bagi freelancer. sebagai seorang muslim yang beriman, tidak ada sandaran yang paling kuat kecuali kepada Allah SWT
Saya selalu salut dengan orang yang “berani” kerja freelance, dengan pendapatan yang nggak pasti dan jam kerja yang nggak pasti pula.
Emang mesti bisa mengatur waktu dan mengatur diri ya, supaya pekerjaan bisa cepat selesai, klien puas dan kesehatan diri (fisik maupun mental) tetap terjaga
Sebagai mantan budak korporat 9-5, kerjaan freelance ini impian sih, bebas libur, bebas kerja haahaha. Tapi emang bikin kangen sosialisasi, mungkin karena itu aku milih hiking sama traveling sebagai hobi biar mental tetap sehat