Bicara tentang DNS hosting, tentu tidak akan terlepas dengan akses website dari banyak pengguna di dunia. DNS ini sendiri nantinya akan merubah nama domain URL dalam sebuah hosting, lalu menerjemahkannya menjadi IP address. Kemudian, alamat IP inilah yang akan terbaca oleh komputer menjadi nama akses pengguna.
Selain itu, DNS juga sangat mempengaruhi daya kecepatan akses website. Bahkan, beberapa pengelola situs web rela sewa cloud server VPS untuk meningkatkan kinerja akses website mereka agar lebih cepat terbaca oleh DNS hosting. Lantas, apa itu DNS? mari simak selengkapnya dalam artikel ini!
Apa itu DNS Hosting?
DNS hosting adalah sistem yang mampu mengakses, mengelola, dan merubah IP address menjadi nama domain, sehingga IP address yang tadinya berbentuk sekumpulan angka, akan berubah menjadi nama tertentu dalam akses URL website.
Kemudian, nama domain inilah yang nantinya akan terbaca oleh browser pada perangkat komputer dan menerjemahkannya menjadi URL akses ketika kamu mengunjungi sebuah situs web.
Baca Juga : Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0 dari Desa melalui Blog dan Niagahoster
Fungsi DNS
Setelah mengetahui tentang pengertian DNS hosting pada perangkat komputer, berikut adalah beberapa fungsi utama dari DNS yang wajib kamu ketahui. Simak penjelasan lengkapnya:
1. Database Penyimpanan IP
Fungsi pertamanya adalah sebagai database sistem yang akan menyimpan kumpulan IP address. Nantinya, DNS akan akan membaca dan mengelola kumpulan alamat IP ini ke dalam satu database besar yang menjadi penampungan dari seluruh IP address yang pernah diakses perangkat komputer.
2. Mengakses Informasi IP
Kedua, DNS hosting juga berfungsi untuk mengakses informasi yang diterima perangkat dari sebuah IP address. Jadi, DNS akan menerjemahkan kumpulan angka yang diterima, kemudian merubahnya menjadi nama domain. Lalu, alamat domain inilah yang nantinya menjadi id akses bagi perangkat terhadap web tersebut.
3. Mengakses Informasi URL
Selain mampu mengakses dan membaca informasi yang terdapat pada alamat IP, DNS juga berfungsi untuk mengakses serta membaca informasi yang terdapat pada URL website. Nantinya, URL akan diterjemahkan oleh sistem DNS dan membagikannya kepada client untuk digunakan saat mengakses website.
4. Menentukan Server Email
Fungsi keempat DNS hosting adalah untuk mengakses dan menentukan server terbaik ketika kamu hendak mengirim email. Pada perangkat komputer, server email ini nantinya akan menentukan kecepatan pengiriman email, terutama untuk jenis email dengan kapasitas file terlampir yang relatif besar.
5. Mengamankan Transfer Data
Terakhir, fungsi DNS adalah untuk mengamankan proses transfer data dari perangkat komputer yang kamu gunakan ke website yang kamu akses. Selain itu, DNS juga akan mengenkripsi sistem dan seluruh proses pengiriman data sesuai dengan sistem pengamanan yang digunakan oleh DNS perangkat tersebut.
Cara Kerja DNS Hosting
Berdasarkan fungsionalitasnya, DNS mempunyai cara kerja sebagai sistem yang mengakses jalur keseluruhan dari akses perangkat terhadap sebuah website. Berikut penjelasan lengkapnya:
Baca Juga : Pengalamanku Cara Membuat Website Untuk Pemula – Tidak Serumit yang Dibayangkan
1. Query
Proses pertama dari cara kerja DNS terjadi ketika kamu mengetikkan URL atau alamat domain website adalah Query.
Pada proses ini, kamu perlu memasukkan alamat URL pada browser. Kemudian, DNS akan secara otomatis mencari informasi alamat IP address serta URL website tersebut dalam sebuah file hosts server.
Ketika informasi dalam URL atau alamat IP tersebut tidak ditemukan. Maka, server akan mencari rekam jejak serta informasi lain yang pernah tercatat dalam sistem server (cache).
Query sendiri memiliki tiga jenis proses yang berbeda. Berikut adalah penjelasan singkat tentang tiga jenis query tersebut:
Non recursive query
Proses pencarian informasi DNS hosting terbilang paling cepat. Ketika pengguna memasukan hostname, maka server akan mencari serta mendapatkan informasi terkait IP address yang telah tersimpan dalam sistem cache.
Recursive query
Query ini berperan sebagai sistem yang menyediakan informasi relevan yang diminta oleh client server melalui pencarian dengan sistem root server atau authoritative name server.
Iterative query
Ketika pengguna memasukan hostname pada sebuah browser. Maka, DNS akan mencari informasi pada root server dan juga authoritative name server terdekat serta paling relevan dengan DNS zone tersebut.
2. Recursive Resolver
Proses utama DNS hosting dalam pencarian informasi yang terkait alamat IP address adalah recursive resolver. Jika informasi tidak ditemukan dalam sistem cache server, maka secara otomatis sistem akan mencari informasi lain pada cache penyedia internet serta internet service provider (ISP).
Nantinya, informasi inilah yang dikelola oleh perangkat untuk kemudian diterjemahkan menjadi alamat domain situs website menjadi lebih sederhana saat pengguna mengaksesnya.
3. Root Name Server
Tidak semua informasi yang akan diminta oleh client dapat ditemukan DNS hosting dalam ISP atau cache server. Maka, sistem akan mencari informasi yang dibutuhkan perangkat pada root name server.
Kemudian, database pada root name server akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar nama domain serta IP address website tersebut.
Namun, root name server sendiri tidak memiliki semua informasi terkait hostname dan IP address. Akan tetapi, server ini akan meneruskan permintaan akses informasi tersebut ke pihak ketiga. Server pihak ketiga seperti Google sistem inilah yang nantinya akan menerjemahkan informasi website tersebut.
Sampai saat ini, ada sekitar 13 root server yang terdapat di seluruh dunia. Root server tersebut akan diurutkan menurut abjad alfabetis untuk kemudian dikelola oleh website atau mesin pencari seperti Internet System Consortium dan Google.
Bagian-Bagian dalam DNS Hosting
Berikut adalah bagian-bagian atau klasifikasi pada DNS hosting yang perlu kamu ketahui:
1. Level Root Domain
Bagian pertama dari DNS adalah level root domain. Level root domain merupakan lapisan yang menduduki posisi teratas. Pada bagian ini, kamu akan mengetahui level root dari server website dengan cara melihat titik (.) pada URL website tersebut.
2. Level Top Domain
Bagian top domain pada DNS hosting merupakan bentuk ekstensi dari URL tertentu yang letaknya berada pada bagian depan dari level root domain.
Pada bagian DNS tersebut, level top domain (LTD), memiliki dua jenis sistem. Sistem tersebut antara lain yaitu CCTLD (Country Code of Top Level Domain) beserta GTLD (Generic of Top Level Domain).
CCTLD adalah sistem top domain yang berfungsi untuk membaca informasi terkait domain wilayah atau negara dari sebuah URL website. Sedangkan, GTLD adalah sistem top domain yang berfungsi membaca domain hosting dari sebuah website secara umum.
3. Level Second Domain
Level Second Domain adalah bagian dari DNS yang fungsinya membaca informasi dari alamat website secara keseluruhan. Sebagai contoh, kamu mengakses www.google.com. Maka, “Google” merupakan nama atau alamat URL website tersebut secara keseluruhan.
4. Level Third Domain
Level Third Domain merupakan bagian yang menempati posisi terendah dalam hirarki klasifikasi DNS hosting. DNS Level Third Domain ini lebih dikenal dengan sebutan subdomain. Lokasinya berada di bagian sebelah kiri dari level second domain.
Sebagai contoh, https://tes.belajar.com. Jika kamu teliti, bagian “tes” adalah sub-domain dari URL tersebut. Kemudian, “belajar” sebagai nama dari sebuah domain. Lalu, pada akhir URL ditutup dengan “.com” yang berfungsi sebagai level top domain.
5. Hostname
Hostname merupakan bagian yang menempati posisi paling awal dalam sebuah URL website. Fungsinya adalah untuk menunjukkan fungsi penggunaan URL host atau penyelenggara alamat website tertentu yang merujuk pada kumpulan dari website secara keseluruhan.
Sebagai contoh, https//www.google.com. Maka, https pada awal URL merupakan hostname atau identitas penyelenggara dari situs web tersebut.
Sudah Paham Tentang Apa itu DNS Hosting?
Nah, itu dia pembahasan lengkap tentang apa itu DNS hosting, beserta fungsi, cara kerja, serta bagian bagian inti yang terdapat di dalamnya. Kesimpulannya, DNS merupakan sistem yang berfungsi menerjemahkan angka dalam sebuah alamat IP, lalu mengubahnya dalam bentuk alamat domain dalam sebuah website.