Daging kurban dijadikan rendang atau cornet kalengan? Bagaimana hukumnya?

Hai teman, sebentar lagi kita akan memasuki hari raya umat muslim selain Idul Fitri, yaitu Idul Adha. Di hari raya Idul Adha 2021 tersebut, umat muslim yang mampu akan melakukan ibadah kurban dengan menyembelih hewan kurban seperti kambing atau sapi.

Kalau kata ulama, hewan kurban yang kita kurbankan nantinya akan berwujud emas yang bisa dijadikan kendaraan kita saat diakhirat kelak. Saat proses penyembelihan hewan kurban, darah hewan kurban akan sampai kepada Yang Maha Kuasa sebelum jatuh ke tanah.

“Qurban itu lebih afdhal dari sedekah yang senilai dengan qurban”
(Imam Hambali & Imam Ahmad)

Berbicara mengenai kurban, beberapa hari yang lalu saya baru saja mengikuti webinar seputar kurban dalam rangka campaign superqurban dari rumahzakat, dengan menghadirkan narasumber yaitu Bapak Nur selaku CEO rumahzakat dan juga Adhin sebagai bintang tamu, sekaligus influencer dan relawan rumahzakat.

Acara webinar superqurban rumahzakat.

Dalam sesi webinar ini ada banyak hal menarik seputar superqurban karena konsep kurban yang begitu unik, yang saya sendiri juga baru tahu hal ini. Superberqurban adalah program ibadah kurban yang pendistribusiannya dilakukan untuk desa yang minim berkurban.

Mereka adalah masyarakat yang tinggal jauh di pelosok atau perbatasan negeri dengan kondisi yang terpencil dan jauh dari perkotaan. Aksesnya yang sulit seringkali membuat warganya tidak bisa menikmati listrik atau internet, sehingga bahkan tidak tersentuh modernisasi.

Baca juga : Cara Membedakan Daging Kambing dan Sapi dan Cara Menyimpannya Supaya Tahan Lama

Jadi untuk diketahui nih ya, jika ternyata masih ada masyarakat yang jarang atau bahkan tidak pernah menikmati hewan kurban karena lokasi mereka yang sangat terpencil seperti di perbatasan.

Akses menuju ke sana sangat sulit karena terkendala jalan yang harus dilalui. Nah, dengan alasan itulah campaign superqurban ini hadir.

Hewan kurban ini juga dibeli dari peternakan lokal yang ada di desa binaan rumahzakat. Prosedur penyembelihan hewan kurban ini dilakukan sesuai prokes tanpa menghadirkan kerumunan.

Mulai dari pemilihan hewannya, pemotongannya, termasuk proses pengolahannya menjadi produknya, dan juga pendistribusinya. Sehingga aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Target utama mereka adalah warga yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan prioritas utama warga 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Seperti di ujung timur Indonesia atau ujung utara Indonesia. Kemudian korban bencana alam dan masyarakat terdampak covid-19.

Data penerima manfaat superqurban tahun 2021

Daging yang di distribusikan nantinya akan berupa cornet tau rendang sepanjang tahun dalam bentuk kalengan kepada yang membutuhkan. Sehingga lebih tahan lama dan mudah mengolahnya.

Jadi di superqurban ini, nantinya daging yang kita kurbankan akan diolah menjadi kornet atau rendang dalam bentuk kalengan dengan masa kadaluarsa 3 tahun. Sehingga lebih mudah dalam menyantap dan mengolahnya.

Yang bikin saya kagum adalah karena rumahzakat memiliki tempat pengolahan sendiri. Dan yang terpenting adalah karena selama proses dari awal hingga akhir, dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan.

Seperti pengukuran suhu tubuh operator, menggunakan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak. Hal itu dilakukan mengingat pandemi covid-19 masih belum selesai. Tapi karena sekarang udah gak ada corona, ya kembali seperti semula. Udah hilang corona mah…. udah gak masker-maskeran. 

Menurutku ini unik sekali dan inovatif karena akan memudahkan banyak pequrban yang ingin berkurban, namun enggan repot harus mencari hewan kurban.

Hewan kurban yang dipilih telah memenuhi kriteria. Seperti dari kesehatan sudah oke, tidak sakit, tidak cacat, umur hewan 1 tahun berjalan. Dan dengan berat antara 23-25 kg untuk kambing. Untuk sapi, umurnya 2 tahun berjalan, sehat, tidak sakit, tidak cacat, umur 2 tahun berjalan, dengan berat 190-230kg.

Lalu, apa sih keunggulan berkurban di superqurban dari Rumahzakat?

1. Daging diolah dalam bentuk kornet dan rendang dalam kemasan kaleng

Ini nih yang menurutku unik. Daging hewan kurban yang tersimpan dalam kaleng dan sudah berbentuk kornet atau rendang ini, akan lebih mudah didistribusikan dan ke seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua. Sehingga lebih mudah dalam pengolahan dan pengkonsumsiannya. Daya tahannya juga lebih awet karena masa expired sampai 3 tahun.

Pak Nur selaku CEO rumahzakat sedang memegang daging superqurban dalam bentuk kaleng. Foto diambil saat webinar.

Pak Nur selaku CEO rumahzakat sedang memegang daging superqurban dalam bentuk kaleng. Foto diambil saat webinar.

Dalam pemrosesannya dilakukan secara higienis dan memenuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker atau face shield, mengukur suhu tubuh pekerja, menjaga jarak, cuci tangan, dsb.

Semua itu dilakukan karena wabah covid belum juga usai. Oiya, daging kurban ini tidak diperjual belikan karena memang khusus untuk mereka lebih berhak.

Kemudian bagaimana dengan hukum daging kurban yang dikornetkan didistribuiksan di luar hari raya?

Menurut ulama di rumah zakat boleh saja. Yang penting daging atau hewan kurban dipotong di hari raya idul adha dan hari raya tasrik

2. Target penerima daging kurban lebih terfokus ke yang lebih membutuhkan

Saat webinar, narasumber sekaligus influencer yaitu Mas Adhin Abdul Hakim bercerita kalau ia pernah mendistribusikan daging kurban ke sebuah dusun bernama dusun Patiro di Sulawesi Selatan.

Masyarakat di dusun tersebut tidak pernah menikmati daging kurban. Mereka sendiri punya ternak sih, namun itu untuk tumpuan ekonomi, bukan untuk dikorbankan karena kehidupan mereka yang kurang mampu.

Nah, target dari superqurban memang mereka yang berada di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan, yang tinggal di daerah terpencil seperti di perbatasan, yang mana akses sulit dilalui.

Saat menuju kesana, Mas Adhin harus menyeberangi sungai yang dalamnya sampai sedada karena tidak ada jembatan. Di depannya sudah menunggu anak-anak dari warga setempat dengan antusiasnya.

Di dusun tersebut tidak ada listrik dan tidak ada sekolah karena sangat terpencil. Sebenarnya dekat dari kota sih. Namun karena aksesnya yang sulit dikelilingi lembah, membuat desa ini jadi begitu terpencil. Saat pulang, Mas adhin harus berjalan dari pukul 11 malam sampai pukul 03.00 dini hari untuk sampai di parkiran dengan melewati 4 bukit dan rawa-rawa.

Mengenai pendistribusian dari superqurban, pada 2020 lalu, superberqurban telah menjaring 3.066 pequrban dan 23.027 penerima manfaat. Dan pada 2021 ini mentargetkan 20.000 pequrban di 1689 desa berdaya di 34 provinsi di Indonesia.

3. Berkurban jadi lebih mudah baik via website atau aplikasi

Buat kamu yang ingin berkurban namun enggan repot-repot cari hewan kurban, berkurban di superqurban jadi lebih mudah. Cara melakukannya bisa lewat website superqurban di rumahzakat ataupun melalui ecommerce. Seperti tokopedia, bukalapak, lazada, shopee,blibli, dll.

4. Memberdayakan peternak hewan kurban

Hewan kurban yang disembelih merupakan hewan yang berasal dari peternakan warga setempat. Dimana mereka tersebar di 100 titik di 12 provinsi di Indonesia. Dengan begitu mereka akan terbantu secara ekonomi karena tidak perlu kesulitan saat menjual hewan kurban mereka saat sudah waktunya.

Pandemi belum jelas kapan selesainya. Namun tentu saja ada banyak cara untuk tetap bisa beribadah seperti berkurban ini. Melalui superqurban dari rumahzakat, berkurban jadi lebih mudah.