Sekitar dua tahun lalu saya berhasil membuat ember komposter yang dapat mengubah sampah jadi pupuk. Ide ini berawal saat saya melakukan liputan blogger akhir 2018 lalu di daerah Banyumas, Jawa Tengah.
Saya melihat sebuah alat milik sang narasumber begitu menarik karena dapat mengubah sampah jadi pupuk. Cara membuat komposter bisa lihat di sini.
Selain komposter, ia juga memiliki biodigester. Semacam alat berbentuk kotak besar yang dapat mengubah limbah organik menjadi gas untuk memasak. Namun karena sulit ditiru, maka saya hanya meniru yang mudah saja yaitu komposter.
Jadi pada komposter ini, nantinya sampah rumah tangga seperti sisa makanan atau sayuran dapat diubah menjadi pupuk.
Setelah menunggu sekitar 2 mingguan dan ditambahkan bakteri pengurai, pupuk pun jadi. Oleh sang narasumber, pupuk ini dijual seharga 3.000 per botol selain digunakan sendiri.
Melihat apa yang dilakukannya, saya pun menirunya sebagai bentuk tanggung jawabku terhadap sampah. Dan ternyata apa yang saya lakukan berhasil karena cukup mudah membuatnya. Kini, sudah tiga bulan lebih saya tak membuang sampah berkat alat ini.
Sisa makanan atau sayuran saya masukkan ke dalam komposter dan saya tambahkan air gula pasir agar proses fermentasi lebih cepat. Agar bau berkurang, saya menambahkan sereh dapur yang dirajang.
Untuk setengah ember pupuk cair, saya tambahkan seikat sereh. Dan sebenarnya untuk punyaku sendiri karena tertutup rapat, bau sama sekali tidak keluar walaupun tanpa dicampur sereh. Geser>>>.
Beberapa foto komposter buatan sendiri. Dokpri
Setelah sampah menghasilkan pupuk, kemudian saya masukkan ke dalam botol air mineral dan saya diamkan selama semingguan. Setelah itu dicampur ke dalam satu ember air dan saya gunakan untuk menyiram tanaman.
Untuk takarannya, satu botol pupuk untuk se-ember air. Kebetulan saya hobi menanam dan di samping rumah banyak tanaman cabai yang sudah berbuah.
Selain itu, sampah dalam komposter juga akan saya ubah menjadi pupuk kompos sebagai media tanam. Sehingga jumlah sampah di rumah jadi lebih banyak berkurang.
Cara membuatnya pun cukup mudah karena kita hanya butuh dua ember cat besar ukuran 18 kg beserta tutupnya dan juga keran galon. Untuk biayanya, saya hanya keluar 65 ribu saja.
Rangkaian cara membuat komposter. Dokpri
Untuk membuatnya saya menonton video di URL Ini https://youtu.be/vRBIRwsXYQQ
Tutorial cara buat komposter di channel youtube Pak Sagiyo
Sedangkan untuk kerannya, saya pakai keran galon karena memiliki ring karet yang akan menahan cairan pupuk agar tidak bocor. Kemudian kita juga butuh lem aquarium atau lem fox untuk mengelem keran.
Dari youtube, saya berhasil membuat komposter ini. Kedepan saya berencana membuat pupuk kompos dari sampah makanan yang dicampur tanah. Cukup berbeda dengan komposter karena pupuk yang dihasilkan berbentuk padat dan butuh waktu berbulan-bulan sampai menjadi kompos.
Membuat kompos padat dari channel youtube Santai Berkebun
Selain itu, saya juga sedang memikirkan cara lain untuk mengurangi penggunakan plastik. Misal seperti saat berbelanja membawa wadah berbentuk seperti tempat makan sebagai pengganti plastik.
Wadah belanjaan untuk mengurangi sampah plastik. Dokpri
Kemudian, sampah plastik atau kaleng bekas di rumahmu diapakan?
Saya kumpulkan dan pilah-pilah dong. Saya tak membuangnya apalagi dibuang ke sungai karena dapat menyebabkan banjir dan mengotori laut.
Sampah plastik yang biasanya didapat saat belanja, saya kumpulkan dalam sebuah wadah dan saya kasihkan ke Ibu saya yang kebetulan pedagang pasar agar dapat dipakai lagi. Oiya, saya juga selalu membawa kantong belanja untuk mengurangi plastik.
Belanja pakai tas untuk mengurangi plastik. Dokpri
Untuk sampah kaleng atau botol bekas, saya juga memilahnya. Kebetulan saya punya rekening bank sampah. Nah, bisa saya tabungkan tuh. Dengan begitu rumah saya jadi lebih bersih.
Sedangkan untuk sampah kertas seperti kardus, kebetulan saya pakai untuk packing jualan online, jadi tidak dibuang. Bahkan plastik bekas pun saya pakai untuk bungkus jualan juga.
Foto pemilahan sampah dan rekening bank sampah. Dokpri
Walaupun saya tinggal di daerah yang mana masih banyak pekarangan kosong dan masyarakatnya lebih sering memusnahkan sampah dengan cara dibakar atau dibuang ke sungai, tapi saya tidak. Alasannya karena saya begitu sadar jika pola pikir tersebut masih diteruskan maka akan berakibat buruk ke depannya.
Ya, saya yang tinggal di daerah saja begitu peduli dan tanggung jawab dengan sampah. Kalian yang tinggal di kota harus lebih dari saya dong.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar lingkungan bersih bebas sampah. Asalkan mau saja melakukannya. Bagi mereka yang tinggal di daerah padat penduduk seperti perkotaan, pengeleloaan sampah seperti waste4change bisa jadi pilihan.
waste4change adalah perusahaan pengelolaan sampah dengan misi utamanya yaitu mengurangi jumlah sampah agar tidak terlalu banyak menumpuk di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Waste Management Indonesia dari waste4change ini menyediakan layanan pengelolaan sampah baik untuk perusahaan ataupun individu.
Dok. Waste4change
Untuk perusahaan, salah satu layanannya yaitu Responsible Waste Management (RWM). Ini adalah sistem manajemen sampah yang fokus 100% dan menyeluruh untuk perusahaan atau berbagai pelaku bisnis lainnya, dengan tujuan agar jumlah sampah yang terkirim ke TPA dapat berkurang. Lihat infografis di bawah.
Sedangkan untuk individu, waste4change memiliki layanan bernama Personal Waste Management. Ini adalah layanan dimana petugas akan mengambil langsung sampah an-organik langsung dari rumah klien.
Mungkin kita sudah tahu bahwasanya mereka yang selalu berkutat dengan sampah seperti petugas sampah, pengelola bank sampah, agen daur ulang, TPS3R, adalah kelompok masyarakat yang memiliki resiko penyakit atau kecelakaan kerja terbesar saat ini.
Bertambahnya jumlah sampah medis dan melemahnya ekonomi saat ini juga mengurangi jumlah pendapatan mereka. Melalui Personal Waste Management ini, waste4change mengajak klien untuk memilah sampah dari rumah serta memberikan upah yang layak pada mereka petugas pengelolaan sampah yang terdampak. Infografis terkaitnya bisa dilihat dibawah ini.
Akhirnya, ada banyak cara agar lingkungan kita bersih bebas sampah baik di kota atau di daerah. Semua tergantung kesadaran masing-masing. Saya sudah melakukannya melalui komposter di atas sebagai bentuk tanggung jawab saya terhadap sampah.
Saya yakin jika setiap orang memiliki komposter di rumah, maka tidak atau jarang sekali membuang sampah sehingga mengurangi beban petugas sampah. Selain itu sampah yang akan terangkut ke TPA akan berkurang sangat banyak dan kejadian longsor karena sampah seperti di TPA Leuwigajah tidak akan terjadi lagi.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021.
Nama penulis : Amir Mahmud
Inspiratif banget, mas. Di daerah saya sampah menjadi masalah yang dihadapi, bisa jadi referensi nih buat diterapkan.
Semoga bermanfaat Mas
Kemarin2 pengen banget bikin komposter ember ini. Tapi ternyata sampah organik saya masih tertampung di lubang2 biopori.
Yang masih PR sampah anorganik nih..Karena nggak ada bank sampah yg dekat. Jadi memilah pun jatuhnya dicampur lg sama tkg sampah
Sungguh luar biasa
Saya juga ingin melakukan hal seperti ini
Terimakasih atas artikelnya
Sama-sama. Semoga bermanfaat.
langkahnya bijak banget kang. memang semuanya harus dimulai dari diri sendiri. dan semoga orang di sekitar mau mencontoh
Amin. Semoga saja agar lingkungan kita bersih dan sehat.
keren ini, kalau aku akrena halaman belakang luas , maka aku buat lobang dan sampah organik taruh di lubang sana sampai jd kompos. dan ditanami banyak sayur
Wah itu juga bagus. Yang penting meminimalisir pembuangan sampah
Keren banget mas. Terutama pengolahan sampah organik menjadi pupuknya. Jadi sampah yang keluar dari rumah kita benar-benar bisa di minimalisir. Alih-alih menjadi sampah, malah bisa menjadi sesuatu yang lebih berguna seperti pupuk cair.
Iya betul. Anda semua orang mau melakukannya, pasti tercipta lingkungan yang lebih bersih bebas sampah