Kredit atau utang memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia, demi memenuhi kebutuhannya. Di dalam ilmu ekonomi ada beberapa jenis kredit, salah satunya kredit konsumtif.

Pengertian kredit konsumtif adalah jenis utang yang sifatnya tidak digunakan untuk hal produktif. Biasanya kredit ini dipakai untuk membiayai suatu keperluan, seperti biaya berobat, pernikahan dan sebagainya.

Bisa dikatakan juga bahwa kredit konsumtif adalah utang yang tujuannya bukan sebagai modal kerja. Kredit konsumtif dapat berasal dari bank maupun lembaga keuangan lainnya.

Bank akan memberikan pinjaman kepada nasabah, dimana nantinya nasabah harus mengangsur sesuai dengan peraturan dan kesepakatan yang ditetapkan.

Pengertian Kredit Konsumtif

Secara garis besar, kredit konsumtif dapat diartikan sebagai jenis kredit yang dimaksudkan untuk memenuhi keinginan semata, bukan digunakan pada sesuatu yang bisa menambah penghasilan.

Kredit konsumtif ini tidak akan memberikan peluang kepada peminjamnya untuk menambah keuntungan ataupun hasil lainnya. Maka dari itu, kita harus bijak menjadi konsumen cerdas

Kredit konsumtif kebanyakan memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan jenis kredit lainnya, seperti modal kerja misalnya. Menurut data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis OJK tahun 2016 lalu, menunjukkan suku bunga kredit konsumtif mencapai 13,72%.

Namun, bukan berarti kredit konsumtif adalah sebuah pilihan yang keliru, karena seringkali memang kebutuhan datang mendadak dan harus segera dipenuhi. Kredit konsumtif bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan mendesak, dengan mempertimbangkan kemampuan finansial untuk membayar angsuran.

Contoh Kredit Konsumtif di Masyarakat

Jika dirunut, serapan kredit konsumtif di tingkat masyarakat masih tinggi dibandingkan kredit produktif maupun modal kerja. Kebutuhan akan kredit konsumtif pada masyarakat semakin besar sejak terjadinya pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian. Beberapa contoh kredit konsumtif yang paling sering digunakan oleh masyarakat, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kredit Kendaraan Bermotor

Kredit konsumtif yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat adalah untuk membeli kendaraan bermotor, seperti motor ataupun mobil. Alasan jarak rumah ke sekolah atau ke kantor yang cukup jauh membuat orang membeli kendaraan dengan cara kredit. Karena belum memiliki cukup uang tunai, maka kredit dengan DP ringan menjadi pilihan banyak orang supaya bisa memiliki kendaraan bermotor.

2. Biaya Pendidikan

Contoh kredit konsumtif yang lainnya adalah biaya pendidikan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini biaya pendidikan semakin mahal saja. Namun, mahalnya biaya pendidikan tidak menyurutkan keinginan orang tua agar anaknya bisa sekolah tinggi.

Jalan keluarnya adalah mengambil kredit untuk membayar biaya sekolah yang dibutuhkan anak. Orang tua berharap bahwa dengan sekolah tinggi maka di masa depan nanti anak-anaknya bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik.

3. Biaya Pernikahan

Siapapun pasti ingin memiliki pesta pernikahan yang meriah dan dihadiri oleh keluarga, kerabat, teman, tetangga dan lain-lain. Sayangnya, uang yang diperlukan untuk membiayai pesta pernikahan tidaklah murah. Banyak sekali biaya yang masuk dalam sebuah acara pernikahan, seperti rias, dekorasi, catering, seragam, hiburan, sewa gedung dan sebagainya.

Kredit menjadi alternatif bagi mereka yang tetap ingin bisa merayakan pernikahannya dengan cara yang lebih mudah, tanpa harus menunggu uang terkumpul. Kredit konsumtif menjadi pilihan karena tidak memerlukan waktu lama untuk proses pencairannya.

4. Gadget

Jenis kredit konsumtif yang juga termasuk sering dilakukan masyarakat adalah untuk membeli gadget, seperti HP atau laptop. Pada saat pandemi yang lalu, semua aktivitas sekolah maupun kantor dilakukan daring sehingga pasti membutuhkan gadget sebagai medianya.  Mau tidak mau, kredit menjadi cara mudah untuk seseorang supaya bisa membeli gadget tersebut.

Nah, setelah mengetahui apa pengertian kredit konsumtif, sebaiknya hati-hati dan jangan sembarangan untuk mengambilnya. Pertimbangkan kebutuhan dan kemampuan untuk membayar setiap bulannya, supaya tidak terperosok pada utang yang sebenarnya tidak diperlukan.

Lakukan cara-cara untuk menghindari kredit konsumtif diantaranya dengan hidup hemat, menabung, merencanakan keuangan dengan baik dan mempersiapkan dana darurat. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk memakai kartu visa Danamon.

Kartu kredit Danamon Visa Platinum menawarkan banyak sekali kemudahan dan keuntungan bagi para penggunanya. Seperti cashback 10% untuk transaksi retail di hari Sabtu dan Minggu, hemat di berbagai merchant pilihan, dan lain sebagainya. Jadi tunggu apalagi? Yuk segera nikmati kemudahan belanja bersama kartu visa Danamon sekarang juga!