Pandemi yang berlangsung selama dua tahun lebih memang sangat menguji. Selain kesehatan, ekonomi jadi sektor yang sangat terdampak sehingga pelaku usaha mengalami kesulitan di sana sini. Syukurlah ketika kasus melandai akhir tahun lalu, UMKM kembali bergeliat dan menggairahkan ekonomi nasional. Meskipun varian baru tengah melanda, tapi kita wajib optimistis bahwa peluang selalu ada selama kita mau berusaha.

Salah satu bidang yang cukup stabil selama pandemi adalah ekonomi kreatif. Misalnya jasa desain grafis yang tetap menjanjikan keuntungan ekonomis. Penyebabnya adalah karena ketika pandemi berlangsung, masyarakat dihimbau untuk lebih banyak stay at home dan mengurangi mobilitas.

Para pebisnis akhirnya menyesuaikan gaya pemasaran dan pemesanan produk secara online, misalnya lewat Instagram atau TikTok. Dan itu semua membutuhkan tampilan produk yang ciamik dengan dukungan grafis menawan.

Peluang rezeki desainer grafis saat ini

Uniknya, pasar jasa desain grafis selalu terbuka lebar karena bukan hanya produk berupa makanan atau pakaian yang membutuhkannya, tetapi juga barang-barang lain yang harus dipromosikan. Sebut saja kendaraan bermotor, aneka kursus, gadget dan laptop, hingga buku semuanya butuh sentuhan seorang graphic designer. Tak heran jika profesi ini sangat menjanjikan jika digeluti dengan serius.

1. Desainer buku

Kalau teman-teman mau beli buku, pasti lihat cover atau sampulnya dulu kan? Sampul yang memikat bisa menarik kita untuk lebih dalam mengintip isinya. Akhirnya beli deh. Di antara pekerja kreatif itu ada Genta Shimaoka dan Sekar Wulandari yakni pasutri asal Denpasar, Bali. Keduanya sukses jadi desainer grafis, terutama sebagai penyedia desain sampul.

Kalau suka main Instagram, kepoin deh akun @sukutangan yang sudah menjadi langganan penerbit besar di Indonesia. Tak hanya itu, kliennya bahkan sampai di luar negeri karena memang desain Sukutangan sangat bagus. Penerbit besar seperti Gramedia sering memercayakan Genta dan Sekar agar mendesain cover baru untuk buku-buku lama yang masih dicetak ulang.

peluang-jasa-desain-grafis

Genta dan Sekar panen rezeki sebagai desainer grafis. (Foto: radarbali.jawapos.com)

Dalam sebulan mereka konon bisa menerima pesanan hingga 15 order sampul buku. Adapun kisaran harga untuk jasa per desain sampul adalah 2-3 juta rupiah. Ini data tahun 2018 loh, jadi saat ini sangat mungkin nilainya bisa meningkat. Itu untuk klien dalam negeri, sedangkan klien dari luar negeri biasanya dipatok dengan harga lebih tinggi karena menggunakan standar dolar.

2. Desainer logo

Peluang lain yang bisa dijajaki desainer grafis adalah pembuatan logo. Sebagai identitas merek suatu usaha, logo selalu ada karena bisa diingat dan mendekatkan merek kepada pembeli atau pelanggan. Meskipun terlihat pendek dan seolah simpel, ternyata pembuatan logo tidak bisa sembarangan loh, teman. Dulu pernah kan heboh sewaktu ada lomba desain dan karya pemenangnya ternyata dianggap amatiran?

logo-pertamina-sebelum-dan-sesudah

Gambar oleh /Instagram/@bisnismilleneal

Nah, pembuatan logo ternyata sangat menjanjikan secara ekonomi kalau ditekuni. Walau terdiri dari beberapa huruf saja atau gambar berbentuk sederhana, biaya pembuatan satu logo bisa bikin kita geleng-geleng kepala saking besar nominalnya. Misalnya logo Pertamina, perusahaan BUMN yang sangat terkenal itu. Untuk memiliki logo baru, Pertamina harus menggelontorkan uang Rp5 miliar lebih guna mengganti logo lama mereka.

Orang awam mungkin akan terdorong untuk berkomentar, “Yah, cuma gitu masa mahal banget sih?” Itulah rahasia dunia seni berkat tangan dingin seorang desainer grafis yang tentunya melalui proses panjang untuk menghasilkan suatu desain, dalam hal ini logo perusahaan.

Logo lain yang paling fenomenal mungkin adalah BP alias British Petroleum. Perusahaan multinasional yang bergerak di bidang minyak dan gas ini melakukan rebranding dengan meluncurkan logo baru pada tahun 2008. Adalah Landor Associates yang dipercaya untuk mendesain logo baru oleh perusahaan asal Inggris tersebut.

logo-british-petroleum

Gambar oleh https://www.pngegg.com/id/png-whvos/download

Yang bikin publik terkesima tentu saja angka pembuatan logo yang fantastis karena dikabarkan mencapai 211 juta dolar atau hampir 3 triliun kala itu. Bayangkan jika kita yang mendapat proyek itu, ibarat dapat durian runtuh kita bakal kaya mendadak dan bisa investasi atau sekadar ongkang-ongkang kaki, hehe.

3. Desainer iklan

Namun rezeki tentu saja enggak selalu kita ukur dari jumlah yang besar. Kalaupun enggak pintar bikin desain logo, masih ada peluang lain yang bisa kita jajaki sebagai desainer grafis yakni membuat materi iklan. Baik cetak atau online, produk berupa barang atau jasa selalu membutuhkan iklan untuk disebarkan kepada khalayak ramai.

Entah berupa poster, iklan di koran, ataupun flyer di medsos—semua itu butuh dukungan seorang desainer grafis yang andal. Tak bisa sembarangan dibuat dengan warna-warni yang malah norak dan malah berpotensi menjatuhkan pamor produk kita seumpama kita jadi pemilik brand.

Kita pasti sering menikmati materi iklan laptop atau mobil yang didesain dengan sangat manis, baik dari penataan foto maupun komposisi warna? Nah, itulah pasar yang bisa dimasuki seorang desainer grafis. Jadi peluang rezeki yang terus-menerus.

4. Desainer infografik

Seiring dengan kemajuan dunia digital, konsumsi manusia modern pada internet memang sangat besar. Bukan hanya berkomunikasi dan menonton film, sekarang kita juga lebih bergantung pada media digital untuk mendapatkan berita.

Dari sanalah muncul peluang pembuatan infografik karena bentuknya yang menarik dengan paket informasi yang padat dan alur pembacaan yang mudah. Infografik biasanya dilengkapi gambar vektor atau foto-foto apik untuk menarik pembaca. KataData dan Kemenkominfo sering menyajikan infografik untuk mengemas informasi penting di portal atau akun medsos mereka.

Lebih dari itu, akun-akun produk di Instagram dan Facebook pun rajin membagikan informasi atau materi promosi dalam bentuk infografik yang memikat. Dengan bantuan infografik, engagement dengan warganet bisa semakin tinggi karena otak manusia yang menyukai dunia visual ketimbang teks yang banyak.

5. Desainer merchandise

Desain kalender dan souvenir adalah lahan rezeki yang menjanjikan. (Foto: Olya Kobruseva/Pexels)

Peluang rezeki yang juga bisa dicicipi seorang desainer grafis adalah menggarap desain merchandise atau souvenir yang biasa dijual secara eksklusif atau sebagai bonus atas pembelian tertentu. Misalnya awal tahun kemarin, hampir semua brand atau perusahaan sibuk membagikan kalender baru untuk pelanggan setia mereka.

Souvenir dalam bentuk lain, seperti kaos, tumblr, dan bahkan tas punggung, juga sering dibagikan sebagai hadiah dalam kuis atau give away yang diadakan brand di akun medsos mereka. Benda-benda lucu ini memang sangat disukai pelanggan dan bisa menanamkan brand awareness yang kuat dalam industri yang digeluti. Itulah sebabnya harus dikemas dengan cantik oleh seorang desainer grafis.

Bahkan kini bukan cuma perusahaan atau pengusaha yang butuh souvenir. Seiring menjamurnya komunitas, permintaan untuk mendesain merchandise juga meningkat. Sebut saja komunitas penggowes, komunitas olahraga lain, juga komunitas sosial yang kerap membuat kaos seragam sendiri dan aneka souvenir untuk memperkuat kesolidan mereka. Dan ini bisa menjadi ladang rezeki seorang desainer grafis.

Alasan ikut kursus grafis

Setelah mengetahui beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan oleh seorang desainer grafis, maka dua hal berikutnya yang penting diperhatikan adalah soal kompetensi dan pasar. Kompetensi berhubungan dengan kemampuan atau kepiawaian kita dalam menangani aneka desain sesuai kebutuhan/keinginan konsumen. Sedangkan pasar adalah kesempatan yang harus kita cari atau ciptakan, yaitu bagaimana mendapatkan pelanggan.

Sebenarnya pasar bisa didapatkan melalui kemampuan yang mumpuni. Dengan kemampuan unggul, pelanggan yang puas akan dengan sendirinya menularkan jasa kita walau tanpa kita minta. Mereka akan menjadi corong iklan gratis berkat pelayanan kita yang memuaskan dan hasil desain yang menawan.

Percuma juga konsumen berdatangan tapi tidak diimbangi dengan kemampuan yang bisa diandalkan. Klien bisa lari kalau desain kita jelek. Itulah sebabnya penting membangun skill yang kuat. Untungnya, prosedur menjadi desainer grafis tidaklah rumit, misalnya harus sekolah atau kuliah jurusan tertentu yang akan memakan waktu dan biaya.

Banyak cara yang bisa kita tempuh untuk menambah atau meng-upgrade skill grafis yang sudah ada. Kita bisa belajar sendiri menggunakan buku sesuai passion yang kita minati. Namun jika belajar otodidak tidak mencukupi, kita bisa pertajam dengan mengikuti kursus atau kelas khusus yang jelas hasilnya.

Ada beberapa alasan kenapa kita harus ikut kursus untuk membangun skill grafis yang profesional, seperti Adobe Bootcamp yang tak diragukan lagi. Bootcamp ini bisa menjadi ajang yang pas bagi siapa saja yang tertarik mendalami software Adobe atau mewujudkan impian sebagai pelaku industri kreatif.

certificate-exams

Alasan pertama Adobe Bootcamp jadi pilihan ideal adalah karena materi dalam kursus lebih terstruktur. Kita bisa mengikuti silabus yang lengkap dan runtut sehingga penguasaan bisa mantap dari satu tahap ke tahap berikutnya. Dengan kurikulum Adobe yang resmi, kita akan mendapatkan dukungan belajar sesuai kebutuhan.

Alasan kedua, kursus grafis seperti Adobe Bootcamp ini menawarkan hasil yang lebih terukur. Dengan modul atau gradasi materi yang jelas, maka hasil yang akan kita capai pun bisa diukur, setidaknya sesuai kebutuhan saat kita mendaftar program yang kita tuju.

Alasan ketiga, dengan Adobe Bootcamp kita akan dibimbing oleh para mentor tepercaya dan andal di bidangnya. Kita akan dibantu menemukan pilihan karier yang sesuai dengan pengetahuan dan iklim belajar yang kondusif serta relevan dengan kebutuhan saat ini.

Alasan keempat, program yang ditawarkan Adobe Bootcamp akan membekali kita sebagai praktisi grafis yang profesional dengan sertifikasi jaminan Adobe. Dengan demikian kita akan punya prestise dan semakin percaya diri dalam menghadapi beragam klien dan lebih mudah meraih kesuksesan dalam industri kreatif.

Alasan kelima program bootcamp ini menarik adalah waktunya fleksibel karena dilaksanakan secara online setiap akhir pekan. Kelas berlangsung setiap hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 9 pagi hingga 12 siang selama dua bulan. Dan yang paling asyik, kelas diadakan secara live selama 3 jam sehingga peserta bisa berinteraksi langsung dengan mentor atau coach.

MyEduSolve solusinya!

Jadi tak perlu bingung kalau teman-teman ingin meningkatkan kemampuan bidang grafis karena belajar online sekarang makin memudahkan. Tapi bagaimana kalau pengin belajar ilmu lain dan ambil sertifikasi selain grafis? Tenang, MyEduSolve yang menghelat Adobe Bootcamp ini juga menawarkan program sertifikasi Microsoft, IT spesialist, dan pengembangan proyek.

Sebagai lembaga yang peduli pada digital literacy, MyEduSolve memang jadi solusi bagi bangsa Indonesia, terutama anak-anak muda yang ingin mewujudkan impian mereka. Lewat lembaga ini anak-anak muda bisa saling mendukung dalam belajar, tumbuh, dan berkembang untuk mencapai kesuksesan bersama.

kelas-pembelajaran

Target MyEduSolve bukan hanya membuat peserta didik belajar keterampilan dasar sehingga siap bekerja dan menghadapi masa depan, tetapi juga mewujudkan kondisi ideal yakni ketika anak-anak muda di Tanah Air tidak lagi ada yang menganggur. Itulah arti kesuksesan bagi MyEduSolve.

Stephanie S. selaku founder dan timnya berupaya mendorong agar anak-anak muda melek secara digital dengan dukungan kompetensi dan kepercayaan diri yang tinggi. Targetnya, tahun 2030 saat Indonesia mendapat bonus demografi, MyEduSolve sudah mencetak satu juta pekerja digital dengan bakat yang memadai.

Itulah sebabnya MyEduSolve memberi keleluasaan bagi siapa saja untuk bisa belajar dan mengajar. Yang pandai atau punya kepakaran tertentu bisa memberikan kontribusi dengan mendaftar untuk membantu menyiapkan generasi muda Indonesia yang lebih siap terutama bersaing secara global.

Jika kamu punya misi yang sama, bergabunglah dengan MyEduSolve karena kesempatan mengajar juga akan memberimu kesempatan mendapatkan pengalaman baru selain passive income tentu saja. Saatnya membagikan ilmu dan pengalaman untuk mereka yang membutuhkan.

Kalau ingin membuat perubahan, jangan cuma berpangku tangan. Apalagi kalau masih muda, manfaatkan waktu untuk bekerja dan belajar. Sekarang bukan saatnya meragukan kemampuan dirimu, teman. Segera bangkit dan daftarkan di kelas yang akan membawamu menuju kesuksesan. Terserah mau pilih bidang teknologi, dunia kreatif, bisnis, atau bahasa.

Pastikan hidup sesuai passion dan wujudkan impianmu sebelum nanti datang penyesalan. Belajar sekarang, sukses kemudian.