Jurusan tekhnologi pangan. Dok. https://nutrisipangan.wordpress.com/2016/09/02/kuliah-di-jurusan-teknologi-pangan/
Suatu ketika saya pernah melihat tayangan televise dimana dalam acara tersebut menayangkan cerita tentang seorang sarjana tekhnologi pangan yang berhasil membuat keripik keong (siput) sawah yang merupakan hama padi. Hewan tersebut tidak bisa di konsumsi karena tubuhnya mengandung beracun. Namun oleh sarjana ilmu tekhnologi pangan (ITP/tekpang) tadi, hewan siput di olah sedemikian rupa menjadi sebuah keripik layak konsumsi dan bernilai ekonomis.
Dari kontribusinya, perekonomian warganya pun terangkat. Masyarakat yang tadinya hanya membuang keong-keong yang merupakan hama padi, dapat menukarnya dengan kepingan rupiah ke pemuda tersebut. Dalam satu minggu, para petani dapat mengumpulkan sekitar 50 ribu rupiah dari keong yang di jualnya. Dan tentunya ini sangat menarik karena dapat meringankan beban ekonomi warganya yang mayoritas petani. Saya lupa siapa nama pemuda tersebut, karena sudah lama sekali. Tapi yang pasti apa yang di lakukannya sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Dari situ kita tahu bahwa ilmu tekhnologi pangan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Keong racun yang banyak hidup di sawah memang tidak bisa di konsumsi karena mengandung racun. Keong ini kalau di tempat saya berwarna kuning emas. Orang-orang menyebutnya keong emas. Pernah suatu kali ada orang yang memasak keong ini kemudian keracunan.
Baca juga :
- 8 Alasan Kenapa Harus Kuliah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto
- Yang Unik dan Spesial di Perpustakaan Unsyiah Aceh
- Inilah Bukti Jika Perpustakaan Unsyiah Begitu Memotivasi dan Menginspirasi
Jika kita kuliah di jurusan ini, kita akan belajar banyak hal tentang hal seperti ini. Karena ilmu tekhnologi pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu proses produksi pangan agar aman di konsumsi dan memastikan makanan yang di produksi tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi manusia. ITP juga mempelejari proses kimiawi dan biologi yang berefek pada tubuh. Disini, mahasiswa akan belajar banyak kimia, matematika, biologi, dan fisika.
Btw, apa saja sih yang di pelajari di jurusan tekhnologi pangan ? tukang masak-masak yah ?
Enggak juga loh. Karena ada banyak hal di pelajari. Menurut curhatan para mahasiswa di jurusan tersebut di laman kaskus, yang di pelajari di jurusan tekhnologi pangan belajar tentang bagaimana cara membuat produk-produk yang biasa kita makan sehari sehari supaya lebih awet dan berkualitas. Misal mi instant, wafer, snack keju, stick kentang, minuman gelasan, jus, ciki, dan banyak lagi yang lainya.
Kebayang gak sih kita bisa melakukannya ?
Seperti kita tahu, bahwa produk tersebut memiliki date expired yang lumayan lama bahkan sampai bertahun tahun namun tetap awet contohnya mie instant. Dan tentunya ini sangat menarik. Kalau gak ada ilmu ini, bisa jadi kita hanya makan padi dan singkong wkwkwk.
Jadi petani, kah ?
Tentang pertanian, mahasiswa tekhnologi pangan juga akan mempelejarinya. Misalnya seperti bagaimana mengetahui kondisi lingkungan agar tanaman yang kita tanam memiliki kualitas yang baik. Selain itu, mereka juga akan belajar tentang respirasi suatu bahan makanan, contohnya pisang.
Mahasiswa akan belajar bagaimana buah pisang cepat membusuk. Dan ini penting sekali untuk di ketahui. Semisal sebuah pabrik pengolahan pisang akan membeli 1 ton pisang yang dalam pengirimannya akan terjadi resiko pisang busuk karena semakin matang saat dalam perjalanan.
Nah, di sini mahasiswa juga akan belajar ilmu respirasi suatu tanaman pangan, dalam hal ini bagaimana caranya agar buah pisang tidak cepat membusuk dalam perjalanan. Tanpa ilmu ini, mungkin saja, dari 1 ton buang pisang yang di kirim, 100 kg nya busuk, yang tentunya akan merugi, iya enggak ?
Mahasiswa juga akan akan belajar bagaiamana memadu padankan makanan yang cocok. Maksudnya begini nih, semisal kita anti MSG, kita bisa memasukan bahan makanan yang mengandung MSG alami, semisal jamur. Jadi dapat meminimalisir penggunaan MSG yang di anggap dapat menumpulkan otak seseorang, atau banyak netizen menyebtunya anak micin wkwkw.
Kuliah di ilmu tekpang, sebutan untuk Ilmu Tekhnologi Pangan, juga akan mempelajari soal rasa.
Seringkali saya cukup kagum saat seseorang mendeskripsikan suatu makanan dengan rasa yang lebih spesifik. “ini ko rasanya kayak ada milky-milky gitu ya?” atau “ini ko kayak ada rasa keju-kejunya gitu ya”
Nah, kalo kamu punya kemampuan kayak gitu karena lidahmu cukup sensitif, cocok banget buat ambil ilmu teknologi pangan. Kemampuan tersebut dalam konteks ini di sebut sensory analis. Yaitu kemampuan merasakan suatu jenis makanan, tidak hanya enak atau gurih saja, tapi ada komposisi rasa lain dalam makanan tersebut. Dan ada lo orang-orang dengan kemampuan tersebut. Contohnya alm. Pak Bondan Winarno. Beliau bisa mendeskripsikan rasa secara lebih detail. Tidak hanya sekedar enak dan gurih atau manis saja, tapi banyak rasa lainya. Tidak heran jika ia memilih karirnya dalam bidang kulinary di televise.
Nah, untuk seorang sensory analis seperti ini, gaji yang di tawarkan cukup menarik, bisa lebih dari 15 juta lho hehehe, dan itu hanya partime, aje gile bukan ? aliasnya, kamu di bayar untuk makan wkwkwk.
Perlu kamu ketahui, kalo kamu pernah liat acara report**e investing**i di tv yang suka ngetes kandungan makanan-makanan beracun gitu, nah mereka itu anak-anak dari ilmu tekhnologi pangan atau ITP.
Paling asik kalau kamu punya jodoh anak tekpang, jadi ada ahli gizinya gitu. Dia bisa tahu makanan apa yang sebaiknya kamu makan karena mereka tahu komposisi dan cara membuatnya hihi. Makanan aja di perhatiin, apalagi kamu hehehe.
Oiya, air keruh seperti Kali Serayu di Banyumas Jawa Tengah, juga dapat di ubah menjadi air layak konsumsi. Dan itu di lakukan oleh ahli tekhnologi pangan.
Lalu, seperti apa prospek kerja ilmu tekhnologi pangan ?
Sensory Analys
Kamu bisa jadi jadi sensory analys seperti diatas saya tuliskan. Tugasnya mengetes rasa pada suatu makanan. Bukan hanya enak, gurih, manis, atau asin saja. Tapi kamu bisa tahu ada rasa apa saja dalam sebuah makanan.
A : Eh Bro, snack ini ko enak banget ya ? mahal sih emang harganya
B : Iya, ada rasa little bit milkynya gitu, medium roast, lalu ada rasa cooked flavor sedikit
RnD (Reserch and Development)
Kerjanya yaitu ngeracik formula produk dan ngembangin konsep makanan agar lebih menarik di mata konsumen.
Lulusan ITP bisa kerja sebagai auditor untuk sertifikasi halal, sertifikasi ISO QA (quality control), QA (quality analis), formulator junior. Kemudian kamu juga bisa bekerja di BPOM, LIPI, Balitbang, Konsultan Pangan dan Gizi, dan banyak lagi yang lainnya.
Di Jawa Barat, ada berbagai perguruan tinggi yang menawarkan jurusan tersebut, misalnya di kota Bandung. Jurusan teknologi pangan di Bandung yang tak kalah popular yaitu Masoem University. Disini, mahasiswa bisa belajar Ilmu Tekhnologi Pangan seperti diatas saya tuliskan.
Selain itu, jurusan agribisnis di Bandung juga cukup populer. Namun Masoem University juga menjadi menjadi salah satu universitas yang tak kalah menarik pilihan mahasiswa. Jurusan ini hampir sama dengan tekhnologi pangan. Yang membedakan adalah bahwa di jurusan agribisnis ini, mahasiswa akan mempelajari tentang manajemen dan segala halnya tentang pertanian. Lebih detailnya, mahasiswa akan mempelajari tentang sosial hukum dan saintek (sosial tekhnologi), seluk beluk budidaya pertanian, manajemen dalam sebuah usaha pertanian, kewirasuahaan, tentang memasarkan suatu produk, dan lain sebagainya.
Masoem University beralamat di
Jl. Raya Cipacing No. 22 Jatinangor 45363 Jawa Barat
Telp : 022 7798340
Whatsapp : 08156033022
Untuk lebih lengkapnya, kunjungi websitenya di masoemuniversity.ac.id
Referensi artikel :
https://www.kaskus.co.id/thread/554d3852c1cb17895a8b4567/jurusan-ilmu-dan-teknologi-pangan-itu-ngapain-sih-buat-yang-galau-jurusan/
Oalah ternyata gak melulu urusan makanan yang dibahas ya, mas. Saya pikir mata kuliahnya semua soal makanan, hehe..