Bebas Mata Minus Tanpa Operasi Bersama VIO Optical Clinic, Emak-emak dan Pejuang Sekolah Kedinasan Wajib Tahu
Masih anak-anak tapi sudah minus dan belum bisa dioperasi? Atau mau masuk sekolah kedinasan tapi terhalang mata minus dan takut operasi? Coba terapi mata minus tanpa operasi di Vio Optical Clinic.


Melansir berita dari tvonenews.com pada 13 Maret 2023, karena sering bermain handphone, ratusan anak sekolah di Kabupaten Banyuwangi mengalami mata minus. Hal ini diketahui ketika relawan dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) melakukan bakti sosial melalui pemeriksaan mata pada anak-anak sekolah di Kabupaten tersebut. Hasilnya cukup mengejutkan karena banyak dari mereka, mulai dari kelas 1-6 SD hingga SMP, mengalami mata minus. Bahkan ada yang sampai 6 dioptri.
Penyebabnya tidak lain adalah karena penggunaan smartphone itu sendiri, baik saat belajar atau karena bermain game. Puncaknya ketika Covid-19 melanda. Jika sudah main game, mereka akan duduk lama hingga berjam-jam menatap layar.
Saat menatap layar, mata cenderung lebih tegang yang memicu timbulnya gangguan. Menurut dokter spesialis mata yang kala itu melakukan pemeriksaan di atas Rail Clinic yang berada di Stasiun Kereta Api Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, dr Ferizal Akbar SpM, mengatakan, bahwa pemicu utama dari mata minus adalah radiasi layar smartphone ke mata.
Para siswa pun tak menyangkal jika mereka memang bermain sering smartphone lebih dari satu jam sehari. Bahkan ada yang jika setiap pulang sekolah selalu buka smartphone, dan saat diperiksa, minusnya sudah level 5.

Berita tentang anak-anak terkena mata minus di kabupaten Banyuwangi. Screenshoot diambil dari website www.tvonenews.com

Penampakan screentime layar milik hanphone ponakan. Dokpri.
Oh ya, beberapa waktu lalu saya juga mengecek waktu penggunaan handphone milik keponakan, berapa waktu yang digunakan setiap harinya untuk bermain smartphone? Ternyata 2 jam 5 menit.
Tapi mungkin durasi tersebut tergolong sedikit, karena kalau saya lihat jika ia sudah main smartphone bisa lama banget. Paling sering yaitu main game dan nonton video.
Tapi yang bikin saya miris adalah karena ia dipegangi smartphone sendiri, padahal umurnya masih 5 tahun. Dan kalau lagi main, seringnya sambil tiduran. Tapi jika smartphonenya diminta, dia akan nangis sambil teriak-teriak.
Ini cukup beresiko untuk kesehatan matanya karena ia masih anak-anak. Tidak heran jika banyak berita tentang mata minus pada anak-anak karena sering main smartphone. Misalnya seperti yang dialami oleh anak bernama Naufal, dikutip dari https://health.detik.com/.
Jadi ceritanya, awalnya sang Ibu sering mendapati mata anaknya mengeluarkan kotoran setelah bangun tidur dan berlangsung selama beberapa hari, namun perlahan-lahan menghilang. Hingga akhirnya muncul bercak merah dibagian putih matanya. Awalnya bercak merah tersebut hanya sedikit, tapi lama kelamaan melebar dan bukan merah biasa, tapi kental seperti darah.
Akhirnya Ibunya membawanya ke dokter dan dokter bilang ia mengalami pendarahan karena selaput darah di matanya robek. Dokter menanyakan apakah ia sering main smartphone? Ternyata iya dan dokter bilang itulah penyebabnya.
Menurut penuturan ibunya, Naufal seperti sudah kecanduan smartphone . Dalam sehari, ia bisa berjam-jam menatap layar. Jika dibiarkan bisa seharian. Dan kalau diminta, dia teriak-teriak nangis-nangis.
Sang Ibu pun menyesal karena telah membiarkan anaknya bermain smartphone terlalu lama. Ia berharap agar kejadian ini tak terjadi di anak-anak lainnya dan jangan menenangkan anak dengan cara memberinya smartphone.

Sakit mata karena sering menatap layar smartphone. Screenshoot diambil dari website https://health.detik.com/
Selain Naufal, tentu ada banyak kejadian serupa yang tidak kita ketahui. Secara, zaman sekarang ini banyak sekali anak-anak sudah pegang smartphone sendiri. Bisa kita lihat saat di wifi corner, mereka berkumpul memainkan smartphone dengan posisi miring karena sedang bermain game. Dan itu sudah jadi pemandangan umum.
Nah, kemarin saya coba menanyai anak-anak yang sedang main game di wifi corner, berapa lama mereka main smartphone setiap harinya dan bagaimana kondisi matanya? Mereka menjawab ada yang sampai seharian. Jika hari libur bisa dari pagi sampe sore. Karena jika di sekolah mereka tidak boleh bawa smartphone.
Lalu anak lain menjawab, ada yang bisa sampai 4-5 jam per harinya. Saat saya tanya bagaimana kondisi mata mereka apakah tidak perih? Sang anak menjawab tidak. Tapi biarpun begitu, jarak pandang mereka ke layar cukup dekat sekitar 20-30 cm. Tentu itu tidak baik jika terlalu lama bermain. Mereka sendiri ada yang memang punya smartphone sendiri, ada yang barengan sama ortunya.
Untuk para orang tua terutama emak-emak, hal ini tidak boleh dibiarkan agar mata anak tidak sampai minus. Jika minus terjadi, maka akan mengganggu aktivitasnya belajar dan harus pakai kacamata. Kasihan banget kan, masih kecil lagi seneng-senengnya bermain, tapi melihat saja buram. Tentu produktivitasnya berkurang dan belajarnya terganggu.

Calon Mahasiswa Sekolah Kedinasan Juga Wajib Tahu

Selain anak-anak, pejuang sekolah kedinasan pun dituntut untuk memiliki mata yang sehat. Ini karena calon mahasiswa kedinasan yang akan mendaftar kuliah, dipersyaratkan untuk tidak memiliki masalah kesehatan mata seperti mata minus, walaupun ada beberapa sekolah yang memperbolehkan. Ini karena mata minus dapat menghambat proses belajar atau saat bekerja atau bertugas nanti setelah lulus pendidikan.
Misalnya di akademi militer, mata minus dapat menghambat aktivitasnya. Apalagi jika sudah bertugas nanti, maka harus punya penglihatan yang jelas. Saat latihan menembak misalnya, seorang tentara harus punya penglihatan yang jelas dan tidak blur agar tidak terjadi kesalahan membidik. Karena akan berbahaya jika hal itu terjadi. Apalagi mereka menjadi garda terdepan keamanan negara. Jadi, penglihatan yang baik dan jelas itu sangat penting ya.
Nah, dikutip dari https://afterschool.id/ beberapa sekolah kedinasan yang mempersyaratkan untuk tidak memiliki mata minus ataupun minus tapi dalam level tertentu, di antaranya seperti :
1. IPDN Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Mata minus : tidak (harus ada surat keterangan dari rumah sakit)
Buta warna : tidak boleh
2. Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN)
Mata minus : tidak boleh
Buta warna : buta warna total tidak boleh, namun buta warna parsial masih ditoleransi.
3. SEKOLAH KEDINASAN KEMENHUB
Mata minus : tidak boleh
Buta warna : tidak boleh, dibuktikan dengan surat dari dokter
4. POLTEKIP & POLTEKIM
Buta warna : tidak boleh
Mata Minus : tidak boleh
5. STIN (Sekolah Tinggi Intelijen Negara)
Mata Minus: maksimal satu dioptri
Buta warna : tidak boleh
6. POLSTAT STIS (Politeknik Statistika )
Mata Minus: Toleransi diperbolehkan dibawah 6 Dioptri
Buta Warna: Tidak Boleh
Selain 6 (enam) sekolah kedinasan tersebut, tentu masih ada banyak sekolah kedinasan lainnya yang mempersyaratkan untuk tidak mata minus ataupun minus tapi dengan batasan tertentu.
Dan ini penting diperhatikan agar mimpi dapat terwujud. Apalagi karir setelah lulus pun terbilang menjanjikan karena sekolah kedinasan memang sudah terikat dengan lembaga pemerintahan atau kementerian yang menaunginya.
Sehingga setelah lulus pun mereka akan bekerja di lembaga atau pemerintahan tersebut. Misalnya lulusan PKN STAN, maka akan bekerja di kementerian atau diangkat menjadi CPNS.
Sampai di sini, dapat diambil kesimpulan bahwa mata minus menjadi kendala bagi anak-anak karena usianya masih sangat muda, dan juga calon mahasiswa kedinasan walaupun ada beberapa sekolah yang mentoleransi.
Memangnya, mata minus itu bagaimana sih?

Sedikit intermezzo, mata minus adalah kondisi dimana penglihatan menjadi kurang jelas jika melihat benda di kejauhan. Bahkan ada yang cuma jarak 2 meter saja tidak jelas. Hal ini dikarenakan cahaya yang masuk ke mata tidak fokus ke retina, namun berada jauh di depannya, sehingga benda terlihat samar.
Orang dengan mata minus kadang mengkhawatirkan. Misalnya saat akan menyeberang jalan raya, ia bisa sulit melihat kendaraan dari jauh yang melaju kencang. Atau jika misal berjalan di malam hari, ia jadi sulit melihat keadaan sekitar. Oleh karenanya, mata minus membuat penderitanya kurang produktif menjalani aktivitas karena terganggu penglihatan. Gejala yang ditimbulkan dari penderita mata minus sendiri diantaranya seperti :
• Pandangan terasa blur jika melihat benda dari kejauhan
• Menyipitkan mata saat melihat suatu benda
• Jadi sulit melihat saat naik kendaraan
• Perlu mendekatkan mata dengan papan tulis agar dapat melihat dengan jelas (miopi pada anak)
• Saat menonton TV harus mendekat agar jelas
• Rasa lelah dan tegang pada mata
• Sakit kepala
• Sering mengucek mata
• Sering berkedip
Oh ya, seorang teman juga mengalami minus dan sulit melihat benda, bahkan jarak dekat sekalipun. Membaca tulisan jarak 2 meter saja tidak terlihat. Saudaranya pun khawatir jika harus membiarkannya pergi sendirian, apalagi jika sampai menyeberang jalan raya.
Penyebabnya yaitu karena belekan hingga setahun, akhirnya matanya minus hingga sekarang. Beberapa cara mencegah mata minus yang bisa dilakukan saat ini pun beragam, diantaranya seperti :
1. Kurangi penggunaan gadget karena gadget membuat mata perih jika dipakai dalam jangka panjang.
2. Memeriksakan mata. Sempatkan paling tidak 2-3 tahun sekali periksa mata, terutama bagi pekerja yang selalu menatap layar.
3. Menjalani gaya hidup sehat dan makan makanan bergizi yang memiliki vitamin A. Contoh : wortel, susu, kuning telur, ikan salmon, ikan tuna, atau makarel. Atau teh bunga telang karena udah saya buktikan sendiri, mengurangi pegal di mata.
4. Hindari merokok. Merokok selain mengganggu kesehatan, juga tidak baik untuk mata karena membuat mata kering dan beresiko katarak.
5. Hindari terkena sinar matahari langsung, gunakan kacamata hitam untuk menghalau sinar UV.
6. Istirahatkan mata secara berkala sesaat setelah melihat layar gadget. Misal dengan melihat ke arah yang jauh, atau memejamkan mata 2 menit setelah lama menatap layar.
7. Menjalani terapi mata minus tanpa operasi

Inovasi VIO Optical Clinic untuk penglihatan yang lebih baik, kini hadirkan terapi mata minus tanpa operasi
Seperti saya katakan di atas, operasi memang terdengar menakutkan. Misalnya karena saya sendiri, dulu pernah menjalani operasi dan memang bikin takut. Apalagi karena ini terkait penglihatan. Namun kini kalian tak perlu khawatir karena ada terapi mata minus tanpa operasi di VIO Optical Clinic.
VIO Optical Clinic adalah klinik kesehatan mata terpercaya yang berdiri sejak 2013, yang akan membantu meningkatkan kesehatan penglihatan mata Anda dan keluarga menjadi lebih baik dengan layanan Vision Therapy, tanpa obat-obatan, tanpa operasi, dan prosesnya dilakukan secara alami dan aman baik itu untuk usia anak-anak ataupun orang dewasa.
VIO Optical Clinic ini berlokasi di Harapan Indah dan Grand Galaxy City (Bekasi), dan dinaungi oleh dokter Optometri lulusan dari Cebu Doctor University Philipine yang berpengalaman dan terlatih, dan sudah tersertivikasi oleh FAAO (Fellow American Academy of Optometry), serta mempunyai spesialisasi dibidang Vision Therapy atau terapi penglihatan berskala internasional.
VIO Optical Clinic juga bersinergi bersama dokter spesialis mata sehingga pemeriksaan menjadi lebih detail dan akurat untuk hasil yang lebih maksimal. Didukung dengan alat pemeriksaan yang lengkap dan ter-update, VIO Optical Clinic hadir untuk membantu menangani dan mendeteksi permasalahan mata Anda dari penyakit berbahaya dan meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi.
Di sini, selain pasien bisa mendapatkan alat bantu penglihatan seperti kacamata dan lensa kontak, juga melayani terapi mata seperti terapi mata minus atau Orthokeratology (Ortho-K), terapi mata malas, myopia control, terapi untuk mata juling, rehabililtasi penglihatan bagi penderita low vision menggunakan alat bantu seperti bioptic telescop, jordy, pebble magnifier, dan lain sebagainya.
Lalu, bagaimana terapi mata minus tanpa operasi dilakukan di VIO Optical Clinic?
Terapi tanpa operasi yang dilakukan oleh VIO Optical Clinic sendiri yaitu menggunakan metode Ortho-K atau orthokeratyhology atau terapi mata minus. Pada pelaksanaannya, pasien akan menggunakan Hard Lens yang dipasangkan (bentuknya seperti softlens) pada mata pasien yang bisa dibawa tidur.

By the way, Hard Lens ini bukan softlens ya. Melainkan ini RGP Lens atau Hard Lens yang sudah FDA Aprroved. Hard Lens ini memang didesain aman untuk dibawa tidur sebagai metode terapinya. By the way, FDA itu standar keamanan dan kesehatan untuk obat-obatan dari pemerintah Amerika Serikat. Jadi ini bisa menjadi bukti kalau produk ini aman dan memenuhi standar internasional.
Menurut keterangan salah satu pasien setelah berobat di sini, tanggal 10 Februari 2023 dideteksi masih ada minus 3,5 dan ada silindernya 0,5. Lalu tanggal 19 nya, cuma selang 9 hari, sudah tidak ada minus atau silinder, aliasnya sudah normal kembali.
Menurut testimonialnya di reels IG di bawah, yang perlu dilakukan adalah pasien harus menggunakan Hard Lens ini beberapa minggu atau bulan kedepan. Ia menambahkan jika penurunan minusnya pun terbilang cepat, cuma memang harus di maintanence terus. Untuk konsep dari metode Ortho-K ini adalah pembentukan kornea mata secara alami dengan lensa kontak RGP.
Fungsi utama dari metode Ortho-K ini adalah menurunkan mata minus dan menghambat pertumbuhannya. Terapi Ortho-K ini tuh bisa diibaratkan dengan diet untuk mengontrol berat badan walaupun sudah ideal, jadi harus tetap ada maintenance.
Mengenai apa itu Ortho-k, berikut penjelasannya dalam gambar. Simak baik-baik supaya paham.
klik gambar untuk memperbesar.
Dan berikut testimoni pasien VIO Optical Clinic yang sudah membuktikannya
Dari penjelasan di atas, kita jadi tahu jika terapi Ortho-K ini cocok untuk anak-anak karena di usia mereka, belum memungkinkan untuk operasi. Atau untuk calon mahasiswa sekolah kedinasan yang tes masuknya mempersyaratkan untuk tidak mata minus atau minus tapi dengan batasan tertentu. Selain itu, bisa juga untuk mereka yang punya mata minus tapi nggak mau lensanya tebal-tebal.
Terapi mata minus ini bisa menjadi pilihan terbaik karena biasanya orang akan takut duluan dengan operasi. Karena tentu saja akan ada efek samping dari operasi mata, diantaranya seperti :
1. Mata kering atau sensitif terhadap cahaya, namun ini sifatnya sementara.
2. Mata bisa tidak terkoreksi
Hal ini dikarenakan jika kornea mata yang dikikis kurang, maka pada penderita rabuh jauh, pandangan masih terlihat kabur. Tapi jika berlebihan, maka akan mengganggu penglihatan. Jika ini terjadi maka diperlukan tindakan lanjutan.
3. Mata silinder atau astigmatisme
Hal ini terjadi jika pengikisan kornea mata tidak sempurna yang membuat kelengkungan kornea mata tidak sempurna. Jika hal ini terjadi juga diperlukan tindakan lanjutan.
Nah, selain terapi mata minus, plus, atau silinder, Vio Optical Clinic juga punya layanan lain seperti :
Terapi Low Vision
Yaitu layanan rehabillitasi untuk mereka yang lemah dalam penglihatan, yang merupakan satu-satunya cara untuk memaksimalkan penglihatan seseorang. Dikarena penggunaan kacamata, obat-obatan atau operasi tidak dapat membantu meningkatkan penglihatan.
Contact Lens Specialist
Vio Optical Clinic juga melayani pasien yang ingin menggunakan lensa kontak, yang tentunya sudah memenuhi standar kesehatan dan kenyamanan mata. Pada prosesnya, akan dilakukan pemeriksaan kadar air mata atau kondisi kornea. Sehingga hasilnya tidak hanya estetik, tapi juga sehat dan aman.
Binocular Vision Therapy
Binocular Vision Therapy adalah kondisi dimana mata tidak dapat menyatukan dua objek yang dilihat dengan dua mata, sehingga pandangan mata bisa terlihat buram atau ganda. Kondisi ini juga disebut mata juling dan dapat mengurangi rasa percaya diri.
Di VIO Optical Clinic, pasien akan mendapatkan pelayanan seperti Cover-Uncover Test untuk mengetahui dominan mana pada mata atau mata yang mengalami ketidak seimbangan.
Ada juga pemeriksaan dengan metode What for Dot, yang mana pasien disuruh untuk memperhatikan atau melihat bagian dari 4 warna yang dilihat dengan dua atau satu mata. Kemudian pemeriksaan dengan prisma guna mengetahui sudut kemiringan antara dua mata.
Pediatric Refraction
Adalah pemeriksaan untuk mengetahu kondisi mata anak, di antaranya meliputi pemeriksaan buta warna, pemeriksaan keseimbangan dua mata dan otot-otot mata, dan pemeriksaan retina untuk mengetahui apakah anak membutuhkan kacamata atau tidak, serta konsultasi mengenai kebiasaan anak dalam menggunakan gadget.
Tes Mata Kering
Adalah tes untuk mengetahui kondisi mata kering apakah itu akibat sering menatap layar gadget, autoimune, atau yang lainnya, dengan menggunakan tekhnologi modern tanpa menyentuh kornea mata dan tanpa rasa sakit atau perih.
Kesimpulannya
Mengalami mata minus tentu gak ada yang mau. Untuk anak-anak , mata minus tentu cukup mengganggu aktivitasnya belajar dan bermain. Terlebih usia anak-anak adalah masa emas dimana otak dan fisik sedang berkembang. Jangan sampai tumbuh kembang dan cita-citanya terganggu. Untuk pejuang sekolah kedinasan pun demikian. Kendala mata minus dapat menghalangi cita-citanya menjadi abdi negara atau bekerja di pemerintahan.
Namun sekarang tak perlu khawatir karena VIO Optical Clinic menyediakan layanan pemeriksaan mata minus tanpa operasi. Tentu ini menjadi angin segar buat mereka penderita mata minus. Selain tanpa operasi yang mengurangi kekhawatiran, tarifnya juga terjangkau.
Oh ya, pembahasan singkat mengenai mata minus juga ada dalam video disamping. Jadi, sudah siapkah Anda untuk mewujudkan mimpi dan mengubah hidup Anda atau anak Anda untuk masa depan yang lebih baik?

Sumber referensi artikel
https://m.klikdokter.com/info-sehat/read/3241890/adakah-batasan-mata-minus-untuk-melakukan-lasik
https://www.tvonenews.com/daerah/jatim/107065-gawat-ratusan-anak-di-banyuwangi-alami-mata-minus-akibat-kecanduan-gadget?page=2
https://www.suara.com/health/2021/06/13/091251/hasil-penelitian-ungkap-penderita-mata-minus-meningkat-selama-pandemi-terutama-anak-anak
https://www.liputan6.com/health/read/5088327/mata-minus-pada-anak-sekolah-meningkat-hingga-3-kali-lipat-sejak-pandemi-covid-19
https://health.grid.id/read/353056544/jumlah-pengguna-kacamata-minus-meningkat-selama-pandemi-covid-19?page=all
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3779977/diduga-keseringan-main-gadget-mata-si-kecil-alami-perdarahan
https://health.okezone.com/read/2019/07/31/481/2085945/kecanduan-gadget-anak-4-tahun-terpaksa-operasi-mata?page=2
https://sumut.suara.com/read/2021/02/17/121857/siswa-sd-di-sumut-alami-kerusakan-mata-diduga-akibat-radiasi-hp?page=2
Artikel ini murni buatan saya sendiri dan lolos cek plagiarisme setelah saya cek di https://smallseotools.com/plagiarism-checker/
Artikel 2500+ kata ini saya cek menjadi 3 bagian (per cek dibawah 1000) dan unik 100%. Dan gambar-gambar di atas sudah mencantumkan sumber. Adapun gambar lain pun milik penulis dan admin punya lisensinya.
Ada istilah baru membaca artikel kangamir bisa menambah pengetahuan kesehatan seperti mata minus, indikator, dampaknya, penanganannya. Bahkan terapinya di klinik mata salah satunya di Bekasi, oleh tim medis berkompeten lulusan Cebu university Filipina, penggunaan lensa yang aman menggunakan standar USA.
Iya kak. Mata minus sekarang gak cuma bisa diatasi dengan kacamata, tapi bisa pakai hardlens juga, terapi mata minus tanpa operasi di VIO.
Mata minus sekarang ini memang banyak banget dirasakan oleh berbagai kalangan. Terutama yang selalu berinteraksi dengan gadget. Saya juga merasakan mata yang lebih buram belakangan ini. Kayaknya wajib periksa juga.
Iya kak. Mereka yang selalu berinteraksi dengan gadget, yang kerjanya di depan layar, sepertinya memang harus diperhatikan. Karena mata adalah aset.
Saya sendiri sudah mengalaminya Kang. Anak saya yang baru berusia 8 tahun sudah mengalami minus 3 padahal saya sendiri baru minus 1 saat kelas 3 SMP. Pengen segera terapi minus matanya di VIO Optical Clinic.
Wah, i am sorry to hear that. Boleh kak, apalagi ini cukup terpercaya dan cukup kredibel. Bisa dilihat di IGnya.
Mata saya minus dan silinder sejak kelas 2 SMP karena terlalu sering menonton televisi dr jarak dekat dan baca buku sambil tidur. Membaca artikel dari Kang amir bikin saya ingin pergi ke Vio Optical Clinic karena sekarang bagi saya mata adalah asset
Mantap banget ini ya Vio Optical Clinic, jadi bisa memilih mengobati mata minus tanpa perlu lasik, selain lebih aman jg lebih hemat biaya ya
Anak tetangga nih…lama engga lihat anak ini karena pandemi, kemarin lihat udah pakai kacamata.
Ternyata kata ibunya, malah udah milih modelnya dari rumah
Wah…. anak zaman sekarang emang iya. Pas liat pasti lagi pegang hp. Yang miris itu ketika ortunya ngasih hp sendiri ke anaknya. Kasian banget matanya, masih kecil.
Bagus banget nih Vio bisa ngobatin mata minus tanpa harus operasi. Agak khawatir juga ama screentime anak, dia sering pantengin tabletnya karena buka YouTube or main game
Nah iya, yang generasi jaman dulu aja udah banyak yang kena, apalagi anak zaman sekarang.
Mata minus jadi halangan paling besar bagi anak-anak sekarang karena kekeringan screentime.
Makasih rekomendasinya
Iya, sebagai ortu, kita harus bisa mengawasi agar jangan sampai hal itu terjadi.
Mata minus emang jadi kendala banyak orang. VIO Optical Clinic, klinik kesehatan mata terpercaya yang berdiri sejak 2013, jadi solusi nih. Bisa membantu meningkatkan kesehatan
Betul mas
Yang punya masalah dengan penglihatan bisa langsung ke vio optical clinic. Apalagi penyembuhannya tanpa operasi.
Yes betul bgt
Inilah yang mengkhawatirkan orang tua karena pengaruh gawai luar biasa dampaknya pada kesehatan mata. Untung ada Vio Optical Clinic yang bisa membantu penyembuhan tanpa operasi.
Iya, anak zaman sekarang tak bisa lepas dari gadget.
Bulan lalu kaget pas periksa mata anak ujug2 minus 2,5 dooooong. Shock. Perasaan anak jarang nonton TV, main hp cuma Sabtu Minggu. Ternyata udah turunan dari bapaknya. Duh duh. Ya mau gimana lagi. Harus usaha, semoga remaja sampai dewasa nanti minusnya hilang.
Calon mahasiswa kedinasan gak boleh minus matanya yaaaa. Apalagi yg mau masuk militer dan kepolisian. Baya atuh. Asyik banget kalau ada terapi mata minus di vio optical clinic.
Mas ini aku banget minus dari SMA soalnya aku duduk di belakang sering terhalang kok lama2 pusing dan harus pakai kacamata nggak enak banget pun sampai sekarang. Mau banget cobain ke sini huhuhu mahal ga si mas
saya lebih tertarik terapi mata silindris nih kak, karena kebetulan memang mata saya silindris. bisa juga kah terapi mata silidris di ma VIO Optical Clinic? cabang Bandung udah ada belum ya?
Penggunaan gadget zaman sekarang tuh udah berlebihan banget, dari anak kecil aja bisa berjam-jam menggunakannya ya Kang. Udah pasti jadi berdampak buruk radiasi layar smartphone-nya ke mata, seperti bikin mata jadi minus. Wah, tapi untungnya ada vio optical clinic ya, terapinya bisa jadi solusi buat mengatasi mata minus tanpa operasi. Sipp Kang sharingnya
Saya malah baru tahu kalau mata minus bisa dioperasi. Karena suami dan adik2nya mata minus semua. Ada keponakan juga yang saat masih SD matanya sudah minus banyak, padahal dulu tidak pakai HP.
Tapi memang artikel ini relate banget nih sama anak saya yang pada saat libur screentime-nya terlalu banyak. Harus mulai waspada.
Di artikel tersebut, setelah terapi selesai, harus tetap di meintenance, bgmn cara maintenance nya kak?
Apakah harus beli hard lens nya lagi?
Aku yang mines tujuh jadi ngarep pengen ada VIO cabang Malang deh akhirnya. Penasaran karena ternyata ada alternatif selain lasik
jadi bermata minus itu memang beneran ngga nyaman, ya saat belajar apalagi saat mengemudi. Oh ya, pas olahraga nih ngga enak banget, ngga bisa bebas misalnya saat berenang.
Yuk bebasin dari mata minus pake solusi dari mas Amir ni.
Masalahnya di kotaku belum ada apoteknya jadi jauh jika harus cari klinik mata, moga aja nanti ada di daerahku klinik mata nya