Foto kiri : Ardi Handayat | Foto kanan : (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Saya anggap ini pertama kali dalam sejarah, ada seorang blogger yang berhasil masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) berbekal prestasi lomba blog. Lomba yang tidak popular di masyarakat umum dan hanya popular di kalangan blogger saja, ternyata cukup andil menunjang kesuksesan seseorang.

Saya yakin banget nih sob kalau orang-orang lebih sering mendengar kejuaraan lomba yang umum seperti voli, futsal, debat bahasa inggris, karya tulis ilmiah, olimpiade, dsb. Masyarakat pun sepertinya jarang sekali mendengar istilah blogger dan mungkin ada yang belum tahu, apa itu blogger?

Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin bercerita mengenai rekan seprofesi saya yang baru saja keterima di Undip (Universitas Diponegoro) Semarang, lewat jalur prestasi. Dan Kang Amir pun berkesempatan untuk wawancara dengannya lewat WA kemarin.

Ya, dia adalah Mas Muhammad Nur Ardi Handayat, blogger asal Perawang, Riau. Prestasi lomba blog Mas Ardi, begitu sapaan sehari-harinya, hingga saat ini pun pun cukup banyak. Kalau saya lihat ada 22 kemenangan yang berhasil ia dapatkan.

Saya sendiri pun pernah kalau tidak salah dua kali satu podium dengannya di lomba. Seperti di lomba jalantikus yang membahas smartphone Moto G5S Plus dan lomba tentang kuliner, Gorrygourmet.

Dari situ saya mulai mengenalnya dan mulai akrab di dunia maya dan belum pernah kopdaran. Saya cukup kagum dengannya karena di usianya yang masih begitu muda, sudah begitu berprestasi. Dulu waktu umurku segitu, aku masih main layangan kali ya haha.

Baca Juga : 28 Blogger Terbaik Berbagi Tips Menang Lomba Blog

Dan, yuk kita simak wawancara saya dengan blogger inspiratif yang hobi nulis sejak SD ini. Cerita saya edit sedikit untuk menyempurnakan kata-kata, namun tidak merubah makna sebenarnya.

Saya : Bagaimana awal mula ngeblog? Sejak umur berapa ngeblog dan bagaimana ceritanya bisa tertarik dengan hobi menulis?

Ardi : Awal mula aku tertarik ngeblog itu ketika masih SD, Mas. Waktu itu lagi naik daun warnet di daerahku. Nah, hampir setiap harinya aku ke warnet dekat rumah.

Awalnya yang kerjanya main game tiba-tiba tertarik bikin blog saat melihat salah seorang teman di Facebook mempromosikan blognya. Aku tanya-tanya deh, bagaimana cara buat blog? Dan dia pun kasih tau gimana caranya, selebihnya aku belajar otodidak lewat google.

Kalau untuk memulainya, ia sudah suka menulis sejak kelas 6 SD.

Saya : Kalau ngeblog yang belum sampai mengenal lomba, itu sampai berapa lama Mas?

Ardi : Kayaknya sekitar satu tahunan mas. Kenal blog kelas 6 SD, mulai ikut lomba kelas 1 SMP.

Saya : Oh ya? Itu tahun berapa Mas? Bagaimana tanggapan teman-teman SMP kalau Masnya bisa nulis blog?

Ardi : 2016 Mas. Dan banyak dari teman-teman SMP yang nggak tahu kalau saya ngeblog dan saya pun nggak ngasih tahu. Dan pas saya kasih tahu pun tanggapan mereka biasa-biasa saja dan seperti tidak tertarik.

Saya : Kalau gurunya sih, bagaimana?

Ardi : Nah, kalau guru sendiri cukup mengapresiasi. Apalagi waktu awal SMP saya pernah mewakili sekolah mengikuti lomba desain blog tingkat kabupaten dan berhasil mendapatkan juara 2.

Baca Juga : 22 Tips Menang Lomba Blog  Setelah 200 Kali Lebih Ikutan

Saya : Wah keren tuh. Kalau desain blog berarti ke pemrograman coding gitu ya?

Ardi : Dulu pakai wordpress Mas, lomba blognya.

Saya : Tau begitu, bagaimana tanggapan teman-teman atau orang tua Masnya sampai bisa juara?

Ardi : Kalau teman-teman sendiri seperti yang disebutkan tadi, mungkin karena mereka belum paham juga tentang blog, jadinya ya biasa-biasa saja. Kalau orangtua selalu mendukung apapun saya lakukan sih, jadinya ortu pasti seneng.

Saya : O gitu. Btw dapet apresiasi apa dari sekolah, setelah menorehkan prestasi untuk Masnya dan membawa nama baik sekolah?

Ardi : Waduh jadi sedih kalau inget, kalau apresiasi dalam bentuk uang atau apa itu ga ada mas 🙁 paling cuman apresiasi ngasih selamat aja, bahkan piala diambil sekolah). Hadehh wkwk.

Saya : Dulu pernah menang barengku juga ya, yang jalantikus? Kayaknya Masnya masih SMP kelas 3.

Ardi : Nah iya, yang moto g5s plus.

Saya : Kalau infografisnya itu belajarnya berapa lama? Pakai inkscape kah?

Ardi : Iya, pakai inkscape. Belajarnya kurang tau juga berapa lamanya mas, soalnya sekalian belajar nulis belajar desain juga.

Saya : Karena hobi nulis, berarti Masnya suka baca dong ya?

Ardi : Jujur, awalnya saya bukan orang yang suka nulis dan baca. Karena kenal blog dan lomba yang bikin saya suka nulis dan suka baca.

Saya : Pas pertama menang lomba itu gimana rasanya Mas?

Ardi : Wah, seneng banget mas. Karena menang lomba itu jadi semakin semangat buat ikutan yang lainnya.

Saya : Kalau boleh tau, hadiah pertama menang lomba dapet apa Mas?

Ardi : Dapat sepatu dari Tomkins, Mas.

Saya : O yang itu ya. Yang bareng Agus sama Diko?

Ardi : wkwk inget aja Masnya.

Saya : Kalau menurut Masnya, tantangan terberat mengikuti lomba blog itu yang kayak gimana Mas?

Ardi : Menurutku sendiri yang paling berat itu sih menghadapi rasa keraguan terhadap diri sendiri, sering tidak percaya diri kalau mau ikutan lomba blog, apalagi yang ikutannya orang-orang yang udah berpengalaman. Terus susah juga kalau mengikuti lomba blog yang kita belum pernah tahu sebelumnya mengenai temanya, jadinya harus banyak banyak riset agar infonya ga salah.

Saya : Kalau Masnya sendiri, apakah pilih-pilih lomba juga, mana yang sekiranya bisa dan mana yang mungkin ditinggalkan?

Ardi : Bener, saya sendiri kalau lihat lomba blog yang hadiahnya gede langsung kadang mau mundur pelan-pelan, karena sudah pasrah duluan. Selain itu, temanya juga saya perhatikan, kalau berat, ya ga ikutan.

Baca Juga : Suka Duka 6 Tahun Jadi Pejuang Lomba Blog

Saya : Btw pernah ikutan lomba blog tema berat tapi malah masuk juara? Kalau saya pernah sih. Awalnya emang berat, risetnya terutama, tapi malah masuk.

Ardi : pernah mas, yang kadin itu, tentang SDM.

Saya : Eh tapi pernah menang lomba video juga ya? Yang dari shopee itu?

Ardi : Alhamdulillah.

Saya : Nah, pas SMA itu, apakah teman-teman Masnya tau kalau sudah ngeblog sampai bisa menang gitu? Bagaimana reaksi mereka dan guru?

Ardi : Wah, kalau di SMA bisa dibilang beragam reaksinya mas, ada yang kagum dll karena beberapa kali dipanggil ke depan sekolah. Guru pun mendukung.

Saya : Nah, bagaimana Masnya bisa kepikiran apply sertifikat buat daftar kuliah?

Ardi : Jujur, awalnya aku nggak kepikiran. Aku pikirnya prestasi lomba blog itu nggak terlalu dilirik sama universitas-universitas di Indonesia. Karena bisa dibilang lomba menulis blog ini nggak terlalu populer di kalangan siswa-siswi di Indonesia, terkenalnya di kalangan para blogger aja.

Mulai kepikiran mendaftarkan untuk kuliah pakai prestasi lomba blog itu ketika baca-baca persyaratan dan ternyata memenuhi. Dan alhamdulilah juga, sebelum lulus SMA dapat prestasi lomba blog dari Kemendikbud, jadinya makin percaya diri deh buat daftarin ke sana.

Note : Jadi Mas Ardi ini apply 6 sertifikat kemenangan lomba blog tingkat nasional. Ada 2 sertifikat dari Kemendikbud, 1 dari Kadin, 1 dari shopee, 1 dari ruangguru, 1 dari Universitas Tanjungpura dan 3 besar semua. 

Lanjut..

Saya : Bagaimana reaksi teman-teman setelah tahu Masnya keterima di Undip di Jawa. Luar Pulau.

Ardi : Reaksi temen-temen banyak yang gak nyangka mas. Karena di sekolah, saya dulu terkenal sebagai anaknya yang pemalas mas, fokusnya ke non-akademik. Kaget mereka, pemalas seperti saya bisa masuk ke univ. top 10.

Saya : O gitu. Kalau di jurusan ilmu komunikasi, berarti kayak jadi jurnalis gitu ya nantinya?

Ardi : Bener mas, salah satunya ini. Dua konsentrasinya (penjurusannya) nangi, ada jurnalistik dan komunikasi strategis (lebih ke public relations dan marketing)

Saya : Btw, kapan mulai perkuliahan? Dan apakah kuliah Masnya itu beasiswa yang dibiayai pemerintah atau bayar sendiri.

Ardi : 13 Agustus (insyaallah). Kalau beasiswa, alhamdulilah baru dapat beasiswa dari dompet dhuafa. Jadinya bisa kuliah gratis + uang saku.

Saya : Btw apakah Masnya kepikiran untuk kuliah di luar negeri gitu? Rusia mungkin.

Ardi : Untuk sekarang belum kepikiran mas, soalnya mau mendalami bahasa asing dulu, emang kurang banget bahasa Inggris saya.

Saya : Reaksi orang-orang atau tetangga gitu, gimana, tau Masnya bisa berprestasi gini. Pihak sekolah, gimana reaksi mereka?

Ardi : Gatau sih mas, saya jarang ngomongin sama orang-orang mengenai prestasi saya. Kalau pihak sekolah seneng pastinya.

Saya : Btw karena masih pandemi, apakah perkuliahan online juga? Gak seru dong kalau gak tatap muka.

Ardi : Gak mas, hemat biaya.

Saya : Oiya. Apa dulu cuma apply di Undip? Mungkin di Univ. lainnya ada?

Ardi : SNMPTN milih Universitas Andalas (Padang), sama Universitas Riau (Pekanbaru). Gak lolos. Itu aja sih Mas.

Saya : Btw Masnya lewat tes tertulis gitu atau ujian berbasis komputer, atau cuma apply syarat-syaratnya saja saat daftar kuliah kemarin?

Ardi : Cuman apply aja mas sama wawancara.

Saya : Wawancara via video gitu?

Ardi : Iya mas sama dosennya

Saya : Kalau hal teknis lainnya mungkin ada lagi?

Ardi : Gak ada keknya mas.

Tahapannya gini.

Kirim berkas > seleksi berkas > lolos seleksi berkas > wawancara > lolos wawancara > diterima

Saya: O gitu. Baiklah. Terima kasih Mas. Ada teman yang penasaran soalnya. Kayaknya mau coba juga.

Ardi : Ok Mas

Itulah sedikit cerita pengalaman Mas Ardi yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri di Semarang berkat prestasi lomba blog. Kalau saya sendiri sih jika berkesempatan kuliah nanti, beberapa sertifikat kemenangan lomba blog juga akan saya apply, barangkali bisa meringankan biaya walaupun cuma satu semester.

Nah, buat kalian yang suka lomba blog dan berencana masuk kuliah, bisa manfaatin tuh. Kali aja bisa hoki kayak Mas Ardi ini.

 

 

Bagikan biar yang lain tahu